Dewan Pertanyakan Efektivitas Penyertaan Modal Berupa Gedung Pasar
MANGUPURA, NusaBali
Komisi III DPRD Badung, menggelar rapat dengar pendapat dengan Direksi dan Dewan Pengawas Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, di Gedung DPRD Badung, Jumat (7/5) siang.
Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi III DPRD Badung I Putu Alit Yandinata, meminta Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, untuk mengkaji sejauh mana efektivitas penyertaan modal berupa gedung pasar.
“Kalau kita hitung-hitungan bisnis, di sini terjadi pembebanan atau warisan yang tidak efektif dari sisi penyertaan gedung. Dari Rp 25 miliar penyertaan modal dalam bentuk gedung, ini harus diinventarisir sejauh mana efektivitas daripada gedung pasar yang dibikin itu,” ujar Alit Yandinata.
Dia mencontohkan, pasar di Kelurahan Kapal, dinilai tidak efektif karena di wilayah tersebut sudah berdiri pasar desa adat, begitu pula pasar di banjar. Selain itu, Pasar Tenten di Taman Ayun Mengwi, juga dinilai tidak efektif karena pasar desa adat di sana sudah lebih berkembang.
“Pasar Mengwi itu semua sudah pasar adatnya luar biasa. Kemudian di sana dibikinkan Pasar Tenten, kan tidak masuk akal. Saran kami, bangunan yang tidak efektif dikaji mau diapakan pasar itu, sehingga tidak terjadi pembebanan,” kata Alit Yandinata lagi.
Di sisi lain, dari 10 pasar yang dikelola Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, juga diharapkan berkembang dengan mengundang partner-partner bisnis. Kata Alit Yandinata, jangan sampai hanya satu pasar yang terlihat berkembang dan harus ‘menyusui’ pasar-pasar yang lain. “Kami memiliki potensi luar biasa di Beringkit. Jangan-jangan, Pasar Beringkit terus ‘menyusui’. Dengan 10 pasar yang kita miliki, kemudian ada beberapa yang harus disusui, secara otomatis Pasar Beringkit yang menjadi idola akan mengempes, karena tidak kuat lagi. Ketika kita menyusui pasar yang lain, tambah lagi dong nilai tambah daripada Pasar Beringkit, dengan melakukan gerakan dari direksi mengajak partner-partner kerja,” imbuh politisi PDIP asal Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani.
Partner-partner kerja tersebut, baik usaha ekonomi kreatif, usaha kecil menengah, atau di tingkat level yang sedikit lebih tinggi. Ini kemudian dikolaborasikan dan dikalkulasikan antara pasar yang tradisional dengan pasar modern. “Ini harus digerakkan, dengan menggandeng partner-partner bisnis. Harus diinformasikan kepada pengusaha, terutama di sekitar pasar itu. Itu dulu diberikan peluang, kalau tidak ada baru kita keluar,” imbuhnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, mengatakan dari 10 pasar yang dikelola, masih sebanyak 7 pasar yang eksis. Satu pasar, yakni Pasar Kertha Sari, Kecamatan Abiansemal, sudah akan digunakan untuk pembangunan gedung SMP. “Ada 7 pasar yang hampir semuanya hidup. Namun, ada dua pasar yang masih agak kurang maksimal yaitu Pasar Kapal dan Pasar Tenten yang berada di bawah Taman Ayun Mengwi. Yang lain-lain masih bisa dan perlu kita kembangkan nanti ke depan,” kata Sukantra. *ind
Komentar