Pasar Murah Disperindag Denpasar 'Diserbu' Warga

Pelaksanaan pasar murah tersebut berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri untuk memberikan harga sembako lebih murah di masa pandemi Covid-19 ini.  Dari pantauan, pasar murah yang dimulai pukul 08.00 Wita ini diserbu oleh puluhan pembeli dikarenakan harganya lebih murah. Seperti salah seorang pembeli dengan panggilan Maria bahkan memborong beberapa sosis dan buah yang dijual di pasar murah ini. Hal ini dikarenakan harganya lebih murah dari harga di pasaran.

Dengan harga yang lebih murah ini, Maria berharap agar pasar murah ini bisa digelar lebih sering jelang Lebaran. “Enak di sini belanjanya karena murah-murah, saya borong ini pakai stok sampai Idul Fitri. Kalau bisa sepanjang jelang Lebaran diadakan pasar murah ini, lumayan sangat murah dan menguntungkan,” kata Maria.

Sementara itu, salah seorang pedagang, Ni Komang Anggraeni mengatakan dirinya memberikan diskon harga hingga Rp 15.000. Anggur jari yang dijual di pasar seharga Rp 115.000 per kilo, dia jual dengan harga Rp 100.000 di pasar murah. Sedangkan bawang merah yang dipasar dijual Rp 35.000, dia jual Rp 28.000. “Semuanya lebih murah daripada di pasar. Salak Rp 10.000 per kilo, telur Rp 14.000 satu kerai,” ujarnya.

Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan digelarnya pasar murah ini merupakan wujud kepedulian Disperindag pada masyarakat yang akan merayakan hari raya. Dengan berbelanja di pasar murah ini masyarakat bisa mendapat kebutuhan pokok dengan harga murah. “Ini meringankan beban masyarakat, harga lebih murah di pasaran. Seperti beras 10 kg dijual Rp 99.000, beras 5 kg Rp 50.000 di mana di pasaran dijual Rp 55.000,” katanya.

Pasar murah ini digelar di empat kecamatan di Denpasar secara bergiliran hingga Jumat, 7 Mei 2021. Selain di Dusun Wanasari, juga digelar di Banjar Yang Batu Desa Dangin Puri Kelod untuk Denpasar Timur, Desa Tegal Harum untuk Denpasar Barat, serta Desa Pemogan untuk Denpasar Selatan. *mis