Bupati Sanjaya Apresiasi Ritual Ngaben Bikul di Desa Adat Bedha
TABANAN, NusaBali
Desa Adat Bedha yang mewilayahi tiga kecamatan di Kabupaten Tabanan, yakni Kecamatan Kediri, Kecamatan Tabanan, Kecamatan Kerambitan, akan menggelar upacara ritual ngaben bikul (tikus) pada Buda Umanis Medangsia, Rabu (5/5) ini.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya pun mengapresiasi prosesi ritual yang bertujuan untuk menetralisasi hama, agar tidak menganggu tanaman padi di wilayah subak kawasan Desa Adat Bedha ini.
Sehari sebelum digelarnya upacara ngaben bikul, Desa Adat Bedha lebih dulu melaksanakan upacara pecaruan di Pura Puseh Luhur Bedha pada Anggara Kliwon Medangsia, Selasa (4/5). Turut menghadiri upacara pecaruan kemarin, antara lain, Bupati Tabanan IKG Sanjaya, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, Raja Tabanan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, sejumlah anggota DPRD Tabanan, dan Pimpinan OPD lingkup Pemkab Tabanan.
Bendesa Adat Bedha, I Nyoman Surata, menyatakan upacara ritual ngaben bikul ini tercantum dalam sastra. Prosesi ritual ini tidak rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Upacara ngaben bikul digelar dresta, yang artinya dilaksanakan ketika terjadi wabah serangan hama yang tidak terkendali di subak wilayah Desa Adat Bedha.
“Upacara ngaben bikul terakhir di Desa Adat Bedha dilaksanakan 10 tahun silam ketika terjadi serangan hama yang tidak terkendali. Upacara ini memang diyakini sebagai ritual yang mampu mengendalikan serangan hama," ujar Nyoman Surata, Selasa kemarin.
Menurut Surata, upacara ngaben bikul ini prosesnya hampir sama dengan dengan upacara ngaben pada manusia. Ada sarana bade untuk mengusung bangkai tikus. Kemudian, setelah ngaben dilanjutkan dengan prosesi ritual nganyut ke segara (pantai). "Upacara ngaben bikul besok (hari ini) akan dilaksanakan mulai pagi," papar Surata.
Sementara itu, Bupati Tabanan IKG Sanjaya mengapresiasi langkah Desa Adat Bedha melaksanakan upacara ngaben bikul. “Apabila dicermati, ngaben bikul mempunyai tujuan untuk membersihkan hama tanaman, khususnya tikus dan pengaruh buruk lainnya secara niskala,” ujar Bupati Sanjaya saat menghadiri prosesi pecaruan serangkaian upacara mreteka merana (ngaben bikul) di Pura Puseh Bedha, Selasa kemarin.
Menurut Bupati Sanjaya, ritual ini sangat baik dilakukan terhadap tikus yang diburu di lahan pertanian warga dan dibunuh, sehingga memberikan suatu penghormatan kepada binatang pengerat tersebut. Di samping itu, hal ini juga pasti akan berdampak terhadap lingkungan, khususnya area pertanian.
“Saya selaku kepala daerah di Kabupaten Tabana sangat mengapresiasi kegiatan ritual ngaben tikus, yang merupakan bentuk keberpihakan terhadap petani. Ini sangat sejalan dengan visi misi Kabupaten Tabanan,” terang Bupati asal Banjar Dauhpala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini.
Di sisi lain, Bupati Sanjaya kemarin roadshow menghadiri lima agenda kegiatan yang digelar masyarakat Tabanan. Upacara pecaruan serangkaian ngaben bikul di Pura Puseh Beda tersebut merupakan agenda kegaiatan ketiga yang dihadirinya kemarin.
Agenda kegiatan pertama yang dihadiri Bupati Sanjaya kemarin pagi adalah upacara mendem dasar dan pamlaspasan di Pura Luhur Sekartaji, Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan. Kemudian, dilanjutkan menghadiri upacara ngenteg linggih di Pura Puseh, Desa Adat Kelating, Kecamatan Kerambitan, sebelum ke Desa Adat Bedha.
Sedangkan agenda kegiatan keempat yang dihadiri Bupati Sanjaya kemarin adalah karya pujawali di Pura Dalem Kahyangan Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Terakhir, Bupati Sanjaya menghadiri undangan upacara ngenteg linggih, pamelaspas, lan metatah yang dilaksanakan krama di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. *des
1
Komentar