Tuan Rumah di Atas Angin
Duel ManCity vs PSG, Rabu Dinihari
Saya akan memberikan kemampuan terbaik dan melakukan segalanya untuk mengembalikan ini tidak peduli apapun yang terjadi, bahkan kalau perlu, saya siap mati di lapangan.
LONDON, NusaBali
Laga super panas dan seru leg kedua semifinal Liga Champions akan tersaji saat Manchester City menjamu Paris St Germain (PSG), di Etihad Stadium, Rabu (5/5) dinihari WITA. City menuju laga ini dengan modal kemenangan 2-1 di kandang PSG pada leg pertama, pekan lalu.
Hasil seperti apa yang diperlukan City dan PSG untuk lolos ke final Liga Champions? Di atas kertas, City di atas angin karena punya modal dua gol tandang. Jika kalah 0-1 saja, tim asuhan Pep Guardiola tetap ke final. So, PSG wajib mencetak setidaknya dua gol ke gawang City untuk lolos ke final.
Tentu bukan sebuah tugas mudah mengingat lini belakang City sangat solid. Hal ini sudah terbukti baik ketika tim bermain di Liga Champions maupun Premier League musim ini.
Yang pasti, Neymar sudah mengobarkan semangat rekan setimnya bahwa dirinya bahkan siap mati di lapangan demi kelolosan PSG ke final Liga Champions.
"Saya pikir setiap Parisian harus percaya kepada kami! Saya berada di garis terdepan, dan akan menjadi pejuang pertama yang akan masuk ke dalam pertarungan untuk tim," kata Neymar.
"Saya akan memberikan kemampuan terbaik dan melakukan segalanya untuk mengembalikan ini tidak peduli apapun yang terjadi, bahkan kalau perlu, saya siap mati di lapangan," kata pemain asal Brasil itu.
Statistik menunjukkan, salah besar jika City meremehkan potensi comeback PSG pada leg kedua di semifinal Liga Champions.
PSG membuktikan pada fase sistem gugur Liga Champions musim ini, anak asuh Mauricio Pochettino selalu menang saat bermain di kandang lawan. Saat lawan Barcelona pada 16 besar, Neymar dkk menang 4-1 di Camp Nou.
Lalu di perempatfinal kontra Bayern Munchen. Pada leg 1, Bayern menang 3-2 di Parc des Princes. Namun di leg kedua, PSG secara fantastis membalikkan keadaan lewat skor 1-0 saat bermain pada partai tandang, di Munich. Karena itulah, PSG tetap menyemburkan aura optimistis meski kalah dari Manchester City di Parc des Princes.
"Semuanya masih memungkinkan di semifinal ini. Setelah kemenangan di Barcelona dan Munich, ada yang masih bisa diperjuangkan. Paris percaya pada kekuatannya. Lebih dari sebelumnya, Allez Paris," tulis akun Twitter resmi PSG.
Jelang laga, City dalam posisi lebih menguntungkan. Selain fantor tuan rumah, PSG juga kehilangan Idrissa Gueye yang dikartu merah di menit 77.Ppaling mencemaskan kondisi mesin gol Kylian Mbappe, yang mengalami cidera dan diragukan turun di Etihad Stadium.
Meski begitu, PSG tetap berbahaya. Tim asuhan Mauricio Pochettino itu masih punya pemain-pemain seperti Neymar, Angel Di Maria, dan Mauro Icardi. Selain itu, PSG juga selalu menang dalam tiga laga tandang terakhirnya di kompetisi.
So, City harus berjuang keras jika tak ingin menyia-nyiakan keunggulan yang dari leg pertama. City dalam performa meyakinkan. Empat kemenangan beruntun di semua kompetisi. Bahkan City di ambang juara Premier League. *
Hasil seperti apa yang diperlukan City dan PSG untuk lolos ke final Liga Champions? Di atas kertas, City di atas angin karena punya modal dua gol tandang. Jika kalah 0-1 saja, tim asuhan Pep Guardiola tetap ke final. So, PSG wajib mencetak setidaknya dua gol ke gawang City untuk lolos ke final.
Tentu bukan sebuah tugas mudah mengingat lini belakang City sangat solid. Hal ini sudah terbukti baik ketika tim bermain di Liga Champions maupun Premier League musim ini.
Yang pasti, Neymar sudah mengobarkan semangat rekan setimnya bahwa dirinya bahkan siap mati di lapangan demi kelolosan PSG ke final Liga Champions.
"Saya pikir setiap Parisian harus percaya kepada kami! Saya berada di garis terdepan, dan akan menjadi pejuang pertama yang akan masuk ke dalam pertarungan untuk tim," kata Neymar.
"Saya akan memberikan kemampuan terbaik dan melakukan segalanya untuk mengembalikan ini tidak peduli apapun yang terjadi, bahkan kalau perlu, saya siap mati di lapangan," kata pemain asal Brasil itu.
Statistik menunjukkan, salah besar jika City meremehkan potensi comeback PSG pada leg kedua di semifinal Liga Champions.
PSG membuktikan pada fase sistem gugur Liga Champions musim ini, anak asuh Mauricio Pochettino selalu menang saat bermain di kandang lawan. Saat lawan Barcelona pada 16 besar, Neymar dkk menang 4-1 di Camp Nou.
Lalu di perempatfinal kontra Bayern Munchen. Pada leg 1, Bayern menang 3-2 di Parc des Princes. Namun di leg kedua, PSG secara fantastis membalikkan keadaan lewat skor 1-0 saat bermain pada partai tandang, di Munich. Karena itulah, PSG tetap menyemburkan aura optimistis meski kalah dari Manchester City di Parc des Princes.
"Semuanya masih memungkinkan di semifinal ini. Setelah kemenangan di Barcelona dan Munich, ada yang masih bisa diperjuangkan. Paris percaya pada kekuatannya. Lebih dari sebelumnya, Allez Paris," tulis akun Twitter resmi PSG.
Jelang laga, City dalam posisi lebih menguntungkan. Selain fantor tuan rumah, PSG juga kehilangan Idrissa Gueye yang dikartu merah di menit 77.Ppaling mencemaskan kondisi mesin gol Kylian Mbappe, yang mengalami cidera dan diragukan turun di Etihad Stadium.
Meski begitu, PSG tetap berbahaya. Tim asuhan Mauricio Pochettino itu masih punya pemain-pemain seperti Neymar, Angel Di Maria, dan Mauro Icardi. Selain itu, PSG juga selalu menang dalam tiga laga tandang terakhirnya di kompetisi.
So, City harus berjuang keras jika tak ingin menyia-nyiakan keunggulan yang dari leg pertama. City dalam performa meyakinkan. Empat kemenangan beruntun di semua kompetisi. Bahkan City di ambang juara Premier League. *
1
Komentar