'Gerakkan' Teroris, Munarman Ditangkap
Densus 88 Temukan Bahan Peledak di Markas FPI
Mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman, diduga terkait dalam baiat teroris di tiga lokasi: UIN Jakarta, Makassar, dan Medan
JAKARTA, NusaBali
Mantan Sekretaris Umum Front pembela Islam (FPI), Munarman, ditangkap Den-sus 88 Antiteror Polri, Selasa (27/4) sore, atas dugaan gerakkan orang lain untuk lakukan tindak pidana terorisme. Markas FPI di Petamburan III, Jakarta Pusat pun langsung digeledah. Dari penggeledahan itu, ditemukan bahan peledak TATP.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, mengatakan Munarman dita-ngkap di kediamannya kawasan Perumahan Modern Hills, Cinangka-Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa sore pukul 15.30 WIB. Menurut Irjen Argo, pengacara Habib Rizieq Shihab (mantan Imam Besar FPI) ini diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. Selain itu, Munarman juga diduga menyembunyikan informasi perihal terorisme.
"Munarman diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme, dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme," jelas Kombes Argo dilansir detikcom di Jakarta, Selasa malam.
Munarman juga diduga terlibat dalam kegiatan baiat teroris di tiga lokasi, yakni di UIN Jakarta, di Makassar (Sulawesi Selatan), dan di Medan (Sumatra Utara). Namun, belum dijelaskan secara detail peran Munarman dalam proses baiat teroris tersebut.
Sementara, saat ditangkap di rumahnya kemarin sore, Munarman mengenakan ba-ju koko berwarna putih dan celana loreng. Saat digiring, Munarman dipegangi se-jumlah personel Densus 88. "Ini tidak sesuai hukum," teriak Munarman saat diba-wa keluar dari rumahnya menuju mobil polisi.
Munarman juga sedikit memberikan perlawanan. Dia meminta agar diizinkan me-nggunakan sandal. "Saya pakai sandal, saya pakai sandal," katanya. Namun, petu-gas tetap menggiringnya menuju mobil polisi saat penangkapan yang disaksikan banyak orang tersebut.
Kemudian, Munarman dibawa ke Polda Metro Jaya di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara rumahnya di Tangerang Selatan digeledah. "Yang bersangkutan (Munarman) dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan,” jelas Kabag Penerangan Umum (Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dalam jumpa pers di Jakarta tadi malam.
Munarman sendiri tiba di Polda Metro Jaya, tadi malam sekitar pukul 19.55 WIB. Munarman terlihat memakai pakaian putih dalam kondisi mata ditutup kain hitam. Setibanya di Polda Metro Jaya, Munarman langsung dibawa ke Rutan Narkoba.
Pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar, mengatakan pihaknya akan menempuh ja-lur praperadilan untuk melawan penangkapan Munarman. "Kita akan praperadil-an," tandas Azis Yanuar.
Sementara itu, pasca penangkapan Munarman, Markas FPI di Petamburan III, Ja-karta Pusat dipasangi police line. Petugas kemarin sore langsung melakukan pe-nggeledahan di Markas FPI tersebut. Sejumlah polisi bersenjata laras panjang terlihat mengawal penggeledahan tersebut.
Dari penggeledahan di Markas FPI tersebut, Densus 88 menemukan sejumlah ba-han peledak, yakni triacetone triperoxide (TATP). "Terakhir, ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP. Cairan TATP ini merupakan aseton yang diguna-kan untuk bahan peledak," jelas Kombes Ahmad Ramadhan di Polda Metro Jaya, tadi malam.
TATP ini identik dengan yang ditemukan Densus 88 di rumah terduga teroris yang beberapa lalu digeledah di kawasan Condet (Jakarta Timur) dan Bekasi (Jawa Barat). "Ini juga akan didalami oleh Puslabfor tentang isi kandungan cairan tersebut," jelas Kombes Ahmad Ramadhan.
Selain itu, Densus 88 juga menemukan tabung yang berisi serbuk. "Kemudian be-berapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan ke dalam botol-botol. Serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi jenis aseton dan itu juga akan didalami oleh penyidik," katanya.
Dalam penggeledahan di Markas FPI kemarin sore, Densus 88 mencari keterkaitan antara Munarman dengan organisasi teroris. "Ya, namanya penggeledahan kan terkait dengan tindak pidana yang terjadi apakah di dalamnya ada buku-buku tentang ISIS, tentang JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi, di lokasi TKP.
Menurut Kombes Hengki, penangkapan Munarman juga terkait dengan baiat tero-ris di sejumlah daerah. Karena itu, polisi menelusuri keterkaitannya dengan ISIS. "Karena kan diduga, sebagaimana yang kita tahu, Munarman kan juga hadir pada saat baiat ISIS beberapa kali juga pada saat bom bunuh diri itu," kata Kombes Hengki sembari menyebut 60 personel gabungan TNI/Polri dikerahkan dalam penggeledahan di Markas FPI tersebut.
Di sisi lain, kuasa hukum Habib Rizieq, Aziz Yanuar, mengatakan cairan TATP yang ditemukan dalam penggeledahan di Markas FPI merupakan bahan pembersih WC. Dia mendapatkan informasi bahwa cairan itu digunakan untuk membersihkan WC di masjid. "Itu bahan pembersih WC infonya, untuk program bersih bersih wc masjid," katanya. *
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, mengatakan Munarman dita-ngkap di kediamannya kawasan Perumahan Modern Hills, Cinangka-Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa sore pukul 15.30 WIB. Menurut Irjen Argo, pengacara Habib Rizieq Shihab (mantan Imam Besar FPI) ini diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. Selain itu, Munarman juga diduga menyembunyikan informasi perihal terorisme.
"Munarman diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme, dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme," jelas Kombes Argo dilansir detikcom di Jakarta, Selasa malam.
Munarman juga diduga terlibat dalam kegiatan baiat teroris di tiga lokasi, yakni di UIN Jakarta, di Makassar (Sulawesi Selatan), dan di Medan (Sumatra Utara). Namun, belum dijelaskan secara detail peran Munarman dalam proses baiat teroris tersebut.
Sementara, saat ditangkap di rumahnya kemarin sore, Munarman mengenakan ba-ju koko berwarna putih dan celana loreng. Saat digiring, Munarman dipegangi se-jumlah personel Densus 88. "Ini tidak sesuai hukum," teriak Munarman saat diba-wa keluar dari rumahnya menuju mobil polisi.
Munarman juga sedikit memberikan perlawanan. Dia meminta agar diizinkan me-nggunakan sandal. "Saya pakai sandal, saya pakai sandal," katanya. Namun, petu-gas tetap menggiringnya menuju mobil polisi saat penangkapan yang disaksikan banyak orang tersebut.
Kemudian, Munarman dibawa ke Polda Metro Jaya di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara rumahnya di Tangerang Selatan digeledah. "Yang bersangkutan (Munarman) dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan,” jelas Kabag Penerangan Umum (Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dalam jumpa pers di Jakarta tadi malam.
Munarman sendiri tiba di Polda Metro Jaya, tadi malam sekitar pukul 19.55 WIB. Munarman terlihat memakai pakaian putih dalam kondisi mata ditutup kain hitam. Setibanya di Polda Metro Jaya, Munarman langsung dibawa ke Rutan Narkoba.
Pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar, mengatakan pihaknya akan menempuh ja-lur praperadilan untuk melawan penangkapan Munarman. "Kita akan praperadil-an," tandas Azis Yanuar.
Sementara itu, pasca penangkapan Munarman, Markas FPI di Petamburan III, Ja-karta Pusat dipasangi police line. Petugas kemarin sore langsung melakukan pe-nggeledahan di Markas FPI tersebut. Sejumlah polisi bersenjata laras panjang terlihat mengawal penggeledahan tersebut.
Dari penggeledahan di Markas FPI tersebut, Densus 88 menemukan sejumlah ba-han peledak, yakni triacetone triperoxide (TATP). "Terakhir, ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP. Cairan TATP ini merupakan aseton yang diguna-kan untuk bahan peledak," jelas Kombes Ahmad Ramadhan di Polda Metro Jaya, tadi malam.
TATP ini identik dengan yang ditemukan Densus 88 di rumah terduga teroris yang beberapa lalu digeledah di kawasan Condet (Jakarta Timur) dan Bekasi (Jawa Barat). "Ini juga akan didalami oleh Puslabfor tentang isi kandungan cairan tersebut," jelas Kombes Ahmad Ramadhan.
Selain itu, Densus 88 juga menemukan tabung yang berisi serbuk. "Kemudian be-berapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan ke dalam botol-botol. Serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi jenis aseton dan itu juga akan didalami oleh penyidik," katanya.
Dalam penggeledahan di Markas FPI kemarin sore, Densus 88 mencari keterkaitan antara Munarman dengan organisasi teroris. "Ya, namanya penggeledahan kan terkait dengan tindak pidana yang terjadi apakah di dalamnya ada buku-buku tentang ISIS, tentang JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi, di lokasi TKP.
Menurut Kombes Hengki, penangkapan Munarman juga terkait dengan baiat tero-ris di sejumlah daerah. Karena itu, polisi menelusuri keterkaitannya dengan ISIS. "Karena kan diduga, sebagaimana yang kita tahu, Munarman kan juga hadir pada saat baiat ISIS beberapa kali juga pada saat bom bunuh diri itu," kata Kombes Hengki sembari menyebut 60 personel gabungan TNI/Polri dikerahkan dalam penggeledahan di Markas FPI tersebut.
Di sisi lain, kuasa hukum Habib Rizieq, Aziz Yanuar, mengatakan cairan TATP yang ditemukan dalam penggeledahan di Markas FPI merupakan bahan pembersih WC. Dia mendapatkan informasi bahwa cairan itu digunakan untuk membersihkan WC di masjid. "Itu bahan pembersih WC infonya, untuk program bersih bersih wc masjid," katanya. *
Komentar