Malam Puncak AMB Digelar Virtual
Menariknya, pandemi justru tidak menyurutkan semangat para musisi untuk terus berkarya.
DENPASAR, NusaBali
Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, ajang penghargaan Anugerah Musik Bali (AMB) jalan terus di tahun ketiga tahun 2021. Malam puncak penghargaan yang diperuntukkan untuk mengapresiasi perkembangan musik di Pulau Dewata ini sukses digelar secara virtual, Minggu (25/4) malam lalu. Dengan tema 'Musik Menguatkan Kita', ada 27 nominasi yang diberikan di ajang tersebut.
Ketua Pelaksana Anugerah Musik Bali, Bagus Saka mengungkapkan, di era pandemi banyak musisi yang beralih menggunakan platform online. Menariknya, pandemi justru tidak menyurutkan semangat para musisi untuk terus berkarya. Banyak kegiatan musisi yang dilakukan di rumah saja yang memicu banyaknya karya yang masuk. Bahkan cenderung ada peningkatan dari sisi jumlah karya yang masuk ke AMB.
“Para musisi Bali justru mengalami peningkatan tiga kali lipat untuk berkreasi. Kalau tahun lalu tercatat ada 187 karya yang masuk di meja penjurian AMB. Tahun ini terdapat 421 karya hanya dari online saja yang masuk ke meja penjurian AMB melalui sistem submit online,” terangnya.
Bagus Saka melanjutkan, ada 27 kategori yang diberikan penghargaan malam itu. Selain membacakan nominasi, acara juga diisi dengan performance khusus dari para musisi Bali. Acara diselenggarakan secara virtual, dengan dikemas dengan ciamik dan tidak kalah dengan acara live lainnya. Acara mengutamakan protokol kesehatan dengan dengan metode CHE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment (Ramah Lingkungan).
“Sebelum malam puncak, kami tim AMB juga telah melakukan sistem jemput bola dengan melakukan Road to AMB untuk melihat potensi musisi yang berada di daerah-daerah, memberikan edukasi dan sharing informasi, serta mendapatkan gambaran informasi yang real tentang industri musik yang terjadi di setiap kabupaten,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komite Anugerah Musik Bali Gede Bagus menambahkan, ajang AMB tahun ini lebih menunjukkan komitmen untuk tetap memberikan apresiasi kepada para musisi yang kreatif dan produktif dalam berkarya setahun ke belakang. Menurut Gede Bagus, satu tahun terakhir merupakan tahun yang penuh perjuangan untuk bertahan hidup bagi semua orang. Termasuk para pekerja seni kreatif seperti musisi dan penyanyi.
“Walaupun penyelenggaraannya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tapi support dan semangat teman-teman musisi yang sangat menginspirasi kami, dan membuat kami harus tetap menjaga bara api semangat untuk bisa terus maju mengadakan event ini,” kata Gede Bagus.
Adapun 27 pemenang nominasi antara lain Penyanyi Anak-anak terbaik diraih Gung Mas Pemayun feat Gung Mirah Pemayun dengan judul lagu “Batubulan”, Karya Produksi Instrumental Terbaik diraih Gus Teja dengan judul karya “Songs of Nature”, Karya Produksi Alternatif Terbaik diraih oleh Balian Band dengan judul karya “Warped Reality”, Pendatang Baru Terbaik diraih Manja dengan judul karya “Rise”, Pendatang Baru Berbahasa Bali Terbaik diraih Chintya Kdev feat Dwarsa dengan judul karya “Sing Dadi Gelahang”, Karya Produksi Kolaborasi Terbaik diraih oleh Keish Romeu Mdjo dengan judul karya “With U”, Karya Produksi Kolaborasi Berbahasa Bali Terbaik diraih Krisna Purpa feat Dian Krisna dengan judul karya “Negaro Joh”.
Selain itu, nominasi Karya Produksi Hip Hop Terbaik diraih Mukarakat dengan judul karya “Toki Sloki”, Penyanyi Solo Terbaik diraih Fii Capo dengan judul karya “Paradise Island”, Penyanyi Solo Wanita Terbaik diraih Anggis Devaki dengan judul karya “Tutup Hati”, Penyanyi Solo Pria Berbahasa Bali Terbaik diraih Ary Kencana dengan judul karya “Beli Kuli Luh”, Penyanyi Solo Wanita Berbahasa Bali Terbaik diraih Putri Bulan dengan judul karya “Kanti Umur Ngantiang”, Duo/Grup Terbaik diraih Manja dengan judul karya “Rise”, Duo/Grup Berbahasa Bali terbaik diraih Emoni dengan judul karya “Ongkek Ongkek Ongkir”.
Selanjutnya, Pencipta Lagu Anak-anak Terbaik diraih oleh Alien Child dengan judul karya “Possibility”, Penata Musik/Rekaman Terbaik diraih Nico Veryandi dengan judul karya “Telepati”, Penata Musik/Rekaman Berbahasa Bali Terbaik diraih Dek Artha dengan judul karya “Kanti Umur Ngantiang”, Karya Produksi Terbaik diraih Mukarakat dengan judul karya “Nona”, Karya Produksi Berbahasa Bali Terbaik diraih Emoni dengan judul karya “Ongkek Ongkek Ongkir”, Album Terbaik diraih Soulfood dengan judul karya “It Won’t Over”, Album Berbahasa Bali Terbaik diraih Avara dengan judul karya “Pejalan Gumi”.
Sedangkan Karya Produksi Terfavorit diraih oleh Anggis Devaki dengan judul karya “Tutup Hati”, Karya Produksi Berbahasa Bali Terfavorit diraih Dek Ulik dengan judul karya “Butuh Proses”, Musik Video Terbaik diraih Erick EST dengan judul karya “Garis Depan”, Musik Video Berbahasa Bali Terbaik diraih Jibolba Baker dengan judul karya “Satya Semaya”, Musik Venue Of The Year diberikan kepada The Balkan, serta Lifetime Achievement diberikan kepada Navicula Band.*ind
Ketua Pelaksana Anugerah Musik Bali, Bagus Saka mengungkapkan, di era pandemi banyak musisi yang beralih menggunakan platform online. Menariknya, pandemi justru tidak menyurutkan semangat para musisi untuk terus berkarya. Banyak kegiatan musisi yang dilakukan di rumah saja yang memicu banyaknya karya yang masuk. Bahkan cenderung ada peningkatan dari sisi jumlah karya yang masuk ke AMB.
“Para musisi Bali justru mengalami peningkatan tiga kali lipat untuk berkreasi. Kalau tahun lalu tercatat ada 187 karya yang masuk di meja penjurian AMB. Tahun ini terdapat 421 karya hanya dari online saja yang masuk ke meja penjurian AMB melalui sistem submit online,” terangnya.
Bagus Saka melanjutkan, ada 27 kategori yang diberikan penghargaan malam itu. Selain membacakan nominasi, acara juga diisi dengan performance khusus dari para musisi Bali. Acara diselenggarakan secara virtual, dengan dikemas dengan ciamik dan tidak kalah dengan acara live lainnya. Acara mengutamakan protokol kesehatan dengan dengan metode CHE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment (Ramah Lingkungan).
“Sebelum malam puncak, kami tim AMB juga telah melakukan sistem jemput bola dengan melakukan Road to AMB untuk melihat potensi musisi yang berada di daerah-daerah, memberikan edukasi dan sharing informasi, serta mendapatkan gambaran informasi yang real tentang industri musik yang terjadi di setiap kabupaten,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komite Anugerah Musik Bali Gede Bagus menambahkan, ajang AMB tahun ini lebih menunjukkan komitmen untuk tetap memberikan apresiasi kepada para musisi yang kreatif dan produktif dalam berkarya setahun ke belakang. Menurut Gede Bagus, satu tahun terakhir merupakan tahun yang penuh perjuangan untuk bertahan hidup bagi semua orang. Termasuk para pekerja seni kreatif seperti musisi dan penyanyi.
“Walaupun penyelenggaraannya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tapi support dan semangat teman-teman musisi yang sangat menginspirasi kami, dan membuat kami harus tetap menjaga bara api semangat untuk bisa terus maju mengadakan event ini,” kata Gede Bagus.
Adapun 27 pemenang nominasi antara lain Penyanyi Anak-anak terbaik diraih Gung Mas Pemayun feat Gung Mirah Pemayun dengan judul lagu “Batubulan”, Karya Produksi Instrumental Terbaik diraih Gus Teja dengan judul karya “Songs of Nature”, Karya Produksi Alternatif Terbaik diraih oleh Balian Band dengan judul karya “Warped Reality”, Pendatang Baru Terbaik diraih Manja dengan judul karya “Rise”, Pendatang Baru Berbahasa Bali Terbaik diraih Chintya Kdev feat Dwarsa dengan judul karya “Sing Dadi Gelahang”, Karya Produksi Kolaborasi Terbaik diraih oleh Keish Romeu Mdjo dengan judul karya “With U”, Karya Produksi Kolaborasi Berbahasa Bali Terbaik diraih Krisna Purpa feat Dian Krisna dengan judul karya “Negaro Joh”.
Selain itu, nominasi Karya Produksi Hip Hop Terbaik diraih Mukarakat dengan judul karya “Toki Sloki”, Penyanyi Solo Terbaik diraih Fii Capo dengan judul karya “Paradise Island”, Penyanyi Solo Wanita Terbaik diraih Anggis Devaki dengan judul karya “Tutup Hati”, Penyanyi Solo Pria Berbahasa Bali Terbaik diraih Ary Kencana dengan judul karya “Beli Kuli Luh”, Penyanyi Solo Wanita Berbahasa Bali Terbaik diraih Putri Bulan dengan judul karya “Kanti Umur Ngantiang”, Duo/Grup Terbaik diraih Manja dengan judul karya “Rise”, Duo/Grup Berbahasa Bali terbaik diraih Emoni dengan judul karya “Ongkek Ongkek Ongkir”.
Selanjutnya, Pencipta Lagu Anak-anak Terbaik diraih oleh Alien Child dengan judul karya “Possibility”, Penata Musik/Rekaman Terbaik diraih Nico Veryandi dengan judul karya “Telepati”, Penata Musik/Rekaman Berbahasa Bali Terbaik diraih Dek Artha dengan judul karya “Kanti Umur Ngantiang”, Karya Produksi Terbaik diraih Mukarakat dengan judul karya “Nona”, Karya Produksi Berbahasa Bali Terbaik diraih Emoni dengan judul karya “Ongkek Ongkek Ongkir”, Album Terbaik diraih Soulfood dengan judul karya “It Won’t Over”, Album Berbahasa Bali Terbaik diraih Avara dengan judul karya “Pejalan Gumi”.
Sedangkan Karya Produksi Terfavorit diraih oleh Anggis Devaki dengan judul karya “Tutup Hati”, Karya Produksi Berbahasa Bali Terfavorit diraih Dek Ulik dengan judul karya “Butuh Proses”, Musik Video Terbaik diraih Erick EST dengan judul karya “Garis Depan”, Musik Video Berbahasa Bali Terbaik diraih Jibolba Baker dengan judul karya “Satya Semaya”, Musik Venue Of The Year diberikan kepada The Balkan, serta Lifetime Achievement diberikan kepada Navicula Band.*ind
1
Komentar