Krisis Air, Warga Desa Pujungan Dapat Bantuan Pompa Hidram dari TNI
TABANAN, NusaBali
Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, mendapat bantuan pompa hidram program dari Panglima TNI.
Bantuan tersebut diberikan karena Desa Pujungan kerap krisis air untuk kebutuhan sehari-hari. Tercatat ada 103 kepala keluarga (KK) di Pujungan yang mengalami kesulitan air bersih.
Bantuan ini terungkap saat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak meresmikan pilot project tersebut secara virtual pada Selasa (18/5). Bantuan pompa hidram ini sekarang sudah di tahap pemasangan pipa.
Dandim 1619 Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto menyatakan pembangunan pompa hidram ini bertujuan membantu masyarakat mendapatkan air bersih. Sedikitnya di desa tersebut ada 103 KK dengan jumlah 371 jiwa yang mengalami kesulitan air. “Sumber air mereka cukup jauh sekitar 500 meter dengan ketinggian 100 meter. Ini penyebabnya sulit mendapatkan air bersih,” ujarnya.
Diterangkannya, skema pemasangan pompa hidram ini diawali dengan pembuatan bak retensi/transit, dilengkapi penyangga pipa, bak reservoir primer yang akan menampung air sebanyak 5.000 liter. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bak distribusi sekunder. Fungsi bak ini nanti sebagai pendistribusian atau pembagian air ke masyarakat.
“Bahan-bahan yang disiapkan saat ini seperti semen sebanyak 20 sak, pipa paralon ukuran 3 dim 5 buah dengan panjang 4 meter serta besi 8 tes 10 batang juga pasir 1 engkel truk,” beber Dandim Letkol Sri Hartanto.
Disebutkan dalam peresmian secara virtual itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak meminta seluruh masyarakat bersama-sama bersinergi dengan semua pihak untuk mensukseskan pilot project tersebut. “Jadi ini program dari Panglima TNI untuk Bali Nusra. Dan untuk di Bali salah satunya yang mendapat bantuan adalah Tabanan di Desa Pujungan,” tegasnya.
Perbekel Pujungan I Made Wisnu Wijaya menyatakan sangat terbantu dengan adanya pemasangan pompa hidram di desanya. Dia menyebut setelah terbangun pompa air hidram, 103 KK tak lagi kesulitan air bersih. Terutama saat musim kemarau tiba. “Mudah-mudahan segera terwujud sehingga kami tak merasakan kesulitan air lagi. Karena sekarang kami mengambil air dari sungai,” kata Wisnu Wijaya. *des
Komentar