BUMDes Kesiman Kertalangu Ditunjuk sebagai Contoh 'BUMDes Berinovasi Tingkat Nasional'

Ditunjuknya BUMDes Desa Kesiman Kertalangu salah satunya karena memiliki inovasi aplikasi BUMDesku.  Hal ini disampaikan Koordinator Bidang Pengembangan Inovasi Daerah Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri Jonggi Tambunan saat meninjau edukasi subak di Ekowisata Desa Kesiman Kertalangu, Selasa (20/4). Jonggi Tambunan mengatakan, aplikasi BUMDesku milik Desa Kesiman Kertalangu adalah aplikasi yang berbasis Android yang dirancang sebagai digital marketing produk yang dijual oleh BUMDes. Dalam aplikasi ini pelanggan atau konsumen bisa men-download melalui play store dengan menginput di kolom pencarian BUMDes Kerta Sari Utama.

Konsumen dapat melakukan pemesanan dengan memilih produk yang diinginkan dan jumlah pesanan. Display produk yang ditampilkan dalam aplikasi tersebut juga sangat bagus dan rapi. Pembeli juga bisa melakukan pembayaran melalui transfer, COD (cash on delivery) atau bayar di tempat. Selain itu aplikasi ini juga melakukan perhitungan otomatis untuk pembeli grosir atau discount. Tidak hanya itu, BUMDes ini juga memberikan layanan antar secara gratis.

“Aplikasi ini sangat  bagus untuk bisa dijadikan contoh di seluruh Indonesia, supaya desa lainnya bisa menirunya. Eksisnya BUMDes Kesiman Kertalangu membuat saya tertarik untuk mempelajarinya. Oleh karena itu saya langsung meninjau ke lapangan,” ujar Jonggi.

Dialuinya inovasi ini akan menjadi project dan dikembangkan ke daerah lainnya di seluruh Indonesia. Dia berharap aplikasi ini bisa berkelas nasional. Sehingga tidak hanya melayani di desa saja, karena potensi lainnya yang ada di Bali bisa dimanfaatkan melalui aplikasi ini.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kota Denpasar IB Alit Wiradana, menyatakan apresiasi ini menjadi acuan bagi desa lainnya untuk mengembangkan hal yang sama. Dinas PMD selalu mendukung desa di seluruh Kota Denpasar melakukan inovasi, salah satunya inovasi aplikasi BUMDesku yang dimiliki Desa Kesiman Kertalangu.

IB Alit Wiradana menyatakan aplikasi ini akan dikembangkan ke seluruh  desa se-Kota Denpasar. “Kami akan berusaha supaya aplikasi ini bisa mencakup nasional sesuai dengan harapan Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,” tandasnya. *mis