Buka Donasi, Dana Ditarget Terkumpul Rp 80 Juta
Pengelukatan Pura Ulun Sui Direnovasi
JAKARTA, NusaBali
Generasi muda Hindu melakukan renovasi pengelukatan Pura Ulun Sui di dusun Karang Sari, desa Karang Agung, kecamatan Pakuan Ratu, kabupaten Way Kanan, provinsi Lampung.
Renovasi diinisiasi oleh Made Astrama dan I Kadek Andre Nuaba. Mereka sebelumnya membuat film dokumenter bertajuk Pangapti pada Oktober 2020. Film mengisahkan tentang trasmigran asal Bali disana sejak tahun 1963.
"Setelah membuat film dokumenter, kami menindaklanjuti dengan renovasi pengelukatan Pura Ulun Sui," ujar Koordinator Tim Produksi film dokumenter Pangapti, Made Astrama kepada NusaBali, Senin (17/5).
Menurut Astrama, renovasi dilakukan sebagai bentuk kepedulian generasi muda Hindu. Lantaran kondisi pengelukatan Pura Ulun Sui memprihatinkan. Padahal, fungsi pengelukatan sangat bermanfaat bagi umat Hindu di sana. Mereka pun tergerak melakukan renovasi agar kelak pengelukatan menjadi salah satu tempat wisata spiritual bagi umat Hindu di seluruh Indonesia.
Terlebih orangtua Astrama berasal dari daerah tersebut sehingga sebagai generasi muda harus peduli terhadap tempatnya yang masih tertinggal. "Dusun Karang Sari termasuk dalam wilayah pelosok. Jalannya masih tanah merah, jika hujan sangat lengket," jelas Astrama.
Lokasi Pura Ulun Sui, lanjut pria kelahiran 1 Juni 1998 ini, berada di tengah hutan dan ribuan hektar kebun tebu. Selain itu, perbatasan langsung dengan Sumatera Selatan (Sumsel). Untuk itu, dirinya yakin pengelukatan Pura Ulun Sui nantinya akan banyak dikunjungi.
Sebab, Puru Ulun Sui memiliki daya tarik sendiri lantaran masih asri dan banyak dihuni oleh beraneka ragam binatang semisal monyet, ular dan biawak. Bila renovasi rampung akan menjadi satu-satunya pura di Lampung yang memiliki tempat pengelukatan di tengah hutan dan di dasar jurang.
"Letak pengelukatan dengan pura sekitar 100 meter. Dataran pura dan pengelukatan juga berbeda. Pura Ulun Sui berada di bukit. Sedangkan pengelukatan berada di dasar jurang dengan kedalaman 100 meter. Kemiringan 75 derajat dengan medan tangga dari galian tanah sehingga saat hujan akan licin," jelas Astrama.
Pria yang baru saja lulus dari jurusan Komunikasi Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumsel ini mengatakan, renovasi pengelukatan meliputi penambahan patung rsi, renovasi pelinggih dan piyasan serta menambah pancuran air yang awalnya satu menjadi lima. Lalu penambahan pegangan tangga turun pengelukatan.
Berdasarkan rencana, dia akan menggunakan jasa tukang ukir dari desa Sumberjaya, Sumsel karena dianggap berpengalaman.
Renovasi akan dilakukan akhir Mei 2021. Namun Made Astrama dan I Kadek Andre Nuaba telah membuka donasi sejak Maret 2021 kemarin. Donasi mereka share di media sosial melalui akun pribadi dan akun Pangapti Production. Hasilnya, sampai Senin (17/5) mencapai Rp.50.050.000. Mereka menargetkan memperoleh dana sebesar Rp80 juta.
"Mudah-mudahan banyak umat Hindu yang mendukung program renovasi pengelukatan," ucap Astrama.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Data dan Informasi PP KMHDI ini, bila umat berminat memberikan donasi bisa mengirimkan dana ke rekening BRI 01011914530 atas nama I Kadek Andre Nuaba. Para donatur bisa melihat laporan keuangan melalui sosial media FB dan IG Pangapti 1963. *k22
1
Komentar