Sebagian Warga Serangan Pilih 'Nyundih'
Sepi Wisatawan Akibat Pandemi
DENPASAR,NusaBali
Dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan kunjungan wisatawan ke Serangan, Denpasar Selatan anjlok, menjadikan warga Serangan berinovasi agar bisa mendapatkan penghasilan.
Salah satunya lewat nyundih yakni berburu ikan kerang, gurita, udang dan lainnya. Nyundih dilakukan pada malam hari saat air laut surut.
"Ya karena wisata sepi, banyak diantara kami yang nyundih atau nyuluh,".ujar I Nyoman Turut, salah seorang warga Serangan, Jumat(16/4).
Dikatakan Turut, nyundih dilakukan sebagian warga setelah pandemi berkepanjangan. Wisatawan, baik domestik maupun manca negara yang sebelumnya banyak datang ke Serangan nyaris tidak ada lagi.
"Otomatis banyak kehilangan penghasilan," ungkap Turut yang juga Ketua Pengelola Pelabuhan Serangan.
Untuk diketahui sebelum pandemi ratusan wisatawan mendatangi Serangan setiap hari. Sebagian besar melakukan penyeberangan ke perairan Lembongan, Nusa Penida, Klungkung. Sedang yang lainnya, kebanyakan wisatawan Eropa menyeberang ke Gili Terawangan, Lombok, NTB.
Dari aktivitas penyeberangan wisatawan itu, warga Serangan mendapat imbasnya. Diantaranya lewat penjualan cenderamata, makanan dan minuman dan lainnya.
"Karena pandemi usaha ikut kena dampaknya," ujar Turut. Dia menunjuk kondisi Pelabuhan Serangan yang lengang.
Berusaha mendapatkan penghasilan di tengah pandemi itulah warga banyak yang nyundih. Hasil dari nyundih, ada yang dikonsumsi, ada yang dijual.
"Terutama ke warung-warung kuliner atau juga ke pasar," kata Turut. Nyindih dilakukan saat air laut surut. "Jika pasang, tak mungkin nyundih," tambahnya. *k17
Komentar