Bangun 3 Sumur Bor dan 2 Reservoar
Perumda Tirta Hita Buleleng Mengantisipasi Musim Kemarau
SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng berencana akan membangun 3 sumur bor dan 2 reservoar tahun ini. Proyek tersebut ditargetkan dapat menambah debit air sehingga dapat memaksimalkan layanan.
Terutama mengantisipasi penurunan debit air di musim kemarau. Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana dihubungi Minggu (9/5) kemarin menjelaskan untuk sumur bor akan dibangun di tiga titik. Ketiganya berlokasi di Pulau Obi Kelurahan Banyuning, Kelurahan Astina dan Pulau Bali Kelurahan Kampung Baru Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Pembanguann sumur bor difokuskan di wilayah perkotaan padat penduduk. Masing-masing sumur bor ditarget dapat menambah debit air sebesar 10 liter perdetik.
Sedangkan pembangunan reservoar akan dibangun dua unit. Satu reservoar berkapasitas 1.000 kubik akan dibangun di Desa Padangbulia Kecamatan Sukasada Buleleng, yang akan menampung air dari sumber mata air Pangkung Dalem.
Reservor ini diprioritaskan tahun ini untuk mengatasi kebutuhan air di beban puncak pemakaian wilayah layanan kota. Sedangkan satu reservoar lainnya akan dibangun di Desa Selat Kecamatan Sukasada. Reservoar ini dirancang menampung air dari sumur bor di Banjar Dinas Banyualit Desa Kalibukbuk Kecamatan Bulelengs ebelum didistribusikan ke pelanggan.
“Tahun ini untuk investasi kami akan bangun sumur bor da reservoar untuk memperkuat layanan dan menambah debit air. Dengan total anggaran kurang lebih Rp 5,5 miliar. Sumur bor rata-rata dianggarkan Rp 700 juta dan seversoar Rp 1,7 miliar,” jelas Lestariana.
Selain sumur bor dan reservoar, Peruda Tirta Hita juga berencana akan mengangkat sumebr mata air di Lingkungan Lumbanan Kelurahan/Kecamatan Sukasada. Meski hanya bisa menambah debit 3-5 liter per detik, namun diklaim Lestariana dapat menanggulangi layanan air di daerah atas.
“Setiap tahun kami memang rutin melakukan pembangunan penambahan debit air atau sumber mata air di desa yang bisa kami manfaatkan,” imbuh dia. Sementara itu antisipasi pelayanan air minum di musim kemarau disebutnya sejauh ini masih aman. Dari 58.000 pelanggan Perumda Tirta Hita Buleleng, masih terlayani penuh dengan 786 liter per detik debit air yang dimiliki.
Penurunan debit air biasanya baru terjadi pada puncak kemarau yakni antara Bulan Oktober hingga November. “Dari siklus yang ada setiap tahunnya biasanya mulai parah itu di puncak kemarau. Kalau sekarang diakhir musim penghujan debit masih tinggi. Mudah-mudahan dengan antisipasi pembangunan dan penambahan debit air dari sumur bor dan reservoar ini bisa menangani masalah penurunna debit nanti,” kata dia. *k23
1
Komentar