Singgung Liga 1, Pelatih Persib Tak Pedulikan Persija di Final
SOLO, NusaBali
Pelatih Persib Robert Rene Alberts tak peduli timnya menghadapi Persija Jakarta pada laga final Piala Menpora 2021, dalam dua leg.
Namun laga tersebut dinilai lebih dari pertaruhan trofi, tapi juga melibatkan gengsi kedua tim. Final leg pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (22/4) dan leg kedua di Stadion Manahan, Solo, Minggu (25/4).
Namun sejatinya Robert tak ambil pusing soal siapa lawan di final. Dia malah menyoroti soal Liga 1 yang hingga kini nasibnya masih belum pasti di tengah pandemi Covid-19.
"Siapapun nanti yang bermain di grand final, dan dengan siapa kita ketemu di final, bagi saya itu bukan hal yang penting. Tapi yang penting adalah bagaimana Liga 1 kembali digelar," kata Robert, Selasa (20/4).
Pandemi virus Corona membuat kompetisi sepakbola tahun lalu terhenti, sehingga membuat kualitas permainan saat ini cukup menurun. Ia pun belum mau berharap muluk-muluk soal performa anak-anak asuhnya.
"Break satu tahun kita tidak bisa berharap banyak pada pemain. Kita ingin menjaga pemain semuanya, termasuk Dedi Kusnandar," tutur pelatih asal Belanda itu.
"Sangat bahagia masuk ke final, semua pemain dan staf. Dan setelah satu tahun tidak ada kompetisi tentunya ini akan berpengaruh terhadap kualitas permainan. Dan kita harus tahu dan maklum akan hal itu," kata Roberts.
Duel Persija vs Persib akan menjadi perang bintang, rivalitas panjang, dan adu gengsi akan memanaskan laga klasik tersebut. Laga final itu menjadi penutup ideal di turnamen pramusim ini. Berstatus tim besar, keduanya terus melaju hingga partai puncak meski dihadang lawan-lawan berat.
Meski setahun tak berkompetisi, kedua tim mempertahankan sebagian besar pemain bintangnya. Nama-nama seperti Marc Klok, Marko Simic, Riko Simanjuntak, Marco Motta, sampai Osvaldo Haay masih bertahan di Jakarta. Mereka juga merekrut Yann Motta yang bermain di Singapura.
Sedangkan di kubu Persib, ada Wander Luiz, Nick Kuipers, Esteban Vizcarra, Ferbi Hariyadi, hingga Ardi Idrus yang tetap setia menetap di Bandung. Kedatangan Ezra Walian, Ferdinand Sinaga, hingga Farshad Noor semakin melengkapi tim.
Hal ini membuat fondasi skuad kedua tim lebih solid di setiap lini. Dengan begitu baik Sudirman (Persija) maupun Robert Alberts (Persib) selaku pelatih masing-masing tim juga bisa lebih mudah meracik taktik dan strategi. *
Namun sejatinya Robert tak ambil pusing soal siapa lawan di final. Dia malah menyoroti soal Liga 1 yang hingga kini nasibnya masih belum pasti di tengah pandemi Covid-19.
"Siapapun nanti yang bermain di grand final, dan dengan siapa kita ketemu di final, bagi saya itu bukan hal yang penting. Tapi yang penting adalah bagaimana Liga 1 kembali digelar," kata Robert, Selasa (20/4).
Pandemi virus Corona membuat kompetisi sepakbola tahun lalu terhenti, sehingga membuat kualitas permainan saat ini cukup menurun. Ia pun belum mau berharap muluk-muluk soal performa anak-anak asuhnya.
"Break satu tahun kita tidak bisa berharap banyak pada pemain. Kita ingin menjaga pemain semuanya, termasuk Dedi Kusnandar," tutur pelatih asal Belanda itu.
"Sangat bahagia masuk ke final, semua pemain dan staf. Dan setelah satu tahun tidak ada kompetisi tentunya ini akan berpengaruh terhadap kualitas permainan. Dan kita harus tahu dan maklum akan hal itu," kata Roberts.
Duel Persija vs Persib akan menjadi perang bintang, rivalitas panjang, dan adu gengsi akan memanaskan laga klasik tersebut. Laga final itu menjadi penutup ideal di turnamen pramusim ini. Berstatus tim besar, keduanya terus melaju hingga partai puncak meski dihadang lawan-lawan berat.
Meski setahun tak berkompetisi, kedua tim mempertahankan sebagian besar pemain bintangnya. Nama-nama seperti Marc Klok, Marko Simic, Riko Simanjuntak, Marco Motta, sampai Osvaldo Haay masih bertahan di Jakarta. Mereka juga merekrut Yann Motta yang bermain di Singapura.
Sedangkan di kubu Persib, ada Wander Luiz, Nick Kuipers, Esteban Vizcarra, Ferbi Hariyadi, hingga Ardi Idrus yang tetap setia menetap di Bandung. Kedatangan Ezra Walian, Ferdinand Sinaga, hingga Farshad Noor semakin melengkapi tim.
Hal ini membuat fondasi skuad kedua tim lebih solid di setiap lini. Dengan begitu baik Sudirman (Persija) maupun Robert Alberts (Persib) selaku pelatih masing-masing tim juga bisa lebih mudah meracik taktik dan strategi. *
Komentar