Penanganan Bangkai KRI Nanggala-402 Memasuki Tahap Pengangkatan
DENPASAR, NusaBali
Setelah dinyatakan tenggelam pada, Minggu (25/4) lalu kini tim SAR berupaya angkat tiga bagian kapal selam KRI Nanggala-402 yang ditemukan pada kedalaman 839 meter diperairan utara Bali.
Tiga bagian kapal pembawa 53 prajurit TNI AL yang berhasil ditemukan adalah haluan, anjungan, dan buritan. Sementara satu bagian lainnya, yakni bagian badan tekan kapal sepanjang 45 meter belum berhasil ditemukan. Upaya pengangkatan terhadap tiga bagian kapal yang ditemukan diharapkan bisa dilakukan hingga, Rabu (26/5) mendatang.
Hingga kemarin barang-barang yang berhasil diangkat dari dasar laut sebagai bukti adalah atena ESM, pelindung kabel torpedo, personal life swim, hidrofon, technical hand book, technical manual dan liferaft. Belum ada bagian besar dari kapal yang berhasil diangkat. Kapal Tan Sua Er Hao dari Tiongkok telah melakukan percobaan pengangkatan bagian anjungan kapal. Namun tidak berhasil. Berat anjungan 18 ton membuat sling pengikat putus.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II, Laksamana Muda (Laksda) TNI Iwan Isnurwanto saat gelar jumpa pers di Pangkalan TNI AL di Jalan Raya Sesetan Nomor 331, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar, Selasa (18/5) mengungkapkan hingga saat ini TNI AL dibantu oleh Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Juga didukung institusi dalam negeri seperti Polri, Basarnas dan Bakamla.
Operasi pencarian terhadap bagian kapal yang hilang akan berlangsung hingga akhir Mei ini. Laksamana Iwan membeberkan dari hasil Operasi salvage yang melibatkan tiga kapal dari Tiongkok, yakni Yongxindao-863 (kapal ocean salvage and rescue), Nantuo-195 (kapal ocean tug), dan Tan Suo-2 (kapal scientifi survey dan salvage) berhasil menemukan beberapa fakta.
Bahwa KRI Nanggala-402 patah empat bagian. Tiga bagian yang sudah ditemukan adalah haluan, anjungan, dan buritan. Sementara satu bagian kapal lainnya, yakni badan tekan kapal sepanjang 45 meter hingga kemarin belum berhasil ditemukan. Tiga bagian kapal yang berhasil ditemukan berada di dasar laut di perairan utara Bali tepatnya di posisi 07° 48' 56.6" S - 114° 51' 20.6 T pada kedalaman 839 meter.
Tiga bagian kapal itu berada pada tiga titik berbeda. Antara haluan dan anjungan berjarak 107 meter. Antara haluan dengan titik kapal alami kedaruratan berjarak 47 meter. Antara buritan dengan haluan berjarak 36 meter.
"Kapal maupun personel dari negara sahabat dalam melaksanakan tugas didampingi oleh TNI AL dari Koarmada II. Kami melibatkan 6 kapal perang, yakni KRI Rigel-963, KRI Yos Sudarso-353, KRI Hasan Basri-382, KRI Teluk Banten-516, KRI Pulau Rengat-711, dan KRI Soputan-923," ungkap Laksamana Iwan dalam jumpa pers yang diikuti oleh atase pertahanan Tiongkok di Jakarta, Senior Colonel Chen Yong Jing dan pejabat Koarmada II, kemarin pagi.
Kapal Tiongkok melakukan survei dasar laut yang dalamnya 839 meter sebanyak 13 kali. Hasil dari observasi dari dasar laut yang lebarnya 2,5 kilometer dan panjang 3,7 kilometer tersebut tak jauh beda dengan data yang diperoleh KRI Rigel pada awal menemukan bangkai kapal tersebut. Utamanya posisi dari tiga bagian besar kapal.
Di sekitar tiga bagian bangkai kapal yang ditemukan terdapat kawah dengan diameter 38 meter dan dalam 10 meter sampai 15 meter. Hingga saat ini belum diketahui apa sebenarnya isi dalam kawah tersebut. Kuat dugaan bagian badan tekan kapal berdiameter 8 meter sepanjang 45 meter berada dalam kawah tersebut.
Tim alami kesulitan untuk menemukan 1 bagian kapal yang belum ditemukan. Selain karena terlalu dalam juga karena dasar laut bukan terdiri dari bebatuan tapi lumpur. Hingga saat ini tim masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Dikatakan dari segi peralatan KRI Nanggala sudah siap melaksanakan latihan. Kapal terbagi tiga bagian bukan karena meledak tapi karena alami deformasi akibat tekanan air.
"Hingga hari ini (kemarin) belum ditemukan satu jenazah pun. Dengan tidak ditemukan jenazah maka kemungkinan para awak kapal ada di bagian badan tekan yang belum ditemukan itu. Kita tidak tahu apa penyebab kejadian ini. Kalau di pesawat ada black box. Alat alutsista tidak memiliki itu," tandasnya.
Kapal Selam KRI Nanggala-402 milik TNI AL ini hilang di perairan Bali Utara saat latihan penembakan torpedo, Rabu (21/4) subuh. Kapal selam buatan Jerman tahun 1979 yang hilang kontak sejak pukul 05.30 Wita ini, berisi 53 prajurit TNI. Setelah dilakukan serangkaian pencarian akhirnya, Minggu (25/4) KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam dan 53 prajurit di dalamnya dinyatakan gugur. *pol
1
Komentar