PNIM Ikut Dukung Surya, Golkar Siap Habis-habisan
Bukan hanya partai politik (Parpol) yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) yang dimotori Partai Golkar dan Partai Demokrat membela paket Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya (Surya) yang maju melalui jalur perseorangan (independen).
DENPASAR, NusaBali
Partai Nasionalis Indonesia Marhaenisme (PNIM) juga instruksikan menangkan Paket Surya. Ketua DPD PNIM Bali yang juga senator RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, Selasa (13/12) mengatakan PNIM melalui Ketua Umum DPP PNIM Sukmawati Soekarnoputri meminta kader mendukung Surya. "Ketua Umum Ibu Sukmawati perintahkan mendukung Surya," ujar Wedakarna.
Wedakarna yang juga Ketua DPP PNIM ini mengatakan arahan Ketua Umum Sukmawati juga langsung disampaikan melalui DPD PNIM Bali. Selain itu arahan di Rapimnas juga ada instruksi dukung Surya di Pilkada Buleleng 2017. "Ada arahan langsung kepada DPD PNIM Provinsi juga," ujar mantan Rektor termuda ini.
Sementara Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry secara terpisah mengatakan Golkar habis-habisan membela Surya. "Partai Golkar dukung dengan ikhlas dan sepenuh hati pasangan Surya sebagai pasangan calon (Paslon) dari perseorangan," ujar politisi senior Golkar Bali yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Menurut Sugawa niat dukung Surya bagi Golkar karena bukti bahwa calon perseorangan akan menjadi milik seluruh masyarakat Buleleng. Karena paslon perseorangan merupakan simbol dan milik semua elemen dan golongan.
"Kami dukung pemenangan Surya sebagai calon independen. Sehingga dengan demikian Surya menjadi sosok paslon yang dimiliki oleh semua elemen masyarakat Buleleng," tegas Sugawa Korry.
Selain itu Sugawa mengatakan sosok Surya juga simbol calon yang teraniaya karena tekanan sewenang-wenang. Menurutnya sejak awal Surya sudah diperlakukan tidak adil sejak berproses. "Sebagai paslon yang telah diberlakukan secara tidak adil dan tekanan yang sewenang, ibaratnya Surya telah terlahir kembali sebagai figur yang lebih sempurna memimpin Buleleng ke depan," kata politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Menurut Sugawa Pulau Bali penuh dengan aura religius. Dia pun mengibaratkan Surya sosok orang suci yang lahir kembali. "Di Bali sosok sulinggih (orang suci) sebelum madwijati beliau melalui proses ‘mati raga’ sebelum dihidupkan (terlahir) kembali untuk madwijati dan terlahir menjadi sosok yang lebih sempurna. Sama halnya dengan Surya yang dimatikan terlebih dahulu dengan ketertindasan dan perlakuan tidak adil. Sekarang melalui keputusan PT TUN Surabaya, paket Surya hidup dan terlahir kembali siap dipilih masyarakat Buleleng sebagai sosok yang lebih sempurna," tegas Sugawa. * nat
Partai Nasionalis Indonesia Marhaenisme (PNIM) juga instruksikan menangkan Paket Surya. Ketua DPD PNIM Bali yang juga senator RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, Selasa (13/12) mengatakan PNIM melalui Ketua Umum DPP PNIM Sukmawati Soekarnoputri meminta kader mendukung Surya. "Ketua Umum Ibu Sukmawati perintahkan mendukung Surya," ujar Wedakarna.
Wedakarna yang juga Ketua DPP PNIM ini mengatakan arahan Ketua Umum Sukmawati juga langsung disampaikan melalui DPD PNIM Bali. Selain itu arahan di Rapimnas juga ada instruksi dukung Surya di Pilkada Buleleng 2017. "Ada arahan langsung kepada DPD PNIM Provinsi juga," ujar mantan Rektor termuda ini.
Sementara Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry secara terpisah mengatakan Golkar habis-habisan membela Surya. "Partai Golkar dukung dengan ikhlas dan sepenuh hati pasangan Surya sebagai pasangan calon (Paslon) dari perseorangan," ujar politisi senior Golkar Bali yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Menurut Sugawa niat dukung Surya bagi Golkar karena bukti bahwa calon perseorangan akan menjadi milik seluruh masyarakat Buleleng. Karena paslon perseorangan merupakan simbol dan milik semua elemen dan golongan.
"Kami dukung pemenangan Surya sebagai calon independen. Sehingga dengan demikian Surya menjadi sosok paslon yang dimiliki oleh semua elemen masyarakat Buleleng," tegas Sugawa Korry.
Selain itu Sugawa mengatakan sosok Surya juga simbol calon yang teraniaya karena tekanan sewenang-wenang. Menurutnya sejak awal Surya sudah diperlakukan tidak adil sejak berproses. "Sebagai paslon yang telah diberlakukan secara tidak adil dan tekanan yang sewenang, ibaratnya Surya telah terlahir kembali sebagai figur yang lebih sempurna memimpin Buleleng ke depan," kata politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Menurut Sugawa Pulau Bali penuh dengan aura religius. Dia pun mengibaratkan Surya sosok orang suci yang lahir kembali. "Di Bali sosok sulinggih (orang suci) sebelum madwijati beliau melalui proses ‘mati raga’ sebelum dihidupkan (terlahir) kembali untuk madwijati dan terlahir menjadi sosok yang lebih sempurna. Sama halnya dengan Surya yang dimatikan terlebih dahulu dengan ketertindasan dan perlakuan tidak adil. Sekarang melalui keputusan PT TUN Surabaya, paket Surya hidup dan terlahir kembali siap dipilih masyarakat Buleleng sebagai sosok yang lebih sempurna," tegas Sugawa. * nat
1
Komentar