KPK Gelar Workshop Jurnalistik di Ubud
GIANYAR, NusaBali.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar workshop jurnalistik bagi para jurnalis media mainstream dan jurnalis warga di Omah Apik, Pejeng, Ubud, 22-23 April 2021.
KPK menghadirkan wartawan senior seperti Sandrina Malakiano dan Rofiqi Hassan, Nandhang Astika selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, Luh De Suriyani dari BaleBengong, Christina Arum dan Tri Artining Putri dari perwakilan KPK.
Workshop diawali dengan jurnalistik tulis pada Kamis (22/4/2021) dan jurnalistik video di hari Jumat (23/4/2021). Workshop ini adalah rangkaian sebelum dilaksanakannya Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi (AJLK) pada bulan Mei 2021. Sebelumnya roadshow AJLK juga telah diadakan di Rumah Bali Caring Community (BCC) di Besakih, Karangasem pada Senin (19/4/2021) yang diikuti oleh anak-anak dan remaja.
Rangkaian roadshow AJLK di Bali diadakan selama lima hari yang dibagi dalam dua kegiatan workshop literasi untuk anak-anak dan jurnalis warga. “Roadshow sebelumnya lebih rumit karena handling anak-anak kecil yaitu memberikan pendidikan anti-korupsi yang merupakan program dari Literasi Anti Korupsi KPK Corner dibawah Humas KPK,” tutur Tri Artining Putri yang juga Fungsional Biro Humas KPK.
Workshop diawali dengan jurnalistik tulis pada Kamis (22/4/2021) dan jurnalistik video di hari Jumat (23/4/2021). Workshop ini adalah rangkaian sebelum dilaksanakannya Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi (AJLK) pada bulan Mei 2021. Sebelumnya roadshow AJLK juga telah diadakan di Rumah Bali Caring Community (BCC) di Besakih, Karangasem pada Senin (19/4/2021) yang diikuti oleh anak-anak dan remaja.
Rangkaian roadshow AJLK di Bali diadakan selama lima hari yang dibagi dalam dua kegiatan workshop literasi untuk anak-anak dan jurnalis warga. “Roadshow sebelumnya lebih rumit karena handling anak-anak kecil yaitu memberikan pendidikan anti-korupsi yang merupakan program dari Literasi Anti Korupsi KPK Corner dibawah Humas KPK,” tutur Tri Artining Putri yang juga Fungsional Biro Humas KPK.
Sebanyak 24 peserta mengikuti kegiatan ini. Para peserta ini melakukan pendaftaran via email dengan mengirimkan karya jurnalistik mereka yang diseleksi oleh pihak panitia. “Ada 80 peserta yang daftar lalu terpilih 37 peserta, namun beberapa jurnalis profesional tidak bisa mengikuti karena bentrok dengan tugas peliputan sehingga yang mengikuti workshop ini jadinya 24 orang,” jelas Putri.
Roadshow AJLK dilakukan di Bali karena dinilai memiliki kesiapan yang lebih matang dibanding kota-kota lainnya. Pihak panitia sendiri telah mempersiapkan acara ini sejak awal tahun. “Karena ada komunitas di Bali yang sudah kerjasama dengan KPK sejak tahun 2017 dan mereka merasa kurang mendapatkan informasi tentang AJLK 2020 akhirnya kami putuskan untuk mengadakan di Bali,” kata Putri.
Alasan lainnya adalah faktor dampak pandemi yang cukup parah di Bali sehingga dengan digelarnya acara di Pulau Dewata, bisa membantu mengangkat pariwisata Bali juga.
Menyikapi kegiatan ini, Gusti Diah dari Yayasan IDEP Selaras Alam merasa mendapatkan motivasi untuk berani menulis karya. “Ini pertama kali ikut workshop penulisan dengan tema korupsi. Senang juga karena bisa mendapatkan banyak teman baru dan skill menulis. Ke depannya saya jadi ingin mencoba mengirim tulisan-tulisan untuk media mainstream,” jelas fresh gradutate Ilmu Komunikasi Universitas Udayana ini. *cla
Roadshow AJLK dilakukan di Bali karena dinilai memiliki kesiapan yang lebih matang dibanding kota-kota lainnya. Pihak panitia sendiri telah mempersiapkan acara ini sejak awal tahun. “Karena ada komunitas di Bali yang sudah kerjasama dengan KPK sejak tahun 2017 dan mereka merasa kurang mendapatkan informasi tentang AJLK 2020 akhirnya kami putuskan untuk mengadakan di Bali,” kata Putri.
Alasan lainnya adalah faktor dampak pandemi yang cukup parah di Bali sehingga dengan digelarnya acara di Pulau Dewata, bisa membantu mengangkat pariwisata Bali juga.
Menyikapi kegiatan ini, Gusti Diah dari Yayasan IDEP Selaras Alam merasa mendapatkan motivasi untuk berani menulis karya. “Ini pertama kali ikut workshop penulisan dengan tema korupsi. Senang juga karena bisa mendapatkan banyak teman baru dan skill menulis. Ke depannya saya jadi ingin mencoba mengirim tulisan-tulisan untuk media mainstream,” jelas fresh gradutate Ilmu Komunikasi Universitas Udayana ini. *cla
TONTON JUGA:
BALI Bukan 'Pulau Plastik', Kampanye Soal Timbulan Sampah Plastik Diawali dari Bali
1
Komentar