Jenderal Asal Bali Gugur Ditembak KKB
Kepala BIN Papua Diserang Saat Tinjau Lokasi Pembakaran KKB
Menjabat Kepala BIN Daerah Papua sejak Juni 2020, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya bantu pembangunan setra bagi umat Hindu setempat
JAYAPURA, NusaBali
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Minggu (25/4) sore pukul 15.50 WIT. Jenderal Bintang Satu TNI asal Bali ini gugur setelah kontak senjata dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Dari laporan yang saya terima, pelaku penembakan terhadap korban berasal dari KKB Kelompok Lekagak Telengen," ungkap Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yogo, dilansir detikcom, tadi malam.
Korban Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya gugur dengan luka tembakan di bagian belakang kepala dan tembus depan kepala. Peristiwa kontak senjata yang yang menyebabkan gugurnya Brigjen IGP Danny Nugraha itu sendiri terjadi Minggu sore sekitar pukul 15.50 WIT.
Saat itu, Brigjen IGP Danny Nugraha tengah bergerak bersama 7 anggotanya ketika diserang oleh KKB di Kampung Dambet. Dia diserang saat meninjau lokasi pembakaran sekolah oleh KKB di Kabupaten Beoga, yang terjadi dua pekan sebelumnya.
Setelah tertembak hingga meninggal, anggotanya sempat membawa jenazah Brigjen IGP Danny Nugraha ke kawasan Beoga yang berjarak sekitar 3 kilometer. "Jenazah tiba di Beoga petang sekitar pukul 18.30 WIT," kata mayjen Yogo Triyono. Rencananya, jenazah jenderal yang gugur ditembak KKB ini akan dibawa ke Timika, Senin (26/4) ini.
Brigjen IGP Danny Nugraha Karya sendiri belum genap setahun menjabat sebagai Kepala BIN Daerah Papua, sejak Juni 2020 lalu. Sebelumnya, putra Bali asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar ini menjabat sebagai Panglima Detasemen Mabes TNI. Brigjen IGP Danny Nugraha juga pernah menjabat sebagai Kepala Kelompok Staff Ahli (Kapok Sahli) Pangdam V Jaya.
Sebelum berpangkat Brigjen, IGP Danny Nugraha berpangkat Kolonel Infanteri (Inf). Sejak Juni 2020 lalu, dia mulai bertugas di Papua sebagai Kepala BIN Daerah. Sayangnya, dia gugur ditembak KKP sebelum genap setahun bertugas.
Brigjen TNI IGP Danny Nugraha gugur saat meninjau lokasi pembakaran oleh KKB di Beoga, yang terjadi dua pekan sebelumnya. Seperti diketahui, kondisi Beoga di Kabupaten Puncak, Papua memang sempat memanas karena ulah KKB. Selama bulan April 2021, sejumlah orang tewas ditembaki KKB. Selain itu, sejumlah bangunan juga dirusak KKB.
KKB, antara lain, menembaki masyarakat sipil di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, 8 April 2021 lalu. Akibatnya, seorang guru SD atas nama Oktavianus Rayo, 43, tewas dalam penembakan itu.
KKB juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak. Pembakaran dilakukan sore hari, seusai penembakan terhadap guru SD. Sehari kemudian, 9 April 2021, giliran guru SMP di Kabupaten Puncak, Yonathan Randen, yang tewas akibat penembakan oleh KKB.
Selanjutnya, 14 April 2021, seorang pengemudi ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak, juga ditembak mati KKB. Korbannya adalah Udin, 41, yang dibunuh dengan cara ditembak di area Pasar Ilaga. Berselang 11 hari kmemudian, 25 April 2021, justru Kepala BIN Papua, Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya yang jadi korban kekejaman KKB.
Sementara itu, umat Hindu di Papua merasa kehilangan atas gugurnya Brigjen IGP Danny Nugraha Karya, yang informasinya diketahui melalui jejaring sosial. Menurut Ketua PHDI Papua, I Komang Alit Wardana, sang jenderal dikenal sebagai sosok yang dekat dengan umat.
"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Beliau adalah orang Hindu Bali yang sangat dekat dengan umat. Apalagi, beliau merupakan salah satu tokoh dan senior yang memiliki jabatan tinggi di Papua," papar Komang Alit saat dihubungi NusaBali per telepon, tadi malam.
Salah satu kedekatan Brigjen IGP Danny Nugraha dengan umat adalah ketika baru tugas di Papua, Juni 2020 lalu. Ketika itu, almarhum silaturahmi dengan tokoh masyarakat Hindu di Pura Giri Cylop Sentani, Papua. Komang Alit juga sempat berbicara dengan almarhum tentang pembangunan setra bagi umat Hindu di Papua.
Menurut Komang Alit, respons Brigjen IGP Danny Nugraha sangat bagus. Bahkan, almarhum bersedia menjadi penasihat panitia pembangunan setra. Tidak hanya itu saja, almarhum juga turut memberikan donasi untuk pembangunan setra tersebut. Kini, setra di Papua tersebut masih dalam prosen pembangunan. "Pembangunan setra sudah mencapai 40 persen. Lokasinya di Koya Barat,” cerita Komang Alit. *k22
"Dari laporan yang saya terima, pelaku penembakan terhadap korban berasal dari KKB Kelompok Lekagak Telengen," ungkap Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yogo, dilansir detikcom, tadi malam.
Korban Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya gugur dengan luka tembakan di bagian belakang kepala dan tembus depan kepala. Peristiwa kontak senjata yang yang menyebabkan gugurnya Brigjen IGP Danny Nugraha itu sendiri terjadi Minggu sore sekitar pukul 15.50 WIT.
Saat itu, Brigjen IGP Danny Nugraha tengah bergerak bersama 7 anggotanya ketika diserang oleh KKB di Kampung Dambet. Dia diserang saat meninjau lokasi pembakaran sekolah oleh KKB di Kabupaten Beoga, yang terjadi dua pekan sebelumnya.
Setelah tertembak hingga meninggal, anggotanya sempat membawa jenazah Brigjen IGP Danny Nugraha ke kawasan Beoga yang berjarak sekitar 3 kilometer. "Jenazah tiba di Beoga petang sekitar pukul 18.30 WIT," kata mayjen Yogo Triyono. Rencananya, jenazah jenderal yang gugur ditembak KKB ini akan dibawa ke Timika, Senin (26/4) ini.
Brigjen IGP Danny Nugraha Karya sendiri belum genap setahun menjabat sebagai Kepala BIN Daerah Papua, sejak Juni 2020 lalu. Sebelumnya, putra Bali asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar ini menjabat sebagai Panglima Detasemen Mabes TNI. Brigjen IGP Danny Nugraha juga pernah menjabat sebagai Kepala Kelompok Staff Ahli (Kapok Sahli) Pangdam V Jaya.
Sebelum berpangkat Brigjen, IGP Danny Nugraha berpangkat Kolonel Infanteri (Inf). Sejak Juni 2020 lalu, dia mulai bertugas di Papua sebagai Kepala BIN Daerah. Sayangnya, dia gugur ditembak KKP sebelum genap setahun bertugas.
Brigjen TNI IGP Danny Nugraha gugur saat meninjau lokasi pembakaran oleh KKB di Beoga, yang terjadi dua pekan sebelumnya. Seperti diketahui, kondisi Beoga di Kabupaten Puncak, Papua memang sempat memanas karena ulah KKB. Selama bulan April 2021, sejumlah orang tewas ditembaki KKB. Selain itu, sejumlah bangunan juga dirusak KKB.
KKB, antara lain, menembaki masyarakat sipil di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, 8 April 2021 lalu. Akibatnya, seorang guru SD atas nama Oktavianus Rayo, 43, tewas dalam penembakan itu.
KKB juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak. Pembakaran dilakukan sore hari, seusai penembakan terhadap guru SD. Sehari kemudian, 9 April 2021, giliran guru SMP di Kabupaten Puncak, Yonathan Randen, yang tewas akibat penembakan oleh KKB.
Selanjutnya, 14 April 2021, seorang pengemudi ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak, juga ditembak mati KKB. Korbannya adalah Udin, 41, yang dibunuh dengan cara ditembak di area Pasar Ilaga. Berselang 11 hari kmemudian, 25 April 2021, justru Kepala BIN Papua, Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya yang jadi korban kekejaman KKB.
Sementara itu, umat Hindu di Papua merasa kehilangan atas gugurnya Brigjen IGP Danny Nugraha Karya, yang informasinya diketahui melalui jejaring sosial. Menurut Ketua PHDI Papua, I Komang Alit Wardana, sang jenderal dikenal sebagai sosok yang dekat dengan umat.
"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Beliau adalah orang Hindu Bali yang sangat dekat dengan umat. Apalagi, beliau merupakan salah satu tokoh dan senior yang memiliki jabatan tinggi di Papua," papar Komang Alit saat dihubungi NusaBali per telepon, tadi malam.
Salah satu kedekatan Brigjen IGP Danny Nugraha dengan umat adalah ketika baru tugas di Papua, Juni 2020 lalu. Ketika itu, almarhum silaturahmi dengan tokoh masyarakat Hindu di Pura Giri Cylop Sentani, Papua. Komang Alit juga sempat berbicara dengan almarhum tentang pembangunan setra bagi umat Hindu di Papua.
Menurut Komang Alit, respons Brigjen IGP Danny Nugraha sangat bagus. Bahkan, almarhum bersedia menjadi penasihat panitia pembangunan setra. Tidak hanya itu saja, almarhum juga turut memberikan donasi untuk pembangunan setra tersebut. Kini, setra di Papua tersebut masih dalam prosen pembangunan. "Pembangunan setra sudah mencapai 40 persen. Lokasinya di Koya Barat,” cerita Komang Alit. *k22
Komentar