Penumpang Bus Anjlok 80 Persen, Gunung Harta Komitmen Tetap Berikan Pelayanan Terbaik
TABANAN, NusaBali.com - Pandemi Covid-19 menjadi pukulan besar bagi pengusaha transportasi darat seperti bus.
Penumpang mengalami penurunan drastis, bahkan pada masa larangan mudik 6-17 Mei 2021 membuat PO (perusahaan otobus) yang biasa menangguk untung, terpaksa gigit jari. “Sejak awal pandemi kami sudah mengalami kemerosotan omzet sampai 80 persen,” ungkap Wakil Kepala Operasional PT Gunung Harta, Alan Budi Kusuma, Rabu (19/5/2021).
Saat ditemui di Kantor Pusat PT Gunung Harta yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai 70, Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Alan mengatakan pada masa larangan mudik, hanya memberangkatkan beberapa bus saja dengan syarat yang ketat dan surat-surat sesuai dengan arahan Kementerian Perhubungan. “Iya, kami sempat memberangkatkan 1 bus pada tanggal 8 Mei 2021, 2 bus pada tanggal 10 Mei 2021, dan 2 bus pada tanggal 12 Mei 2021, keberangkatan itu sesuai permintaan masyarakat yang datang langsung ke kantor, kami membantu menjelaskan dokumen apa saja yang diperlukan, agar calon penumpang betul-betul memenuhi syarat untuk diberangkatkan,” kata pria berusia 24 tahun ini.
Kondisi ini diakui menjadi pukulan bagi pelaku transportasi darat. Namun demikian Alan menjelaskan bahwa situasi ini tidak membuat perusahaan melakukan pemangkasan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Kami disini tetap mempekerjakan seluruh karyawan dan tetap menjaga kesejahteraan karyawan, namun dengan pengaturan waktu yang khusus,” jelas Alan.
Bahkan untuk memberi layanan bagi para pelanggan, PT Gunung Harta disebutnya tetap memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dengan selalu memperbaharui dan menambah fasilitas armada mengikuti perkembangan pasar dan menerima masukan-masukan masyarakat.
“Kami berusaha tetap konsisten memberikan pelayanan terbaik dan mengikuti perkembangan pasar walaupun sedang mengalami kemerosotan omset hingga 80 persen,” kata Alan.
Sementara itu Wayan Arta Sukawedana (25), petugas tiket di kantor cabang PTGunung Harta yang berlokasi di Jl Diponegoro53, Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat mengakui jika setelah larangan mudik berakhir, ada tren peningkatan penumpang.
Pada tanggal 18 Mei 2021 bertepatan dengan berakhirnya surat edaran (SE) larangan mudik, PT Gunung Harta telah memberangkatkan 12 unit bus dengan muatan masing-masing bus berjumlah 30 penumpang. Dan pada tanggal 19 Mei memberangkatkan 9 unit bus.
Dengan kondisi penumpang yang mulai ramai, PT Gunung Harta tetap menjual tiket dengan harga normal. “Harga tiket kisaran dari Rp 220.000 – Rp 240.000, tiket menuju Surabaya Rp 220.000, sedangkan tiket menuju Malang, Kediri dan Madura Rp 240.000,” ungkapWayan Arta Sukawedana.
PT Gunung Harta sendiri adalah penyedia jasa transportasi bus antar provinsi yang didirikan oleh I Wayan Sutika pada tahun 1993. Pada awalnya PT Gunung Harta hanya melayani jasa transportasi antarkota dalam provinsi dan kemudian berkembang pada tahun 1995 menjadi jasa transportasi antarprovinsi.
Sebelum pandemi PT Gunung Harta juga aktif menyediakan jasa pariwisata, sedangkan pada saat ini belum menyediakan jasa pariwisata lagi. “Dulu kami sampai kewalahan memenuhi permintaan dari masyarakat,” ungkap Alan.
Pihaknya pun berharap pandemi segera berakhir, agar PT Gunung Harta dapat kembali mengoptimalkan kinerjanya dalam menyediakan jasa transportasi yang baik dan memuaskan bagi masyarakat. *rma
Komentar