Desa Zona Kuning di Buleleng Bertambah
SINGARAJA, NusaBali
Kasus Covid-19 di Buleleng yang masih berfluktuatif hingga Kamis (22/4) kemarin membuat perubahan data zona desa. Dari 148 desa/kelurahan yang ada di Buleleng kini 65 desa/kelurahan masuk dalam zona kuning.
Peningkatan zona itu bertambah 54 persen jika dibandingkan dengan data dua bulan lalu saat awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro berbasis desa. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mencatat secara umum seratusan desa/kelurahan yang ada di Buleleng hanya masuk dalam zona kuning dan zona hijau. Meksipun zona Covid-19 Kabupaten Buleleng masih berada di resiko sedang (zona oranye). Peningkatan jumlah desa yang masuk zona kuning dari zona hijau dinilai masih dalam kondisi terkendali.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan penentuan zona desa dan zona kabupaten sangat berbeda. Penentuan zona kabupaten yang dinilai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengacu pada Permenkes yang mempertimbangkan 14 indikator sebagai tolak ukur. Sedangkan penentuan zona desa mengacu pada Permendagri, SE Gubernur dan SE Bupati Tentang PPKM Mikro.
“Tentang kriteria zona di desa dan kelurahan, menganggunakan angka kasus dalam satu RT. 0-5 kaus zona hijau, 5-10 kasus zona kuning, 10-20 zona oranye dan di atas 20 merah. Kriterianya jumlah kasus mingguan desa/kelurahan yang berangkutan sehingga di Buleleng hanya ada zona hijau dan kuning saja, tidak ada yang sampai oranye atau merah,” kata Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Meski demikian kondisi itu tetap menjadi perhatian Satgas. Terutama untuk menegaskan kembali pemberlakuan PPKM yang wajib dilakukan oleh seluruh desa tanpa terkecuali. Termasuk desa tangguh Covid-19 binaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), terus dikuatkan dalam penanganan Covid-19 berbasis desa. “Satgas kabupaten terus mengintensifkan tracing dan testing. Semakin banyak tracing dan testing dan masyarakat yang masuk daftra tracing dan testing tidak ada yang menolal sehingga akan membantu zona lebih baik. Kita terus berupaya,” jelas mantan Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng ini.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng hingga Kamis (22/4) kemarin masih ditemukan kasus konfirmasi baru sebanyak 31 orang. Puluhan pasien Covid-19 baru itu tersebar 10 orang di Kecamatan Gerokgak, 9 orang di Kecamatan Sukasada, 3 orang masing-masing di Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, Sawan dan Busungbiu. Di hari yang sama juga dicatatkan Satgas Kabupaten ada 26 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Mereka 6 orang masing-masing berasal dari Kecamatan Banjar, Sukasada dan Buleleng. 2 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt dan Kubutambahan. Satu orang masing-masing dari Kecamatan Tejakula, Sawan, Busungbiu dan Gerokgak.
Perkembangan data Covid-19 yang masih berfluktuasi di Buleleng membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 3.389 orang. Rasio kesembuhan pasien Covid-19 menembus angka 90,55 persen atau sebanyak 3.069 orang. Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 Buleleng juga sudah mulai turun menajdi 3,9 persen dari sebelumnya sempat 4 persen lebih dengan total 135 orang meninggal dunia. Sedangkan sisanya 185 orang masih dinyatakan sebagai pasien positif yang bergejala maupun tak bergejala. *k23
Komentar