Megawati Resmikan Patung Bung Karno di Lemhannas
JAKARTA, NusaBali
Megawati Soekarnoputri meresmikan patung presiden pertama Indonesia, Soekarno, atau lebih dikenal Bung Karno di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat, Kamis (20/5).
Saat meresmikan, Megawati didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan anaknya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani. Sementara dari Lemhannas hadir Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo beserta jajarannya.
“Kami keluarga besar Bung Karno mengucapkan beribu terima kasih atas dibuatnya patung Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, proklamator, pahlawan nasional,” kata Megawati dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/5).
Megawati mengatakan, ketika melihat patung Bung Karno, maka mengingatkan akan ajaran dan pengabdian Bung Karno kepada bangsa Indonesia. Megawati berharap itu bisa menginspirasi generasi penerus untuk meneruskan usaha memajukan Indonesia. Patung Bung Karno di Lemhannas mengacu pada patung Bung Karno di Museum Blitar, Jawa Timur.
Namun, patung Bung Karno di Lemhannas dibuat lebih besar dengan teknik karakter monumental oleh seniman dari Jogjakarta bernama Dunadi. Ukuran patung mencapai 4 meter. Berbahan logam campuran terdiri dari tembaga, kuningan, timah, dan seng sari, warna patung perunggu kimia bakar, dan memiliki berat sekitar 2 ton.
Megawati menerangkan, patung Bung Karno menunjukkan ikon bahwa Lemhannas merupakan lembaga pendidikan bagi para calon pemimpin bangsa. Untuk itu, diwujudkan dalam bentuk Presiden Soekarno sedang duduk membaca buku.
“Bung Karno seorang yang senang membaca buku. Oleh sebab itu, terinspirasi dan tergerak melahirkan gagasan dan kebijakan revolusioner, bukan hanya bagi kemajuan bangsa Indonesia, tapi bagi terwujudnya gerak kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika hingga perdamaian dunia,” papar Megawati.
Megawati menjelaskan, patung memiliki dudukan punya makna mendalam. Pertama, segi empat dan segi lima bermakna tahun kemerdekaan. Kedua, segi delapan bermakna bulan kemerdekaan. Ketiga, segi dudukan patung berjumlah tujuh belas yang bermakna tanggal kemerdekaan.
“Mengapa demikian, karena Bung Karno mengingatkan akan perjuangan mencapai kemerdekaan dan mempertahankannya. Saat ini, tugas kita bukan hanya mempertahankan kemerdekaan, tapi mengisi kemerdekaan dengan kontribusi positif dan sesuai dengan bidang masing-masing demi kemajuan bangsa,” ujar Megawati.
Dalam konteks itu, lanjut perempuan yang menjadi Presiden kelima RI ini, kita tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang sangat memberikan dampak luar biasa pada kehidupan. Untuk itu, Megawati mengajak semua rakyat Indonesia tetap meyakini Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hamba-Nya.
“Semua ini pasti bisa kita lalui dengan disiplin dan kerja keras, bergotong royong, atau yang dikenal generasi muda sebagai kolaborasi, saling meringankan beban, melaksanakan kegotongroyongan secara nyata, sebagai nilai luhur yang memang sudah lama hidup dan akan terus hidup dalam jiwa bangsa Indonesia,” tandas Megawati.
Sedangkan Puan Maharani berharap, keberadaan patung Sang Proklamator dapat menambah inspirasi mengenai pengabdiannya untuk bangsa dan negara. “Semoga para calon pemimpin yang digembleng di Lemhannas mengingat pengabdian Bung Karno untuk Indonesia saat melihat patungnya. Kemudian terinspirasi meneruskan perjuangan serta pengabdian pada bangsa dan negara,” tutur cucu Bung Karno ini.
Sedangkan Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, mengatakan Lemhannas didirikan di tengah polarisasi dunia yang berdampak kepada kehidupan nasional yang penuh ketidakstabilan.
“Di tempat yang bersejarah inilah, Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno berhasil mendirikan suatu lembaga pendidikan tinggi pertahanan untuk membentuk dan mengembangkan tenaga-tenaga pembina baik sipil maupun militer pada tingkat politik strategi pertahanan nasional,” tutur Agus.
Bagi Bung Karno, lanjut Agus, berdirinya Lemhannas RI merupakan wujud dari konsepsinya untuk mencapai Indonesia yang berdaulat dan mampu meletakkan dasar-dasar pertahanan serta keamanan yang sesuai dengan geopolitik dan kultur bangsa Indonesia.
“Sejak awal terbentuk, Bung Karno tidak hanya menempatkan Lemhannas RI sebagai kawah candradimuka bagi calon pemimpin. Melainkan juga sebagai think tank yang berlandaskan pada posisi strategis geopolitik Indonesia,” kata Agus.
Agus melihat betapa penting dan strategisnya keberadaan Lemhannas RI hingga saat ini. Dia berharap patung tersebut sebagai pengingat kembali sejarah semangat awal dibentuknya Lemhannas RI.
Apalagi patung melambangkan kebiasaan Putra Sang Fajar membaca buku. Dengan begitu, Presiden Pertama RI itu memberikan dasar pengetahuan dan keluasan wawasan saat membuat keputusan, kebijakan, dan dalam merumuskan gagasan. *k22
1
Komentar