Akademisi Unwar Teliti Kompos TOSS Center
SEMARAPURA, NusaBali
Program Pascasarjana Universitas Warmadewa (Unwar) menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung.
Kerja sama ini terkait penelitian aplikasi pupuk kompos hasil olahan sampah organik di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center, Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (16/5) pagi.
Kerja sama ditandai penandatanganan Kerja Sama Operasi antara Ketua Program Studi Magister Sains Pertanian Program Pascasarjana Universitas Warmadewa Dr Ir I Dewa Nyoman Sudita dengan Kepala DLHP Klungkung I Ketut Suadnyana, di Gedung TOSS Center.
Penandatanganan disaksikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Direktur Program Pascasarjana Universitas Warmadewa Dr Dra AA Rai Sita Laksmi Msi, Kepala Dinas Pertanian Klungkung IB Juanida, dan sejumlah mahasiswa pascasarjana Unwar.
Dalam kesempatan itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyatakan, dirinya membuka ruang agar TOSS ini menjadi tempat edukasi. TOSS ini juga dibuka untuk perguruan tinggi dalam menerapkan teori yang dimiliki. "Karena selama ini tidak banyak teori yang digunakan. Namun kami langsung action dan bergerak atas apa yang ada di lapangan," kata Bupati Suwirta.
Dia berharap akademisi dapat melengkapi aksi TOSS dengan teori sehingga bisa saling melengkapi. "Teori tanpa praktik tidak akan berjalan dengan baik. Begitu juga praktik tanpa teori, juga tidak berjalan maksimal, " imbuh Bupati Suwirta. Bupati berharap hasil penelitian nanti disampaikan apa adanya. Jika penelitian berhasil, maka akan dikembangkan pada lahan yang lebih luas dengan varietas padi yang lain.
Kaprodi Magister Sains Pertanian (MSP) Universitas Warmadewa Dr Ir I Dewa Sudita MP menyatakan siap membantu mengkaji secara akademis. Kajian tersebut nantinya akan dipublikasikan sebagai karya ilmiah melalui jurnal-jurnal ilmiah.
Kepala DLHP Klungkung I Ketut Suadnyana mengatakan dengan kerja sama ini, pihak Program Studi Magister Sains Pertanian Program Pascasarjana Universitas Warmadewa akan meneliti aplikasi pupuk kompos hasil TOSS Center. Tahap awal, lahan seluas 10 are di TOSS Center akan dimanfaatkan untuk uji coba penerapan pupuk TOSS. Pupuk ini untuk tanaman jagung, cabe besar, cabe rawit dan bawang merah. Penelitian kompos TOSS ini dengan pembanding pupuk kotoran ayam dan NPK.
Kata dia, TOSS di Desa Kusamba telah memproduksi tiga jenis pupuk organik hasil pengolahan sampah organik. Yakni, pupuk Osaki yakni sampah organik yang diolah dengan teknologi dari Jepang. Pupuk Curah yakni sampah organik yang difermentasi selama tiga hari untuk selanjutnya dicacah. Pupuk Black Gold yang merupakan campuran pupuk curah dengan tinja yang telah melalui proses fermentasi. Pupuk selama ini didistribusikan ke desa-desa untuk membangun pertamanan.
Usai penandatangan kerja sama tersebut, Bupati Suwirta bersama akademisi Unwar dan OPD terkait, menanam secara simbolis bibit bawang.*wan
1
Komentar