Terjepit Tower yang Dibongkar, Tangan Nyaris Putus
Proses Evakuasi 5 Jam, Dokter Putuskan untuk Amputasi
NEGARA, NusaBali
Peristiwa naas dialami seorang pekerja pembongkar tower seluler, Rudi Mulyono, 35, dari Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Tangan kanan pria asal Kediri, Jawa Timur ini, nyaris putus akibat terjepit besi saat membongkar tower seluler di halaman kantor Telkom Plaza, Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana, Selasa (4/5) sore.
Informasi yang dihimpun NusaBali, kecelakaan kerja itu terjadi pada sekitar pukul 17.45 Wita. Awalnya, korban bersama sejumlah pekerja dari PT Menara Jaya Telekomunikasi, melakukan pembongkaran tower sejak pukul 09.00 Wita. Dalam melakukan pembongkaran itu, korban yang juga selaku mandor ini bekerja di bagian atas. Sedangkan pekerja lainnya bertugas di bawah.
Namun ketika akan menurunkan besi tower paling atas pada sekitar pukul 17.45 Wita, tiba-tiba sling penahan tower putus hingga besi tower melorot dan menjepit pergelangan tangan kanan korban. Saat itu juga korban langsung berteriak meminta tolong. Kejadian itu pun langsung dilaporkan ke Mapolsek Kota Jembrana yang kemudian berkoordinasi dengan Pos SAR Jembrana
Proses evakuasi terhadap korban yang tangannya terjepit besi tower pada ketinggian sekitar 10 meter itu, sempat berjalan alot. Untuk naik ke lokasi korban terjepit itu, petugas menggunakan bantuan mobil tangga. Namun petugas yang berusaha melakukan evakuasi dengan menggunakan alat ekstrikasi (alat menyerupai gunting besar yang bisa digunakan untuk tuas), sempat kesulitan memasukan alat ke bagian besi yang menjepit tangan korban. Karena evakuasi membutuhkan waktu cukup lama, petugas pun sempat memberikan bius ke tangan kanan korban yang terjepit untuk mengurangi rasa sakitnya.
Setelah hampir 5 jam hingga pukul 21.30 Wita, akhirnya petugas SAR berhasil mengevakuasi korban. Setelah diturunkan, korban yang tangannya sudah dalam kondisi nyaris putus itu, langsung dilarikan ke UGD RSUD Negara. “Kita sempat kesulitan karena hampir tidak ada celah memasukkan alat (ekstraksi). Tetapi syukur setelah kita terus berusaha, ada sedikit celah untuk merenggangkan besi yang menjepit tangannya, sehingga korban bisa segera dibawa ke rumah sakit,” ujar Koordinator Pos SAR Jembrana, Dewa Hendri Gunawan, Rabu (5/5) kemarin.
Sementara Kapolsek Kota Jembrana, Iptu I Putu Budi Santika, Rabu kemarin, mengatakan, belum dapat apakah ada unsur kelalaian dalam kecelakaan kerja itu. Namun dari informasi sementara, saat membongkar tower itu, para pekerja tidak ada menggunakan alat keselamatan. “Kita belum dapat pastikan ada unsur kelalaian atau tidak. Nanti kita akan koordinasi juga dengan Polres. Yang terpenting, sementara korban sudah berhasil dievakuasi,” ucapnya.
Sedangkan Plt Direktur RSUD Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati mengatakan, saat diterima di UGD RSUD Negara, kondisi korban masih sadar, Namun bagian atas pergelangan tangan kanan korban yang terjepit tower itu, sudah dalam kondisi nyaris putus.
Tangannya yang sudah putus pada bagian tulangnya dan hanya tinggal tersisa bagian kulitnya itu pun dipastikan tidak bisa diselamatkan, dan harus diamputasi. “Tangan kanannya luka parah. Tadi sudah kita lakukan operasi amputasi. Kondisinya masih stabil,” ujar Plt Direktur RSUD Negara, Ni Putu Eka Indrawati. *ode
Komentar