Polda Bali Putar Balik Sekitar 396 Kendaraan
Pol PP Sasar Pendatang Arus Balik
DENPASAR, NusaBali
Polda Bali sudah memutar balik 396 kendaraan selama pelaksanaan Operasi Ke-tupat Agung, 6-17 Mei 2021.
Selain itu, Polda Bali juga menindak 16 pelanggar travel gelap. Dir Lantas Polda Bali, Kombes Pol Indra, mengatakan 16 travel gelap yang ditindak itu melakukan pelanggaran dengan mencoba menerobos penjagaan arus mudik Lebaran di pos penyekatan. Pelanggaran travel gelap itu ditemukan di pos penyekatan wilayah Kabupaten Tabanan dan Jembrana.
Sedangkan 396 kendaraan yang terpaksa diputar balik selama 6-17 Mei 2021, kata Kombes Indra, meliputi roda dua, mobil pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan barang. “Ratusan kendaraan itu sempat diputar balik, karena tidak memenuhi persyaratan perjalanan dan melakukan mudik meskipun sudah dilarang," papar Kombes Indra saat dikonfirmasi Antara di Denpasar, Senin (17/5).
Menurut Kombes Indra, selama hampir dua pekan Operasi Ketupat Agung Tahun 2021 ini, terdapat 36.501 kendaraan yang diperiksa. Dari hasil pemeriksaan itu, 396 kendaraan terpaksa diputar balik.
Kombes Indra menyebutkan, pada 17-24 Mei 2021 lanjut dilaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), dengan tetap mengaktifkan 9 pos penyekatan mudik di seluruh Bali. Pemeriksaan secara ketat tetap dilakukan dengan me-nyasar Pelabuhan Gilimanuk (Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana), Pelabuhan Padangbai (Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem), dan Bandara Internasional Ngurah Rai (Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung).
"Polanya sama saat sebelum Operasi Ketupat Agung kemarin, di mana semua kendaraan dan orang yang akan masuk Bali kami periksa di pintu masuk Bali, yaitu Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai dan Bandara Ngurah Rai," papar Kombes Indra sembari menyebut setiap pengendara diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid, yang berlaku 1x24 jam.
Disebutkan, pelaku perjalanan ke Bali juga akan di-swab antigen secara acak, demi menekan penyebaran Covid-19. Kebijakan ini berlaku 18-24 Mei 2021. Rapid test secara acak ini dilakukan di seluruh pintu masuk Bali. "Jadi, semua orang yang masuk Bali nanti kita periksa. Begitu turun dari kapal, mereka kita suhu tubuhnya, periksa surat-suratnya. Nanti akan dilakukan rapid antigen secara random di sana," katanya.
Sementara itu, Sat Pol PP Provinsi Bali bekerja sama dengan Sat Pol PP Kabupaten/Kota se-Bali dan aparat desa, segera akan melakukan pendataan di kantong-kantong penduduk pendatang arus balik Lebaran 2021. Ini sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
"Kita di Bali bukan antipati terhadap pendatang. NKRI terbuka untuk saudara-saudara dari berbagai wilayah di Nusantara. Tetapi, ini untuk memproteksi Bali, jangan sampai yang datang ke daerah kita tidak sesuai ketentuan," jelas Kepala Sat Pol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Darmadi, di Denpasar, Senin kemarin.
Rai Darmadi tidak ingin mereka yang datang setelah Lebaran ini sampai memberikan dampak peningkatan kasus Covid-19 di Bali. "Demikian juga jangan sampai mereka datang, terus di sini menjadi pengangguran dan terjadi potensi peningkatan tindak kriminalitas," tandas birokrat asal kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung ini.
Potensi hadirnya penduduk pendatang di Bali diprediksi setelah 24 Mei 2021 de-pan, seiring dengan berakhirnya masa larangan mudik Lebaran 2021. Karena itu, menurut Rai Darmadi, dalam pendataan di kantong-kantong pendatang tersebut, juga akan didata apakah mereka yang datang ke Bali sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 atau belum, sudah membawa surat keterangan hasil negatif rapid test antigen, dan memiliki tujuan yang jelas.
"Kemudian, bagi mereka yang datang ke Bali itu harus ada yang menjadi penanggung jawab dan penjaminnya di Bali. Jangan sampai setelah di Bali, lantas mereka menjadi pengangguran," katanya.
Rai Darmadi mengatakan, dalam pendataan penduduk pendatang, pihaknya akan melibatkan Sat Pol PP Kabupaten/Kota se-bali dan aparat desa, karena mereka yang lebih tahu di mana saja letak kantong-kantong pendatang. "Intinya, kami mengkoordinasikan dan juga ikut turun ke lapangan, memastikan pendataan penduduk pendatang secara efektif," tegas putra dari mantan anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali Dapil Klungkung, Ngakan Made Samudra ini.
Menurut Rai Darmadi, Bali masih memikat dan target para pendatang untuk mengais rezeki. Apalagi, ada informasi mulai Juni 2021 mendatang Bali akan dibuka untuk wisatawan mancanegara. "Dengan langkah antisipasi ini, kita bisa memberikan jaminan kepada masyarakat internasional bahwa Bali aman dan nyaman dikunjungi sebagai daerah pariwisata di tengah pandemi Covid-19." *
Sedangkan 396 kendaraan yang terpaksa diputar balik selama 6-17 Mei 2021, kata Kombes Indra, meliputi roda dua, mobil pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan barang. “Ratusan kendaraan itu sempat diputar balik, karena tidak memenuhi persyaratan perjalanan dan melakukan mudik meskipun sudah dilarang," papar Kombes Indra saat dikonfirmasi Antara di Denpasar, Senin (17/5).
Menurut Kombes Indra, selama hampir dua pekan Operasi Ketupat Agung Tahun 2021 ini, terdapat 36.501 kendaraan yang diperiksa. Dari hasil pemeriksaan itu, 396 kendaraan terpaksa diputar balik.
Kombes Indra menyebutkan, pada 17-24 Mei 2021 lanjut dilaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), dengan tetap mengaktifkan 9 pos penyekatan mudik di seluruh Bali. Pemeriksaan secara ketat tetap dilakukan dengan me-nyasar Pelabuhan Gilimanuk (Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana), Pelabuhan Padangbai (Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem), dan Bandara Internasional Ngurah Rai (Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung).
"Polanya sama saat sebelum Operasi Ketupat Agung kemarin, di mana semua kendaraan dan orang yang akan masuk Bali kami periksa di pintu masuk Bali, yaitu Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai dan Bandara Ngurah Rai," papar Kombes Indra sembari menyebut setiap pengendara diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid, yang berlaku 1x24 jam.
Disebutkan, pelaku perjalanan ke Bali juga akan di-swab antigen secara acak, demi menekan penyebaran Covid-19. Kebijakan ini berlaku 18-24 Mei 2021. Rapid test secara acak ini dilakukan di seluruh pintu masuk Bali. "Jadi, semua orang yang masuk Bali nanti kita periksa. Begitu turun dari kapal, mereka kita suhu tubuhnya, periksa surat-suratnya. Nanti akan dilakukan rapid antigen secara random di sana," katanya.
Sementara itu, Sat Pol PP Provinsi Bali bekerja sama dengan Sat Pol PP Kabupaten/Kota se-Bali dan aparat desa, segera akan melakukan pendataan di kantong-kantong penduduk pendatang arus balik Lebaran 2021. Ini sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
"Kita di Bali bukan antipati terhadap pendatang. NKRI terbuka untuk saudara-saudara dari berbagai wilayah di Nusantara. Tetapi, ini untuk memproteksi Bali, jangan sampai yang datang ke daerah kita tidak sesuai ketentuan," jelas Kepala Sat Pol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Darmadi, di Denpasar, Senin kemarin.
Rai Darmadi tidak ingin mereka yang datang setelah Lebaran ini sampai memberikan dampak peningkatan kasus Covid-19 di Bali. "Demikian juga jangan sampai mereka datang, terus di sini menjadi pengangguran dan terjadi potensi peningkatan tindak kriminalitas," tandas birokrat asal kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung ini.
Potensi hadirnya penduduk pendatang di Bali diprediksi setelah 24 Mei 2021 de-pan, seiring dengan berakhirnya masa larangan mudik Lebaran 2021. Karena itu, menurut Rai Darmadi, dalam pendataan di kantong-kantong pendatang tersebut, juga akan didata apakah mereka yang datang ke Bali sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 atau belum, sudah membawa surat keterangan hasil negatif rapid test antigen, dan memiliki tujuan yang jelas.
"Kemudian, bagi mereka yang datang ke Bali itu harus ada yang menjadi penanggung jawab dan penjaminnya di Bali. Jangan sampai setelah di Bali, lantas mereka menjadi pengangguran," katanya.
Rai Darmadi mengatakan, dalam pendataan penduduk pendatang, pihaknya akan melibatkan Sat Pol PP Kabupaten/Kota se-bali dan aparat desa, karena mereka yang lebih tahu di mana saja letak kantong-kantong pendatang. "Intinya, kami mengkoordinasikan dan juga ikut turun ke lapangan, memastikan pendataan penduduk pendatang secara efektif," tegas putra dari mantan anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali Dapil Klungkung, Ngakan Made Samudra ini.
Menurut Rai Darmadi, Bali masih memikat dan target para pendatang untuk mengais rezeki. Apalagi, ada informasi mulai Juni 2021 mendatang Bali akan dibuka untuk wisatawan mancanegara. "Dengan langkah antisipasi ini, kita bisa memberikan jaminan kepada masyarakat internasional bahwa Bali aman dan nyaman dikunjungi sebagai daerah pariwisata di tengah pandemi Covid-19." *
1
Komentar