Handicraft Bali Masih Sulit
DENPASAR,NusaBali
Bisnis handicraft khususnya kerajinan kayu masih tidak ada perubahan. Pandemi Covid-19 yang membuat terpuruknya perekonomian negara- negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor handicraft Bali menyebabkan permintaan merosot.
Pelaku bisnis handicraft pun mengaku tidak bisa berbuat lebih jauh. “Tidak ada perubahan berarti masih seperti ini (lesu),” ujar Ketua Asosiasi Eskportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Bali, I Ketut Darma Siadja, Kamis (6/5).
Pria asal Desa Mas Kecamatan Ubud, Ganyar ini pun enggan berbicara lebih jauh soal kondisi bisnis handicraft.
“Apa yang mau dikatakan lagi,” ucapnya. Walau demikian dia kemudian mengatakan memang bisnis handicraft tidak macet sama sekali. Pengiriman masih ada. Hanya volumenya sedikit-sedikit.
Amerika dan Eropa merupakan pasar ‘lama’ yang masih menjadi tujuan pengiriman. Produk yang dikirim produk-produk kreatif dan pop art. “Ya jadi masih itu-itu saja,” ujarnya.
Sebagaimana pelaku usaha dan juga masyarakat Bali, Darma Siadja berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga pariwisata Bali bisa pulih kembali. Pariwisata pulih, akan berimbas pada sektor lain, khususnya bisnis handicraft. *K17
1
Komentar