Raih Juara II Nasional Lomba Cipta Lagu Mars Perempuan PGRI dan Garap Album
Eksistensi Pencipta Lagu Komang Darmayuda SSn MSi Saat Pandemi Covid-19
Dalam mencari inspirasi, Darmayuda mengaku banyak berdiskusi dengan orangtuanya yang berprofesi sebagai guru dan teman senior dari profesi guru.
GIANYAR, NusaBali
Pencipta lagu Komang Darmayuda SSn MSi tetap berkarya meski pandemi Covid-19 melanda. Baru-baru ini, Komang Darmayuda berhasil meraih juara II nasional Lomba Cipta Lagu Mars Perempuan PGRI. Lomba ini diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pusat yang diikuti 34 provinsi. Lomba berlangsung secara virtual pada bulan April 2021 serangkaian Hari Kartini 21 April 2021 dan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021. Selain itu, pemilik Sanggar Cressendo Griya Musika Sukawati ini juga sedang sibuk menggarap album Bali Kumara Generasi 8.
Komang Darmayuda mengatakan seleksi lomba cipta lagu Mars Perempuan PGRI berlangsung ketat. Meski demikian, Komang Darmayuda tetap optimis. "Lomba berlangsung secara daring. Lagu itu langsung dinyanyikan oleh paduan suara perempuan PGRI Provinsi Bali. Rekaman dinilai secara daring," jelasnya saat ditemui di kediamannya Banjar Tameng, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, Sabtu (8/5).
Proses menciptakan lagu Mars ini menghabiskan waktu sekitar satu bulan. "Dari mencari inspirasi hingga menata aransemen paduan suara. Karena syaratnya yang menyanyikan harus paduan suara. Lalu rekaman," terang dosen musik Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini. Dalam mencari inspirasi, Darmayuda banyak berdiskusi dengan orangtuanya yang berprofesi sebagai guru dan teman senior dari profesi guru. Lirik lagunya, tak jauh dari profesi guru yang betul-betul berperan maksimal dalam membentuk karakter siswa, mengabdi tanpa pamerih.
Komang Darmayuda juga menuangkan kreativitas inovasi guru di era kekinian sesuai perkembangan zaman. "Bagaimana guru berinovasi agar murid tertarik untuk belajar demi terwujudnya Indonesia Maju dan Jaya," jelas alumni ISI Jogjakarta ini.
Pada permulaan lomba, lagu ciptaanya masuk 10 besar dan lolos ke babak final. Komang Darmayuda mengaku bersyukur PGRI Bali bisa meraih juara II nasional. Termasuk penyerahan hadiah berlangsung secara daring di Gedung PGRI Pusat, Jakarta. "Setelah diterima oleh PGRI Provinsi Bali, kami menggelar syukuran," jelasnya yang bergabung dengan PGRI Bali sejak tahun 1993 ini.
Komang Darmayuda mempersembahkan prestasi ini selaku musisi pencipta lagu di Bali untuk komunitas seni musik Bali. Untuk memotivasi semangat selalu dalam berkarya. "Sehingga suatu saat karya itu pasti menghasilkan buah manis. Walau tidak setiap saat. Rutin berkarya. Terima kasih pula saya ucapkan pada teman-teman guru atas kesempatan yang diberikan sehingga saya bisa berkarya dan meraih prestasi. Terutama ibu Anak Agung Ayu Damayanti, yang sudah membantu menuliskan syair, sangat menginspirasi," ungkap suami dari Ni Luh Siartini SSn ini.
Kini, Lagu Mars Perempuan PGRI ciptaan Komang Darmayuda menjadi lagu kebanggaan perempuan PGRI Provinsi Bali. Akan dinyanyikan setiap acara Perempuan PGRI Bali. Berkat binaannya, sejumlah prestasi membanggakan pernah ditorehkan PGRI Bali dalam bidang olah vokal. "Tahun 2006 paduan suara pernah juara 3 di Solo," ujarnya. Sementara terkait album Bali Kumara Generasi 8, pemilik Sanggar Cressendo Griya Musika Sukawati ini mengaku sedang dalam proses rekaman video klip. Album Bali Kumara Generasi ke 8 ini melibatkan 18 orang anak. "2 orang dari Singaraja, 2 orang dari Bangli, 1 orang dari Klungkung, 1 orang dari Tabanan, dan yang lainnya adalah dari Badung, Denpasar, dan Gianyar," jelasnya.
Proses penciptaan lagu dan musiknya sudah mulai digarap sejak bulan Februari 2020. "Setiap anak dilatih lagunya kemudian suaranya direkam di studio yang ada di sanggar, dan beberapa direkam di beberapa studio," jelasnya.
Sampai saat ini, Album Bali Kumara Generasi 8 sudah sampai pada pembuatan video klip untuk masing-masing anak di berbagai tempat unik dan menarik di seantero jagat Bali sesuai dengan konteks lagunya.
Koreografi lagu bersama yang berjudul 'Bali Kumara Pewaris Jagat Bali' digarap di Sanggar Cressendo oleh Luh Siartini dan Agus Hariana. Pola geraknya dibuat ceria dan energik sesuai dengan isi lagunya yang menceritakan optimisme anak-anak Bali yang menyiapkan diri dengan menekuni nilai-nilai kearifan lokal Bali.
"Sehingga nantinya mampu menjadi pewaris jagat Bali yang kokoh dan tangguh karakter Balinya," jelasnya. Adapun tema-tema yang diangkat dalam Album Bali Kumara 8 berkaitan dengan nilai sejarah, kepahlawanan, kepemimpinan, persaudaraan, keindahan alam Bali, budaya Bali, nilai Agama Hindu, serta olas asih.
"Semua tema yang ada pada lagu BK G8 bermaksud untuk mengajak anak-anak memahami dan melaksanakan nilai-nilai tersebut sebagai orang Bali yang berpegang teguh pada Tri Hita Karana, hubungan harmonis manusia dengan sesamanya, dengan alam lingkungannya dan kepada Sang Pencipta," jelas Komang Darmayuda.
Dalam mencipta lagu-lagunya, Komang Darmayuda menggali berbagai sumber inspirasinya dari berbagai cara. Seperti melihat langsung suatu fenomena di masyarakat, membaca berbagai literasi, diskusi dengan narasumber dari beberapa pakar budaya Bali dan juga melakukan ngobrol langsung bersama anak-anak BK G8. Komang Darmayuda berencana, album Bali Kumara Generasi 8 ini resmi di-launching Agustus 2021 mendatang. "Saat ini masih berproses sembari menunggu situasi," jelas Ketua Program Studi Seni Musik ISI Denpasar ini. *nvi
Komang Darmayuda mengatakan seleksi lomba cipta lagu Mars Perempuan PGRI berlangsung ketat. Meski demikian, Komang Darmayuda tetap optimis. "Lomba berlangsung secara daring. Lagu itu langsung dinyanyikan oleh paduan suara perempuan PGRI Provinsi Bali. Rekaman dinilai secara daring," jelasnya saat ditemui di kediamannya Banjar Tameng, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, Sabtu (8/5).
Proses menciptakan lagu Mars ini menghabiskan waktu sekitar satu bulan. "Dari mencari inspirasi hingga menata aransemen paduan suara. Karena syaratnya yang menyanyikan harus paduan suara. Lalu rekaman," terang dosen musik Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini. Dalam mencari inspirasi, Darmayuda banyak berdiskusi dengan orangtuanya yang berprofesi sebagai guru dan teman senior dari profesi guru. Lirik lagunya, tak jauh dari profesi guru yang betul-betul berperan maksimal dalam membentuk karakter siswa, mengabdi tanpa pamerih.
Komang Darmayuda juga menuangkan kreativitas inovasi guru di era kekinian sesuai perkembangan zaman. "Bagaimana guru berinovasi agar murid tertarik untuk belajar demi terwujudnya Indonesia Maju dan Jaya," jelas alumni ISI Jogjakarta ini.
Pada permulaan lomba, lagu ciptaanya masuk 10 besar dan lolos ke babak final. Komang Darmayuda mengaku bersyukur PGRI Bali bisa meraih juara II nasional. Termasuk penyerahan hadiah berlangsung secara daring di Gedung PGRI Pusat, Jakarta. "Setelah diterima oleh PGRI Provinsi Bali, kami menggelar syukuran," jelasnya yang bergabung dengan PGRI Bali sejak tahun 1993 ini.
Komang Darmayuda mempersembahkan prestasi ini selaku musisi pencipta lagu di Bali untuk komunitas seni musik Bali. Untuk memotivasi semangat selalu dalam berkarya. "Sehingga suatu saat karya itu pasti menghasilkan buah manis. Walau tidak setiap saat. Rutin berkarya. Terima kasih pula saya ucapkan pada teman-teman guru atas kesempatan yang diberikan sehingga saya bisa berkarya dan meraih prestasi. Terutama ibu Anak Agung Ayu Damayanti, yang sudah membantu menuliskan syair, sangat menginspirasi," ungkap suami dari Ni Luh Siartini SSn ini.
Kini, Lagu Mars Perempuan PGRI ciptaan Komang Darmayuda menjadi lagu kebanggaan perempuan PGRI Provinsi Bali. Akan dinyanyikan setiap acara Perempuan PGRI Bali. Berkat binaannya, sejumlah prestasi membanggakan pernah ditorehkan PGRI Bali dalam bidang olah vokal. "Tahun 2006 paduan suara pernah juara 3 di Solo," ujarnya. Sementara terkait album Bali Kumara Generasi 8, pemilik Sanggar Cressendo Griya Musika Sukawati ini mengaku sedang dalam proses rekaman video klip. Album Bali Kumara Generasi ke 8 ini melibatkan 18 orang anak. "2 orang dari Singaraja, 2 orang dari Bangli, 1 orang dari Klungkung, 1 orang dari Tabanan, dan yang lainnya adalah dari Badung, Denpasar, dan Gianyar," jelasnya.
Proses penciptaan lagu dan musiknya sudah mulai digarap sejak bulan Februari 2020. "Setiap anak dilatih lagunya kemudian suaranya direkam di studio yang ada di sanggar, dan beberapa direkam di beberapa studio," jelasnya.
Sampai saat ini, Album Bali Kumara Generasi 8 sudah sampai pada pembuatan video klip untuk masing-masing anak di berbagai tempat unik dan menarik di seantero jagat Bali sesuai dengan konteks lagunya.
Koreografi lagu bersama yang berjudul 'Bali Kumara Pewaris Jagat Bali' digarap di Sanggar Cressendo oleh Luh Siartini dan Agus Hariana. Pola geraknya dibuat ceria dan energik sesuai dengan isi lagunya yang menceritakan optimisme anak-anak Bali yang menyiapkan diri dengan menekuni nilai-nilai kearifan lokal Bali.
"Sehingga nantinya mampu menjadi pewaris jagat Bali yang kokoh dan tangguh karakter Balinya," jelasnya. Adapun tema-tema yang diangkat dalam Album Bali Kumara 8 berkaitan dengan nilai sejarah, kepahlawanan, kepemimpinan, persaudaraan, keindahan alam Bali, budaya Bali, nilai Agama Hindu, serta olas asih.
"Semua tema yang ada pada lagu BK G8 bermaksud untuk mengajak anak-anak memahami dan melaksanakan nilai-nilai tersebut sebagai orang Bali yang berpegang teguh pada Tri Hita Karana, hubungan harmonis manusia dengan sesamanya, dengan alam lingkungannya dan kepada Sang Pencipta," jelas Komang Darmayuda.
Dalam mencipta lagu-lagunya, Komang Darmayuda menggali berbagai sumber inspirasinya dari berbagai cara. Seperti melihat langsung suatu fenomena di masyarakat, membaca berbagai literasi, diskusi dengan narasumber dari beberapa pakar budaya Bali dan juga melakukan ngobrol langsung bersama anak-anak BK G8. Komang Darmayuda berencana, album Bali Kumara Generasi 8 ini resmi di-launching Agustus 2021 mendatang. "Saat ini masih berproses sembari menunggu situasi," jelas Ketua Program Studi Seni Musik ISI Denpasar ini. *nvi
Komentar