Siang Ini, Kandidat Cagub Bali Adu Visi Misi
Suhu politik menjelang kontestasi Pilkada Gubernur (Pilgub) Bali 2018 mulai dihangatkan dengan munculnya bursa kandidat yang terbagi menjadi dua kriteria.
Satu Gelanggang dalam Sarasehan Partai Hanura
DENPASAR, NusaBali
Kelompok pertama, figur yang secara terang-terangan sudah menyatakan siap ‘nyalon’. Sedangkan kelompok kedua adalah figur yang masih ‘malu-malu’ alias wait and see melihat perkembangan situasi dan pemetaan dukungan yang kemungkinan bisa diraih.
Di antara kelompok pertama, muncul nama Ketut Sudikerta (Wakil Gubernur Bali), Wayan Koster (Ketua DPP PDIP), dan I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (anggota DPD RI) yang sedari awal tahun sudah blak-blakan siap memimpin Bali pada periode 2018-2023 menggantikan Made Mangku Pastika.
Menariknya, tiga figur ini sudah menjalani ‘fit and proper test’ pada Minggu (11/12) siang. “Kami ingin mengulik visi dan misi calon pemimpin masa depan Bali ini,” kata Made Sudarta, Ketua DPD Partai Hanura Bali yang bertindak selaku tuan rumah ‘pertarungan dini’ tersebut.
Pertarungan para ‘kandidat’ ini dikemas dalam sebuah sarasehan ‘Menyongsong Pemimpin Bali 2018’ di Hotel Mercure Kuta. Satu lagi nama yang bakal unjuk gigi adalah Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) ini belakangan juga menyatakan siap nyalon. “Survei internal kami juga menempatkan nama WBT di posisi papan atas kandidat calon Gubernur Bali yang diinginkan masyarakat,” jelas Made Sudarta.
Sarasehan yang bakal dimoderatori langsung oleh Made Sudarta adalah rangkaian dari acara internal Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang diikuti oleh sembilan DPC Kabupaten/Kota se-Bali. Rakerda yang dimulai pada pagi hari membahas rencana strategis Hanura Bali menyongsong Pilkada, Pileg dan Pilpres. “Para peserta Rakerda yang berdatangan dari seluruh Bali, pasti ingin mengetahui sosok pemimpin masa depan Bali. Selama ini pernyataan mereka hanya sepotong-sepotong. Jadi inilah kesempatan bagi kader Hanura mengenal lebih dalam para calon pemimpinnya dalam satu panggung,” kata Sudarta.
Kader inilah, lanjut Sudarta, nantinya akan berperan aktif mensosialisasikan visi dan misi dari empat calon pemimpin tersebut di daerahnya. “Harap diingat bahwa keberadaan parpol juga tak lepas dari tugasnya memberi pendidikan politik bagi kader dan masyrakat luas,” kata Sudarta.
Dari empat nama tersebut, Sudarta mengakui tidak ada kader internal partainya. Namun anggota DPRD Kabupaten Badung ini menampik bahwa kandidat mesti harus dari internal partai sendiri. “Tidak begitu. Karena demokrasi intinya adalah melahirkan pemimpin. Dan kami mendukung putra terbaik sesuai aspirasi masyarakat. Jadi tidak harus kader,” kata politisi kelahiran Mengwi, Badung ini. Dalam sarasehan di depan ratusan kader Hanura dari seluruh Bali tersebut, tiap kandidat akan mendapat kesempatan masing-masing 20 menit mengurai visi dan misinya bagi Bali. Selanjutnya, para kandidat akan berhadapan dengan calon-calon pemilihnya dalam sesi tanya-jawab. * mao
DENPASAR, NusaBali
Kelompok pertama, figur yang secara terang-terangan sudah menyatakan siap ‘nyalon’. Sedangkan kelompok kedua adalah figur yang masih ‘malu-malu’ alias wait and see melihat perkembangan situasi dan pemetaan dukungan yang kemungkinan bisa diraih.
Di antara kelompok pertama, muncul nama Ketut Sudikerta (Wakil Gubernur Bali), Wayan Koster (Ketua DPP PDIP), dan I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (anggota DPD RI) yang sedari awal tahun sudah blak-blakan siap memimpin Bali pada periode 2018-2023 menggantikan Made Mangku Pastika.
Menariknya, tiga figur ini sudah menjalani ‘fit and proper test’ pada Minggu (11/12) siang. “Kami ingin mengulik visi dan misi calon pemimpin masa depan Bali ini,” kata Made Sudarta, Ketua DPD Partai Hanura Bali yang bertindak selaku tuan rumah ‘pertarungan dini’ tersebut.
Pertarungan para ‘kandidat’ ini dikemas dalam sebuah sarasehan ‘Menyongsong Pemimpin Bali 2018’ di Hotel Mercure Kuta. Satu lagi nama yang bakal unjuk gigi adalah Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) ini belakangan juga menyatakan siap nyalon. “Survei internal kami juga menempatkan nama WBT di posisi papan atas kandidat calon Gubernur Bali yang diinginkan masyarakat,” jelas Made Sudarta.
Sarasehan yang bakal dimoderatori langsung oleh Made Sudarta adalah rangkaian dari acara internal Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang diikuti oleh sembilan DPC Kabupaten/Kota se-Bali. Rakerda yang dimulai pada pagi hari membahas rencana strategis Hanura Bali menyongsong Pilkada, Pileg dan Pilpres. “Para peserta Rakerda yang berdatangan dari seluruh Bali, pasti ingin mengetahui sosok pemimpin masa depan Bali. Selama ini pernyataan mereka hanya sepotong-sepotong. Jadi inilah kesempatan bagi kader Hanura mengenal lebih dalam para calon pemimpinnya dalam satu panggung,” kata Sudarta.
Kader inilah, lanjut Sudarta, nantinya akan berperan aktif mensosialisasikan visi dan misi dari empat calon pemimpin tersebut di daerahnya. “Harap diingat bahwa keberadaan parpol juga tak lepas dari tugasnya memberi pendidikan politik bagi kader dan masyrakat luas,” kata Sudarta.
Dari empat nama tersebut, Sudarta mengakui tidak ada kader internal partainya. Namun anggota DPRD Kabupaten Badung ini menampik bahwa kandidat mesti harus dari internal partai sendiri. “Tidak begitu. Karena demokrasi intinya adalah melahirkan pemimpin. Dan kami mendukung putra terbaik sesuai aspirasi masyarakat. Jadi tidak harus kader,” kata politisi kelahiran Mengwi, Badung ini. Dalam sarasehan di depan ratusan kader Hanura dari seluruh Bali tersebut, tiap kandidat akan mendapat kesempatan masing-masing 20 menit mengurai visi dan misinya bagi Bali. Selanjutnya, para kandidat akan berhadapan dengan calon-calon pemilihnya dalam sesi tanya-jawab. * mao
1
Komentar