2 Desa Harap TPA Temesi Tak Lagi Terbakar
GIANYAR, NusaBali
Warga khususnya di Desa Temesi dan Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, mengharapkan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Temesi di Banjar/Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, tidak lagi terbakar.
Sebab pengalaman sebelumnya, saat musim kemarau, tumpukan sampah yang menggunung biasanya menyembulkan panas. Dampaknya, dua desa dekat TPA dikepung asap.
Perbekel Temesi Nyoman Gede Separta Putra, Minggu (25/4), menyebutkan sampai saat ini belum ada tanda-tanda kebakaran atau kepulan asap. “Belum ada kepulan asap, saya kira Pemkab sudah melakukan penanganan dengan baik, sehingga kebakaran di TPA bisa diantisipasi,” jelasnya.
Dikatakannya, dalam gundukan sampah, gas metan sangat rawan terbakar, sehingga gas metan ini diurai atau dimanfaatkan. Walau demikian, Nyoman Gede Separta terus melakukan pemantauan terhadap TPA Temesi, mengingat bila terjadi kepulan asap, wilayahnya yang paling terdampak. “Sampai saat ini sudah ditangani dengan baik,” jelasnya.
Perbekel Desa Lebih Ni Wayan Geria Wahyuni juga mengatakan hal yang sama. Dirinya sangat khawatir kalau-kalau TPA Temesi terbakar lagi. Namun sampai saat ini, pengelolaan di TPA sudah baik dan tidak ada lagi gundukan sampah. “Kami tidak khawatir lagi, kondisi di TPA sudah tertangani dengan baik. Semoga tidak terjadi lagi kepulan asap,” harapnya.
Sedangkan untuk mengurangi volume sampah ke TPA Temesi, dirinya bersama warga menggalakkan pengelolaan sampah mandiri. “Di Banjar Lebih Beten Kelod sudah ada bank sampah, di dua dusun lain kami dorong untuk membuat bank sampah serupa, sehingga kedepannya mengurangi volume sampah ke TPA,” jelas Geria Wahyuni. Sehingga sampah yang dibawa ke TPA Temesi hanya sampah yang tidak bisa dimanfaatkan.
Di dua dusun, Dusun Lebih Kaja dan Kesian telah didorong membuat kader pengelola sampah. “Kami siapkan lima kader per dusun untuk belajar di bank sampah Lebih Beten Kelod, kalau sudah siap, kami dirikan bank sampah. Sehingga pengelolaan sampah ada di tiap dusun,” jelasnya. Sedangkan untuk sampah rumah tangga saat ini tidak lagi dikumpulkan di depan pekarangan rumah, melainkan di ujung dusun, sehingga petugas kebersihan tinggal mengangkut. Sedangkan untuk armada truk sampah, saat ini kondisinya sedang mengalami kerusakan dan sudah diupayakan perbaikan.*nvi
Komentar