Warga Tanpa Suket Wajib Rapid Test Antigen
Kantong GeNose di Kantor Kesehatan Pelabuhan Gilimanuk Habis
Kamis kemarin, sempat ditemukan seorang terkonfirmasi positif Covid-19. Sesuai prosedur, pelaku perjalanan dari Jawa Timur di Pelabuhan Gilimanuk itu, diseberangkan lagi ke Pelabuhan Ketapang.
NEGARA, NusaBali
Sejumlah pelaku perjalanan masuk Bali yang tidak membawa surat keterangan (suket) negatif Covid-19 dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, tidak dapat dilayani tes GeNose di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Kamis (20/5). Karena kantong GeNose di Pelabuhan Gilimanuk diketahui sudah habis dan hanya tersedia alternatif layanan rapid test antigen.
Kondisi tersebut, diakui Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Gilimanuk Yeti Sugiarti, Kamis kemarin. “Ya, tadi katanya habis. Dari petugas Kimia Farma (selaku penyedia layanan GeNose dan rapid test antigen di Pelabuhan Gilimanuk) yang di sini katanya sudah pesan tambahan kantong. Belum tahu kapan datangnya,” ujarnya.
Karena stok kantong GeNoses habis, sambung Yeti, para pelaku perjalanan tanpa suket negatif Covid-19 yang hendak masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, hanya bisa mencari layanan rapid test antigen. “Kalau rapid test antigen masih ada. Katanya, tadi masih ada cukup banyak. Cuman GeNose tidak bisa karena kantongnya habis,” ucapnya.
Menurut Yeti, sesuai aturan Satgas Covid-19 Nasional, para pelaku penyeberangan laut, sebenarnya diwajibkan sudah membawa suket negatif Covid-19 dari uji RT-PCR/rapid test antigen/GeNose yang sampelnya diambil maksimal 1 x 24 jam di pelabuhan keberangkatan. Namun ada saja pelaku perjalanan ke Bali yang tidak mempersiapkan suket atau membawa suket yang tanggalnya sudah kedaluwarsa dari Pelabuhan Ketapang. Sehingga mereka terpaksa disuruh melakukan screening di Pelabuhan Gilimanuk.
Ketika diminta screening di Pelabuhan Gilimanuk, para pelaku perjalan lebih memilih tes GeNose. Karena tarif layanan GeNose jauh lebih murah dibandingkan rapid test antigen. Tarif layanan GeNose adalah Rp 40.000, sedangkan layanan rapid test antigen sebesar Rp 160.000. “Sebenarnya, harus dipersiapkan dari pelabuhan keberangkatan. Di Pelabuhan Ketapang juga ada tes GeNose dan rapid test antigen,” ucap Yeti.
Disinggung mengenai hasil screening Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk, kata Yeti, per Kamis kemarin, sempat ditemukan seorang terkonfirmasi positif Covid-19. Sesuai prosedur, pelaku perjalanan dari Jawa Timur di Pelabuhan Gilimanuk itu, diseberangkan lagi ke Pelabuhan Ketapang. “Dikembalikan ke daerah asalnya. Dia itu tidak bawa surat keterangan sehingga diminta melakukan tes dan hasilnya positif. Tadi juga ada beberapa yang dites karena surat keterangannya sudah tidak berlaku, tetapi hasilnya negatif,” pungkas Yeti. *ode
Kondisi tersebut, diakui Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Gilimanuk Yeti Sugiarti, Kamis kemarin. “Ya, tadi katanya habis. Dari petugas Kimia Farma (selaku penyedia layanan GeNose dan rapid test antigen di Pelabuhan Gilimanuk) yang di sini katanya sudah pesan tambahan kantong. Belum tahu kapan datangnya,” ujarnya.
Karena stok kantong GeNoses habis, sambung Yeti, para pelaku perjalanan tanpa suket negatif Covid-19 yang hendak masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, hanya bisa mencari layanan rapid test antigen. “Kalau rapid test antigen masih ada. Katanya, tadi masih ada cukup banyak. Cuman GeNose tidak bisa karena kantongnya habis,” ucapnya.
Menurut Yeti, sesuai aturan Satgas Covid-19 Nasional, para pelaku penyeberangan laut, sebenarnya diwajibkan sudah membawa suket negatif Covid-19 dari uji RT-PCR/rapid test antigen/GeNose yang sampelnya diambil maksimal 1 x 24 jam di pelabuhan keberangkatan. Namun ada saja pelaku perjalanan ke Bali yang tidak mempersiapkan suket atau membawa suket yang tanggalnya sudah kedaluwarsa dari Pelabuhan Ketapang. Sehingga mereka terpaksa disuruh melakukan screening di Pelabuhan Gilimanuk.
Ketika diminta screening di Pelabuhan Gilimanuk, para pelaku perjalan lebih memilih tes GeNose. Karena tarif layanan GeNose jauh lebih murah dibandingkan rapid test antigen. Tarif layanan GeNose adalah Rp 40.000, sedangkan layanan rapid test antigen sebesar Rp 160.000. “Sebenarnya, harus dipersiapkan dari pelabuhan keberangkatan. Di Pelabuhan Ketapang juga ada tes GeNose dan rapid test antigen,” ucap Yeti.
Disinggung mengenai hasil screening Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk, kata Yeti, per Kamis kemarin, sempat ditemukan seorang terkonfirmasi positif Covid-19. Sesuai prosedur, pelaku perjalanan dari Jawa Timur di Pelabuhan Gilimanuk itu, diseberangkan lagi ke Pelabuhan Ketapang. “Dikembalikan ke daerah asalnya. Dia itu tidak bawa surat keterangan sehingga diminta melakukan tes dan hasilnya positif. Tadi juga ada beberapa yang dites karena surat keterangannya sudah tidak berlaku, tetapi hasilnya negatif,” pungkas Yeti. *ode
Komentar