Pembangunan Jembatan Tajen-Tunjuk Terkendala Cuaca

Saat ini pekerja proyek tengah memasang tiang penyangga dasar atau abutment. Selanjutnya tinggal pengecoran. Hanya saja pengecoran belum dilaksanakan karena hampir tiap hari turun hujan.

Salah seorang pekerja, Fauzan, saat hujan seperti saat ini mereka pilih diam tak melanjutkan pengecoran. Jika dipaksakan, kualitas tidak akan bagus dan jembatan cepat rusak. Meski air sungai Yeh Yuyuan kerap meluap akibat hujan deras, material proyek masih selamat tak ada yang hanyut. Hanya saja saat cuaca kurang bersahabat saat ini, pekerja rugi waktu karena kebanyakan diam di lokasi proyek. “Air sungai sering meninggi, material tidak sampai hanyut,” imbuh Fauzan saat ditemui di lokasi, Selasa (13/12).

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tabanan, I Gusti Ngurah Anom Anthara mengatakan jembatan penghubung Tajen-Tunjuk dibangun dengan konstruksi beton. Saat ini pengerjaannya mencapai  20 persen. Jembatan ini mulai dibangun pada bulan Oktober 2016 dan ditargetkan rampung pada bulan April 2017. Dikatakan, para kerja tetap ada aktivitas untuk pengerjaan jembatan. “Jika hujan mereka berhenti dulu. Mereka kerja kembali setelah hujan reda,” terang Anom Anthara.

Sebelumnya, jalan penghubung perbatasan Banjar Cepik, Desa Tajen (Kecamatan Penebel, Tabanan) dan Banjar Tunjuk Kaja, Desa Tunjuk (Kecamatan Tabanan) mendadak ambruk, Selasa (11/10) petang sekitar pukul 18.00 Wita. Beruntung, tidak ada korban nyawa maupun terluka akibat bencana ini. Jembatan yang melintang arah timur-barat ini ambruk di tengah-tengah, hingga menimbulkan lubang mengaga dengan panjang sekitar 10 meter, lebar 7 meter, dan kedalaman 5 meter. Bencana ambruknya jembatan ini sebagai akibat meluapnya aliran air sungai. Selain itu, gorong-gorong yang mengalirkan air ke Tukad Yeh Yuyuan juga tersumbat sampah, sehingga air meluber ke jalan. Tak pelak, pondasi jembatan tua ini pun ambruk. * cr61