Sidak Arus Masuk Bali di Gilimanuk, Dandim Temukan Suket Kadaluwarsa
NEGARA, NusaBali
Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna melakukan sidak arus balik/masyarakat yang hendak masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Rabu (19/5) siang.
Dalam sidak tersebut, ditemukan sejumlah warga yang lolos di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dengan membawa surat keterangan (suket) negatif Covid-19 yang kadaluwarsa. Sidak ke Pelabuhan Gilimanuk tersebut dilaksanakan sekitar pukul 12.20 – 14.00 Wita. Saat melakukan pengecekan di posko pemeriksaan penumpang roda empat di dalam Pelabuhan Gilimanuk, ada 14 orang pekerja proyek asal Jawa Timur yang hendak bekerja ke Bali dengan membawa suket uji rapid test antigen negatif Covid-19 yang dianggap mencurigakan. Selain dikeluarkan atas nama klinik pratama, tanggal dikeluarkannya suket itu sudah melebihi aturan masa berlaku 1x24 jam alias kadaluwarsa.
Berkenaan hal tersebut, Dandim Letkol Inf Hasrifuddin Haruna yang didampingi Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Dewa Gede Ariana, langsung meminta rombongan pekerja itu untuk melakukan pemeriksaan rapid test antigen ataupun tes GeNose yang tersedia di dalam Pelabuhan Gilimanuk. Setelah dipastikan negatif Covid-19, rombongan itu diizinkan melanjutkan perjalanan.
Selain itu, saat mengecek ke Pos Pengetatan di halaman Daerah Tujuan Wisata (DTW) Teluk Gilimanuk yang menjadi tempat pemeriksaan kendaraan roda dua, juga ditemukan hal sama. Ada salah satu pengendara motor dari Jawa Timur yang membawa suket uji rapid test antigen negatif Covid-19 kadaluwarsa. Pengendara itu pun diperintahkan langsung melaksanakan pemeriksaan ulang di klinik layanan rapid test antigen maupun GeNose yang juga tersedia di areal DTW Teluk Gilimanuk.
Dandim Letkol Inf Hasrifuddin Haruna mengatakan, dari hasil temuan itu, masih sangat perlu dilakukan pengecekan ulang di Pelabuhan Gilimanuk. Dirinya berharap jajaran petugas maupun Satgas di Pelabuhan Gilimanuk teliti dalam melakukan pemeriksaan suket negatif Covid-19. “Sehingga potensi kecolongan bisa diminimalisir. Bahkan kita harap tidak ada,” ucapnya. *ode
Komentar