Mosi Tak Percaya kepada Bendesa Adat Selumbung
Keluarga Bendesa rekomendasikan I Wayan Gede sebagai Bendesa Adat Selumbung.
AMLAPURA, NusaBali
Keluarga keturunan Bendesa di Desa Adat Selumbung menyatakan mosi tak percaya kepada Bendesa Adat Selumbung I Komang Alit Suryawan. Gerakan ini digagas oleh I Made Toya Cahya Surya yang juga mantan Bendesa Adat Selumbung. Keturunan Bendesa di Desa Adat Selumbung tandatangani penolakan atas kepemimpinan I Komang Alit Suryawan.
Keluarga keturunan Bendesa menandatangani mosi tak percaya karena menilai I Komang Alit Suryawan dipaksakan menjabat Bendesa Adat Selumbung oleh sekelompok prajuru. I Komang Alit Suryawan disahkan sebagai Bendesa Adat Selumbung saat paruman di Bale Agung pada Redite Paing Gumbreg, Minggu (7/3) lalu. Penggagas mosi tak percaya, Made Toya Cahya Surya mengungangkapkan, sesuai awig-awig, Desa Adat Selumbung dipimpin Catur Angga yakni Bendesa, Pasek, Kubayan, dan Panyarikan. Masing-masing jabatan mengacu garis keturunan (seserodan). “Jabatan yang telah terisi yakni Pasek, Kubayan, dan Panyarikan,” ungkap Made Toya, Minggu (9/5).
Sementara jabatan Bendesa Adat Selumbung lowong sejak Bendesa Adat I Made Mandra meninggal pada tahun 2014. Mengisi kekosongan jabatan Bendesa Adat Selumbung, maka keluarga keturunan Bendesa dipimpin I Made Toya Cahya Surya menggelar paruman di internal keluarga besar. Mereka merekomendasikan I Wayan Gede sebagai Bendesa Adat Selumbung. Di luar dugaan, muncul nama I Komang Alit Suryawan yang merupakan anak almarhum I Made Mandra. Menurutnya, Komang Alit Suryawan secara diam-diam diundang prajuru ke Bale Agung dan disahkan jadi Bendesa Adat Selumbung.
Atas dasar itulah, keluarga besar Bendesa melakukan penolakan. Penolakan juga disampaikan kakak kandung I Komang Alit Suryawan, I Wayan Sulandra dan ibu kandungnya Ni Wayan Purna. “Dari mana datangnya nama I Komang Alit Suryawan sebagai calon Bendesa Adat Selumbung, sementara keluarga Bendesa tidak pernah merekomendasikannya,” ungkap Made Toya. Kakak kandung I Komang Alit Suryawan, I Wayan Sulandra juga heran dengan proses ngadegang Bendesa Adat Selumbung. “Saya sendiri menolak adik saya jadi Bendesa Adat Selumbung, saya ikut tandatangani penolakan. Kami rekomendasikan sebagai Bendesa Adat yakni I Wayan Gede,” ungkap Wayan Sulandra.
Tim Penyelamat Krama Desa Selumbung, I Gede Kartika Wijaya (bukan keluarga Bendesa) juga menyayangkan kemunculan figur I Komang Alit Suryawan sebagai Bendesa Adat Selumbung tanpa persetujuan keluarga Bendesa. “Saya juga tidak setuju dengan I Komang Alit Suryawan sebagai Bendesa Adat Selumbung tanpa rekomendasi keluarga Bendesa,” jelas Kartika Wijaya. Sementara I Komang Alit Suryawan yang berhasil ditemui di sebuah tegalan di Banjar Bukit Catu tak mau komentar. “Maaf, tiang mau ngarit. (Maaf saya mau menyabit rumput),” ucap Komang Alit Suryawan lalu bergegas pergi ke tegalan.
Sementara Kubayan Desa Adat Selumbung, I Wayan Gede Wiratma membenarkan I Komang Alit Suryawan telah disahkan sebagai Bendesa Adat Selumbung di Bale Agung. “Saat di Bale Agung dia telah menyatakan siap ngayah. Adanya penolakan dari keluarga Bendesa, saya tidak mencampuri,” ungkap Wiratma. *k16
Keluarga keturunan Bendesa menandatangani mosi tak percaya karena menilai I Komang Alit Suryawan dipaksakan menjabat Bendesa Adat Selumbung oleh sekelompok prajuru. I Komang Alit Suryawan disahkan sebagai Bendesa Adat Selumbung saat paruman di Bale Agung pada Redite Paing Gumbreg, Minggu (7/3) lalu. Penggagas mosi tak percaya, Made Toya Cahya Surya mengungangkapkan, sesuai awig-awig, Desa Adat Selumbung dipimpin Catur Angga yakni Bendesa, Pasek, Kubayan, dan Panyarikan. Masing-masing jabatan mengacu garis keturunan (seserodan). “Jabatan yang telah terisi yakni Pasek, Kubayan, dan Panyarikan,” ungkap Made Toya, Minggu (9/5).
Sementara jabatan Bendesa Adat Selumbung lowong sejak Bendesa Adat I Made Mandra meninggal pada tahun 2014. Mengisi kekosongan jabatan Bendesa Adat Selumbung, maka keluarga keturunan Bendesa dipimpin I Made Toya Cahya Surya menggelar paruman di internal keluarga besar. Mereka merekomendasikan I Wayan Gede sebagai Bendesa Adat Selumbung. Di luar dugaan, muncul nama I Komang Alit Suryawan yang merupakan anak almarhum I Made Mandra. Menurutnya, Komang Alit Suryawan secara diam-diam diundang prajuru ke Bale Agung dan disahkan jadi Bendesa Adat Selumbung.
Atas dasar itulah, keluarga besar Bendesa melakukan penolakan. Penolakan juga disampaikan kakak kandung I Komang Alit Suryawan, I Wayan Sulandra dan ibu kandungnya Ni Wayan Purna. “Dari mana datangnya nama I Komang Alit Suryawan sebagai calon Bendesa Adat Selumbung, sementara keluarga Bendesa tidak pernah merekomendasikannya,” ungkap Made Toya. Kakak kandung I Komang Alit Suryawan, I Wayan Sulandra juga heran dengan proses ngadegang Bendesa Adat Selumbung. “Saya sendiri menolak adik saya jadi Bendesa Adat Selumbung, saya ikut tandatangani penolakan. Kami rekomendasikan sebagai Bendesa Adat yakni I Wayan Gede,” ungkap Wayan Sulandra.
Tim Penyelamat Krama Desa Selumbung, I Gede Kartika Wijaya (bukan keluarga Bendesa) juga menyayangkan kemunculan figur I Komang Alit Suryawan sebagai Bendesa Adat Selumbung tanpa persetujuan keluarga Bendesa. “Saya juga tidak setuju dengan I Komang Alit Suryawan sebagai Bendesa Adat Selumbung tanpa rekomendasi keluarga Bendesa,” jelas Kartika Wijaya. Sementara I Komang Alit Suryawan yang berhasil ditemui di sebuah tegalan di Banjar Bukit Catu tak mau komentar. “Maaf, tiang mau ngarit. (Maaf saya mau menyabit rumput),” ucap Komang Alit Suryawan lalu bergegas pergi ke tegalan.
Sementara Kubayan Desa Adat Selumbung, I Wayan Gede Wiratma membenarkan I Komang Alit Suryawan telah disahkan sebagai Bendesa Adat Selumbung di Bale Agung. “Saat di Bale Agung dia telah menyatakan siap ngayah. Adanya penolakan dari keluarga Bendesa, saya tidak mencampuri,” ungkap Wiratma. *k16
1
Komentar