5.970 Penumpang ke Luar Bali
Selama 3 Hari Larangan Mudik
Hingga hari keempat larangan mudik ini, masyarakat yang ke luar maupun masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, hanya didominasi kendaraan barang.
NEGARA, NusaBali
Memasuki hari keempat larangan mudik, Minggu (9/5), arus penumpang maupun kendaraan yang hendak ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, masih sepi. Bahkan, selama tiga hari sejak dimulainya larangan mudik per Kamis (6/5) pagi hingga per Minggu pagi kemarin, tercatat hanya ada 5.970 penumpang ke luar Bali.
Kendaraan yang menuju Pelabuhan Gilimanuk, masih didominasi kendaraan barang. Terutama truk-truk dan beberapa pick up. Kendaraan barang yang keluar Bali ini, juga kebanyakan tanpa muatan. “Kebanyakan truk-truk balik setelah mengirim barang ke Bali,” ujar salah satu petugas di Pelabuhan Gilimanuk.
Sedangkan, kendaraan umum maupun pribadi, sangat sepi. Hanya ada beberapa penumpang dengan kendaraan pribadi yang diizinkan lewat karena membawa surat keterangan terkait adanya keperluan mendesak. Seperti ada keluarga meninggal maupun urusan kerja. “Kemarin juga ada satu travel membawa rombongan pekerja proyek. Itu mau menyeberang karena ada proyek di Surabaya. Setelah dicek, memang lengkap membawa surat kesehatan dan surat yang menerangkan ada urusan pekerjaan itu, sehingga tetap diizinkan menyeberang,” ucapnya.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, hingga hari keempat larangan mudik ini, masyarakat yang ke luar maupun masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, hanya didominasi kendaraan barang atau kendaraan logistik. Sementara untuk kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, nyaris tidak ada. Kalaupun ada beberapa kendaraan kecil yang diizinkan lewat, dipastikan telah memenuhi ketentuan sesuai Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Pencegahan Covid-19 Nasional Nomor 13 tahun 2021 tentang peniadaan mudik.
AKP Adi Wibawa menjelaskan, meski situasi tampak sepi, jajaranya tetap. Baik itu di 2 pos penyekatan yang ada di Jembrana (Pos Penyekatan di Terminal Negara dan Pos Penyekatan di kawasan Cekik, Gilimanuk), ataupun menyiagakan petugas di Pos Pengamanan yang tepat berada di depan pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. “Kalaupun masih ada yang hendak mudik, kami pasti balikkan. Kami juga berikan edukasi, kalau larangan mudik ini juga untuk keselamatan bersama. Terutama mencegah penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Untuk diketahui, jumlah penumpang maupun kendaraan yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang sudah menurun sejak hari pertama larangan mudik per Kamis (6/5) lalu. Saat hari pertama larangan mudik per Kamis (6/5) pukul 08.00 Wita hingga Jumat (7/5) pukul 08.00 Wita, hanya ada 2.199 orang penumpang dengan 34 unit kendaran roda dua dan 1.904 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang.
Kemudian memasuki hari kedua larangan mudik pada Jumat (7/5) pagi hingga Sabtu (8/5) pagi, ada 1.576 orang penumpang dengan 31 unit kendaraan roda dua dan 1.950 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang. Sementara memasuki hari ketiga larangan mudik pada Sabtu (8/5) pagi hingga Minggu (9/5) pagi kemarin, ada 2.195 orang penumpang dengan 49 unit kendaraan roda dua dan 1.783 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang. *ode
Kendaraan yang menuju Pelabuhan Gilimanuk, masih didominasi kendaraan barang. Terutama truk-truk dan beberapa pick up. Kendaraan barang yang keluar Bali ini, juga kebanyakan tanpa muatan. “Kebanyakan truk-truk balik setelah mengirim barang ke Bali,” ujar salah satu petugas di Pelabuhan Gilimanuk.
Sedangkan, kendaraan umum maupun pribadi, sangat sepi. Hanya ada beberapa penumpang dengan kendaraan pribadi yang diizinkan lewat karena membawa surat keterangan terkait adanya keperluan mendesak. Seperti ada keluarga meninggal maupun urusan kerja. “Kemarin juga ada satu travel membawa rombongan pekerja proyek. Itu mau menyeberang karena ada proyek di Surabaya. Setelah dicek, memang lengkap membawa surat kesehatan dan surat yang menerangkan ada urusan pekerjaan itu, sehingga tetap diizinkan menyeberang,” ucapnya.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, hingga hari keempat larangan mudik ini, masyarakat yang ke luar maupun masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, hanya didominasi kendaraan barang atau kendaraan logistik. Sementara untuk kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, nyaris tidak ada. Kalaupun ada beberapa kendaraan kecil yang diizinkan lewat, dipastikan telah memenuhi ketentuan sesuai Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Pencegahan Covid-19 Nasional Nomor 13 tahun 2021 tentang peniadaan mudik.
AKP Adi Wibawa menjelaskan, meski situasi tampak sepi, jajaranya tetap. Baik itu di 2 pos penyekatan yang ada di Jembrana (Pos Penyekatan di Terminal Negara dan Pos Penyekatan di kawasan Cekik, Gilimanuk), ataupun menyiagakan petugas di Pos Pengamanan yang tepat berada di depan pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. “Kalaupun masih ada yang hendak mudik, kami pasti balikkan. Kami juga berikan edukasi, kalau larangan mudik ini juga untuk keselamatan bersama. Terutama mencegah penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Untuk diketahui, jumlah penumpang maupun kendaraan yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang sudah menurun sejak hari pertama larangan mudik per Kamis (6/5) lalu. Saat hari pertama larangan mudik per Kamis (6/5) pukul 08.00 Wita hingga Jumat (7/5) pukul 08.00 Wita, hanya ada 2.199 orang penumpang dengan 34 unit kendaran roda dua dan 1.904 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang.
Kemudian memasuki hari kedua larangan mudik pada Jumat (7/5) pagi hingga Sabtu (8/5) pagi, ada 1.576 orang penumpang dengan 31 unit kendaraan roda dua dan 1.950 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang. Sementara memasuki hari ketiga larangan mudik pada Sabtu (8/5) pagi hingga Minggu (9/5) pagi kemarin, ada 2.195 orang penumpang dengan 49 unit kendaraan roda dua dan 1.783 unit kendaraan roda empat yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang. *ode
Komentar