Petugas Harus Tegas dan Humanis Hadapi Pemudik Nekat
JAKARTA, NusaBali
Larangan mudik Lebaran 2021 mulai berlaku pada, Kamis (6/5) hari ini.
Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta kepada petugas di lapangan untuk bekerja tegas dan humanis saat menghadapi pemudik yang nekat mudik. Hal tersebut Puan sampaikan saat menghadiri rapat koordinasi (Rakor) kesiapan Posko Pengendalian Transportasi pada masa Idul Fitri 1442 H di Polresta Cirebon, Jawa Barat.
"Situasi dan dinamika di lapangan, saat kita berhadapan dengan orang yang ngotot mau pulang, tetap disiplin dan humanis. Kemudian bisa menguatkan keengganan masyarakat untuk mudik,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/5). Puan meminta, koordinasi seluruh pihak terkait perlu dilakukan dengan baik untuk menghasilkan persepsi yang sama dalam pelaksanaan larangan mudik Lebaran.
Politisi PDIP ini menyatakan akan terus mengawasi pelaksanaan aturan pelarangan mudik tahun ini. “Petugas di lapangan harus fleksibel. Misalnya kalau ada rombongan 50 orang pengendara motor yang solidaritasnya tinggi bagaimana? Itu pentingnya memberi pemahaman. Harus sopan, santun, tapi tegas," ucap Puan.
Terlebih pada H-2 dan H-1 Lebaran akan banyak orang ingin mudik demi bertemu keluarga. Oleh karena itu, perlu sinergi dan gotong-royong dalam menangani larangan mudik. Rakor sendiri dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono beserta jajaran.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono memaparkan kesiapan Polri dalam pelarangan mudik Lebaran 2021. Menurut Irjen Istiono, Korlantas Polri membangun 381 titik penyekatan sebagai bukti serius meniadakan mudik Lebaran tahun ini. 158 titik penyekatan tersebut, di antaranya berada di Jawa Barat.
Berdasarkan data Korlantas, perkiraan pemudik dari Jabodetabek dan Banten menuju Jawa dan Sumatera mencapai 3 juta orang. Dari jumlah perkiraan itu, pemudik paling banyak menuju Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur yang didominasi pengendara mobil pribadi (34,5 persen). *k22
Komentar