Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19, Buleleng Gencarkan Vaksinasi Lansia
SINGARAJA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng terus memasang strategi untuk menurunkan status zona dari merah ke oranye.
Angka kematian pasien Covid-19 yang mencapai 4,07 persen di atas rasio nasional dan provinsi menjadi penekanan khusus. Prioritas vaksin kepada warga lanjut usia (lansia) terus digencarkan, untuk menekan angka kematian yang didominasi oleh pasien lansia dengan penyakit penyerta (komorbid).
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng I Nyoman Sutjidra, mengatakan dari hasil penelusuran yang dilakukan, pasien Covid-19 yang meninggal dunia rata-rata memiliki penyakit penyerta dan usia lanjut. Kasus pasien meninggal dunia pun terjadi hampir setiap hari. “Virus Covid-19 kalau tinggal di pasien dengan komorbid menjadi fatal. Angkanya di Buleleng menjadi perhatian kita, karena secara demografi 20 persen penduduk Buleleng memiliki komorbid, baik dari balita, milenial hingga lansia,” ujar Sutjidra yang juga Wakil Bupati Buleleng, Jumat (16/4).
Selain itu, berdasar data, kasus pasien yang meninggal dunia rata-rata memiliki komorbid yang cukup parah. Mulai dari hipertensi, diabetes mellitus, jantung, gagal ginjal, kelainan paru-paru hingga TBC. Vaksinasi yang digencarkan untuk lansia ke depannya untuk memutus rantai kasus kematian yang semakin tinggi.
“Vaksinasi lansia ini harapannya dapat meningkatkan kekebalan tubuh lansia. Karena lansia dengan komorbid menjadi sangat rentan terserang Covid-19. Memang dari awal pelaksanaan vaksinasi setelah nakes, lansia, dan pelayan publik menjadi prioritas sasaran,” imbuh kader PDP Perjuangan asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, ini.
Sejauh ini proses vaksinasi di Buleleng yang menyasar 117.000 orang, 63.000 orang di antaranya adalah lansia. Sedangkan dari target sasaran itu Buleleng baru menerima vaksin untuk 40.000 sasaran. “Realisasi dari total vaksin yang diterima itu sudah berjalan 89 persen, terus dikejar untuk menghabiskan kuota vaksin yang diberikan,” tegas Sutjidra.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng ditemukan kasus konfirmasi baru sebanyak 14 orang. Sebanyak 3 orang masing-masing berasal dari Kecamatan Kubutambahan, Seririt, dan Buleleng. Dua orang dari Kecamatan Banjar, satu orang masing-masing dari Kecamatan Busungbiu, Sawan, dan Sukasada. Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 23 orang. Mereka 7 orang di antaranya dari Kecamatan Buleleng, 4 orang dari Kecamatan Banjar, 3 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt, Kubutambahan, dan Sawan, 2 orang dari Kecamatan Sukasada, dan 1 orang dari Kecamatan Tejakula.
Perkembangan kasus tersebut membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 3.230 orang. Sebesar 91,30 persen atau 2.949 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 131 meninggal dunia, dan sebanyak 150 pasien positif bergejala maupun pasien orang tanpa gejala (OTG) menjalani perawatan. *k23
Komentar