Supadma Rudana Pilih Kampanye dengan AHY
Pelantikan serentak pengurus DPD dan DPC Demokrat se Bali dilangsungkan di DPD Demokrat Bali, Senin (12/12) sore.
Absen di Pelantikan Pengurus Demokrat Se Bali
DENPASAR, NusaBali
Pelantikan yang dihadiri massa dan 1.400 pengurus periode 2016-2021 ini dihadiri Sekjen DPP Demokrat Hinca Pandjaitan. Namun Wasekjen yang juga Korwil DPP Demokrat Bali, NTB, dan NTT, Putu Supadma Rudana tidak turun ke Bali. Padahal Supadma Rudana sendiri terdaftar sebagai salah satu undangan pengurus DPP dalam pelantikan.
Dalam sejarah Musda Demokrat Supadma Rudana sebelumnya terpaksa tidak maju dalam persaingan Calon Ketua DPD Demokrat Bali, dalam Musda 16 Mei 2016 lalu. Saat itu Supadma Rudana mendapatkan dukungan DPC-DPC untuk bersaing dengan Mudarta berebut Ketua DPD Demokrat Bali, setelah dukungan 7 DPC untuk Putu Sudiartana alias Leong kandas.
Namun dalam kompromi politik yang difasilitasi Ketua OKK DPP Pramono Eddy Wibowo, Mudarta dipilih memimpin DPD Demokrat Bali untuk periode kedua. Ketidakhadiran Supadma Rudana yang politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar sempat membuat kader bertanya-tanya.
Supadma Rudana dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin mengatakan tidak hadir dalam pelantikan serentak karena ditugaskan DPP Demokrat di Pilkada DKI Jakarta. Dia ditugaskan untuk mendampingi kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2017 yang diusung Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni (AHY-Sylvi) yang sedang turun kampanye.
“Saya di Jakarta sedang kampanye dengan AHY. Selama musim kampanye tidak bisa keluar dari Jakarta dulu, karena penugasan DPP,” kata mantan Ketua Departemen Seni dan Budaya DPP Demokrat ini. Supadma Rudana pegang posisi General Affair (GA) dalam tim kampanye. Dalam posisi tersebut memang harus turun penuh dengan seluruh tim di DKI Jakarta. Sehari bisa lebih dari 10 titik kampanye. “Hampir semua pengurus DPP di DKI Jakarta mengamankan suara AHY. Jadi saya kepada teman dan kader di Bali ucapkan selamat,” tegas lulusan Webster University, Amerika Serikat ini.
Menurut pemilik Museum Rudana Gianyar ini untuk Pilkada DKI Jakarta Demokrat sangat optimis bisa memenangkan pertarungan. Apalagi elektabilitas AHY-Slyvi terus meningkat.
Terakhir, Minggu (11/12) dalam Kampanye NKRI, Kebhinekaan untuk Nusantara yang digelar AHY di DKI Jakarta kata Supadma Rudana cukup menyentuh dan memberikan simpati. Termasuk di basis-basis krama Bali di Jakarta AHY sudah masuk. “Sebagai kader Demokrat dari Bali, komunitas krama Bali juga dapat sentuhan dengan kampanye NKRI, Kebhinekaan untuk Nusantara,” tegas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. * nat
DENPASAR, NusaBali
Pelantikan yang dihadiri massa dan 1.400 pengurus periode 2016-2021 ini dihadiri Sekjen DPP Demokrat Hinca Pandjaitan. Namun Wasekjen yang juga Korwil DPP Demokrat Bali, NTB, dan NTT, Putu Supadma Rudana tidak turun ke Bali. Padahal Supadma Rudana sendiri terdaftar sebagai salah satu undangan pengurus DPP dalam pelantikan.
Dalam sejarah Musda Demokrat Supadma Rudana sebelumnya terpaksa tidak maju dalam persaingan Calon Ketua DPD Demokrat Bali, dalam Musda 16 Mei 2016 lalu. Saat itu Supadma Rudana mendapatkan dukungan DPC-DPC untuk bersaing dengan Mudarta berebut Ketua DPD Demokrat Bali, setelah dukungan 7 DPC untuk Putu Sudiartana alias Leong kandas.
Namun dalam kompromi politik yang difasilitasi Ketua OKK DPP Pramono Eddy Wibowo, Mudarta dipilih memimpin DPD Demokrat Bali untuk periode kedua. Ketidakhadiran Supadma Rudana yang politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar sempat membuat kader bertanya-tanya.
Supadma Rudana dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin mengatakan tidak hadir dalam pelantikan serentak karena ditugaskan DPP Demokrat di Pilkada DKI Jakarta. Dia ditugaskan untuk mendampingi kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2017 yang diusung Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni (AHY-Sylvi) yang sedang turun kampanye.
“Saya di Jakarta sedang kampanye dengan AHY. Selama musim kampanye tidak bisa keluar dari Jakarta dulu, karena penugasan DPP,” kata mantan Ketua Departemen Seni dan Budaya DPP Demokrat ini. Supadma Rudana pegang posisi General Affair (GA) dalam tim kampanye. Dalam posisi tersebut memang harus turun penuh dengan seluruh tim di DKI Jakarta. Sehari bisa lebih dari 10 titik kampanye. “Hampir semua pengurus DPP di DKI Jakarta mengamankan suara AHY. Jadi saya kepada teman dan kader di Bali ucapkan selamat,” tegas lulusan Webster University, Amerika Serikat ini.
Menurut pemilik Museum Rudana Gianyar ini untuk Pilkada DKI Jakarta Demokrat sangat optimis bisa memenangkan pertarungan. Apalagi elektabilitas AHY-Slyvi terus meningkat.
Terakhir, Minggu (11/12) dalam Kampanye NKRI, Kebhinekaan untuk Nusantara yang digelar AHY di DKI Jakarta kata Supadma Rudana cukup menyentuh dan memberikan simpati. Termasuk di basis-basis krama Bali di Jakarta AHY sudah masuk. “Sebagai kader Demokrat dari Bali, komunitas krama Bali juga dapat sentuhan dengan kampanye NKRI, Kebhinekaan untuk Nusantara,” tegas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. * nat
1
Komentar