3 Perpustakaan Desa di Tabanan Lolos Program PTBIS
TABANAN, NusaBali
Tiga perpustakaan desa di Kabupaten Tabanan tahun 2021 lolos masuk Program Tranformasi Berbasis Inklusi Sosial (PTBIS) dari Perpustakaan Nasional.
Dengan lolosnya desa mendapat program ini, maka perpustakaan desa tidak hanya berfungsi sebagai tempat baca. Perpustakaan ini bisa digunakan kegiatan pelatihan untuk menyejahterakan masyarakat.
Tiga perpustakaan desa yang lolos program ini adalah Perpustakaan Desa Delod Peken, Desa Daun Peken, Kecamatan Tabanan dan Perpustakaan Desa Penebel, Kecamatan Penebel. Kabupaten Tabanan mengajukan lima Perpustakaan Desa untuk mendapatkan program pusat tersebut. Namun dari hasil seleksi, hanya tiga perpustakaan yang lolos.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan I Wayan Kotio mengatakan, program pusat ini berfungsi untuk menyejahterakan masyarakat. Sesuai mekanisme dan arahan pusat, perpustakaan tak hanya berfungsi sebagai tempat baca, tetapi bisa digunakan untuk tempat pelatihan. "Apapun potensi yang ada di desa bisa melaksanakan pelatihan di perpustakaan. Misalnya, pelatihan membuat jajan bali," ungkapnya, Minggu (24/4).
Dikatakan, bagi desa yang lolos program tranformasi berbasis inklusi sosial tersebut, pusat sudah menberikan bantuan 2 unit komputer, penambahan koleksi buku, serta pelatihan atau bimtek yang dibiayai oleh pusat. "Biaya pelatihan ini akan ditanggung pusat," imbuhnya.
Menurutnya, program ini sebenarnya tindak lanjut dari program serupa untuk di tingkat kabupaten. Dimana perpustakaan daerah Kabupaten Tabanan merupakan salah satu dari tiga kabupaten di Bali yakni Klungkung dan Badung yang mendapatkan manfaat dari program transformasi berbasis inklusi sosial.
“Tujuan program ini untuk terciptanya masyarakat yang sejahtera. Sekaligus meningkatkan kualitas layanan perpustakaan dan meningkatkan penggunaan layanan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan," terangnya.
Namun demikian, meskipun Perpustakaan Desa diprioritaskan mendapat program dari pusat, hasil pantauan di lapangan banyak perpustakaan desa yang kondisinya memprihatinkan. "Wajar saja, karena pengembangan perpustakaan selama ini belum menjadi hal prioritas di desa. Padahal APBDes diperbolehkan untuk hal itu, namun ke depan dengan situasi yang diharapkan bisa kembali normal dan membaik, perpustakaan di desa bisa mendapatkan perhatian,” tandas mantan Kadis Peternakan Tabanan ini. *des
1
Komentar