Kapolres Badung Ancam Pemudik!
MANGUPURA, NusaBali
Kapolres Badung mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik menyambut hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Imbauan larang mudik itu sesuai dengan arahan pemerintah. Bagi masyarakat yang ketahuan mudik akan disuruh putar balik alias tidak boleh melanjutkan perjalanan.
Untuk mendukung pemerintah, Polres Badung melakukan penyekatan-penyekatan. Dia menjelaskan ada dua bentuk larangan mudik tahun ini. Pertama, untuk periode 6 Mei sampai 25 Mei sama sekali tidak boleh mudik. Kedua, untuk tanggal sebelum dan sesudah tanggal di atas hanya pengetatan saja. Pengetatan itu boleh mudik tapi dengan syarat. Misalnya keluarga sakit dan lainnya.
Penyekatan dilakukan di titik-titik perbatasan. Khusus wilayah Polres Badung melakukan imbauan karena wilayah Polres Badung juga perlintasan keluar masuk Bali. Dikatakan larangan mudik ini adalah salah satu upaya dari pemerintah untuk menekan Covid-19. "Kami melakukan atensi. Kemungkinan terminal itu tidak beroperasi karena mudik di larang," tutur AKBP Roby, Kamis (22/4).
AKBP Roby mengatakan tidak ada sanksi hukum bagi pelanggar sepanjang tidak ada unsur pidana. Para pelanggar hanya disuruh pulang atau tidak boleh melanjutkan perjalanan. Namun apabila ada yang melakukan penipuan misalnya bikin surat sakit palsu makan akan diproses hukum.
"Saya imbau agar masyarakat sama-sama paham. Upaya ini untuk menekan Covid-19. Ini untuk kepentingan kita semua. Kita punya pengalaman tahun lalu ada yang buat surat keterangan dokter palsu. Kalau itu kita temukan kita proses pidana," tegasnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Badung, AKP Aan Saputra mengatakan larang mudik ini sesuai peraturan menteri perhubungan 13 tahun 2021 ttg pengendalian transportasi selama masa idul Fitri 1442 H. Pengetatan dilakukan di perbatasan dengan Tabanan dan di Terminal Mengwi.
"Penyekatan ini kami kerja sama dengan pihak intansi terkait, baik pecalang, Satpol PP, TNI dan Dishub. Kemudian dijalur tikus Canggu, Kecamatan Kuta Utara ke Jalan Nyanyi tembus Tabanan - kemudian di Megwi di Jalan Wiros tembus ke Kediri kita awasi," tuturnya. *pol
Untuk mendukung pemerintah, Polres Badung melakukan penyekatan-penyekatan. Dia menjelaskan ada dua bentuk larangan mudik tahun ini. Pertama, untuk periode 6 Mei sampai 25 Mei sama sekali tidak boleh mudik. Kedua, untuk tanggal sebelum dan sesudah tanggal di atas hanya pengetatan saja. Pengetatan itu boleh mudik tapi dengan syarat. Misalnya keluarga sakit dan lainnya.
Penyekatan dilakukan di titik-titik perbatasan. Khusus wilayah Polres Badung melakukan imbauan karena wilayah Polres Badung juga perlintasan keluar masuk Bali. Dikatakan larangan mudik ini adalah salah satu upaya dari pemerintah untuk menekan Covid-19. "Kami melakukan atensi. Kemungkinan terminal itu tidak beroperasi karena mudik di larang," tutur AKBP Roby, Kamis (22/4).
AKBP Roby mengatakan tidak ada sanksi hukum bagi pelanggar sepanjang tidak ada unsur pidana. Para pelanggar hanya disuruh pulang atau tidak boleh melanjutkan perjalanan. Namun apabila ada yang melakukan penipuan misalnya bikin surat sakit palsu makan akan diproses hukum.
"Saya imbau agar masyarakat sama-sama paham. Upaya ini untuk menekan Covid-19. Ini untuk kepentingan kita semua. Kita punya pengalaman tahun lalu ada yang buat surat keterangan dokter palsu. Kalau itu kita temukan kita proses pidana," tegasnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Badung, AKP Aan Saputra mengatakan larang mudik ini sesuai peraturan menteri perhubungan 13 tahun 2021 ttg pengendalian transportasi selama masa idul Fitri 1442 H. Pengetatan dilakukan di perbatasan dengan Tabanan dan di Terminal Mengwi.
"Penyekatan ini kami kerja sama dengan pihak intansi terkait, baik pecalang, Satpol PP, TNI dan Dishub. Kemudian dijalur tikus Canggu, Kecamatan Kuta Utara ke Jalan Nyanyi tembus Tabanan - kemudian di Megwi di Jalan Wiros tembus ke Kediri kita awasi," tuturnya. *pol
Komentar