Polisi Tangkap Pembunuh Daha Lingsir
Pelaku Buruh Bangunan yang Bekerja Dekat Rumah Korban
Pelaku diduga nekat menghabisi Ketut Mintaning lantaran sakit hati setelah dicaci maki dan dikasari oleh korban saat pelaku berbelanja di warung korban.
SINGARAJA, NusaBali
Misteri kematian daha lingsir (perawan tua) yang ditemukan tewas dengan kondisi mulut dibekap dan tangan terikat di kediamannya di Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Ketut Mintaning, 66, perlahan mulai terungkap. Polisi berhasil menangkap pelaku yang diduga membunuh Ketut Mintaning.
Terungkap, pelaku yang diduga membunuh Mintaning adalah seorang buruh bangunan asal Jawa Timur berinisial YT, 30, yang bekerja tak jauh dari rumah Mintaning. Pelaku diduga nekat menghabisi Mintaning yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ini, lantaran sakit hati setelah dicaci maki dan dikasari oleh korban saat pelaku berbelanja di warung korban.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto membenarkan bahwa pelaku yang diduga membunuh Mintaning telah ditangkap. Pelaku berhasil diamankan oleh tim buru sergap( buser) gabungan dari Polres Buleleng dan Polsek Kota Singaraja, Minggu (18/4) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita di tempatnya bekerja.
Menurut AKP Vicky, motif penganiayaan maut itu dilatarbelakangi motif sakit hati. "Pelaku buruh bangunan, kerja di sekitar TKP itu. Motifnya karena sakit hati sudah dikasari dengan bahasa cicing (anjing), saat pelaku belanja beli minum teh di tempat korban, tiga hari sebelum kejadian. Selama ini korban memang dikenal kasar," beber AKP Vicky.
Menurut AKP Vicky, pelaku pembunuhan korban Mintaning berhasil terungkap berkat adanya rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. "Karena ada rekaman CCTV itu (pelaku pembunuhan diketahui). Setelah kejadian (pembunuhan) korban sempat pulang ke Jawa Timur, motifnya sementara karena sakit hati," imbuhnya.
AKP Vicky melanjutkan, karena sakit hati pelaku kemudian memukul korban. Namun saat dipukul, korban sempat menjambak rambut pelaku, kemudian pelaku mendorong korban hingga terjatuh dan kepalanya terbentur kayu dan tak sadarkan diri. Setelah itu, pelaku langsung mengikat korban lalu melarikan diri. "Untuk detailnya, nanti akan dirilis dalam waktu dekat," pungkas AKP Vicky.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang daha lingsir (perawan tua) yang tinggal di kawasan Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Ketut Mintaning, 66, ditemukan tewas dalam kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal di kamar rumah kontrakannya, Senin (29/3) siang.
Kematian tragis korban Ketut Mintaning pertama kali diketahui keponakannya, Kadek Ayudiani, 30. Ketika itu, Kadek Ayudiani yang tinggal terpisah sekitar 500 meter dari lokasi TKP, curiga melihat pintu rumah korban dalam kondisi terkunci. Ayudiani sengaja datang ke rumah korban untuk mengetahui kondisi bibinya. Maklum, korban yang tak pernah menikah hingga usia 66 tahun, sudah 2 hari tidak terlihat. *mz
Misteri kematian daha lingsir (perawan tua) yang ditemukan tewas dengan kondisi mulut dibekap dan tangan terikat di kediamannya di Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Ketut Mintaning, 66, perlahan mulai terungkap. Polisi berhasil menangkap pelaku yang diduga membunuh Ketut Mintaning.
Terungkap, pelaku yang diduga membunuh Mintaning adalah seorang buruh bangunan asal Jawa Timur berinisial YT, 30, yang bekerja tak jauh dari rumah Mintaning. Pelaku diduga nekat menghabisi Mintaning yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ini, lantaran sakit hati setelah dicaci maki dan dikasari oleh korban saat pelaku berbelanja di warung korban.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto membenarkan bahwa pelaku yang diduga membunuh Mintaning telah ditangkap. Pelaku berhasil diamankan oleh tim buru sergap( buser) gabungan dari Polres Buleleng dan Polsek Kota Singaraja, Minggu (18/4) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita di tempatnya bekerja.
Menurut AKP Vicky, motif penganiayaan maut itu dilatarbelakangi motif sakit hati. "Pelaku buruh bangunan, kerja di sekitar TKP itu. Motifnya karena sakit hati sudah dikasari dengan bahasa cicing (anjing), saat pelaku belanja beli minum teh di tempat korban, tiga hari sebelum kejadian. Selama ini korban memang dikenal kasar," beber AKP Vicky.
Menurut AKP Vicky, pelaku pembunuhan korban Mintaning berhasil terungkap berkat adanya rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. "Karena ada rekaman CCTV itu (pelaku pembunuhan diketahui). Setelah kejadian (pembunuhan) korban sempat pulang ke Jawa Timur, motifnya sementara karena sakit hati," imbuhnya.
AKP Vicky melanjutkan, karena sakit hati pelaku kemudian memukul korban. Namun saat dipukul, korban sempat menjambak rambut pelaku, kemudian pelaku mendorong korban hingga terjatuh dan kepalanya terbentur kayu dan tak sadarkan diri. Setelah itu, pelaku langsung mengikat korban lalu melarikan diri. "Untuk detailnya, nanti akan dirilis dalam waktu dekat," pungkas AKP Vicky.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang daha lingsir (perawan tua) yang tinggal di kawasan Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Ketut Mintaning, 66, ditemukan tewas dalam kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal di kamar rumah kontrakannya, Senin (29/3) siang.
Kematian tragis korban Ketut Mintaning pertama kali diketahui keponakannya, Kadek Ayudiani, 30. Ketika itu, Kadek Ayudiani yang tinggal terpisah sekitar 500 meter dari lokasi TKP, curiga melihat pintu rumah korban dalam kondisi terkunci. Ayudiani sengaja datang ke rumah korban untuk mengetahui kondisi bibinya. Maklum, korban yang tak pernah menikah hingga usia 66 tahun, sudah 2 hari tidak terlihat. *mz
1
Komentar