'Seni Layangan Tak Tergerus Digitalisasi'
Wagub Cok Ace Saat Buka Pameran UMKM Layang-layang Expo 2021
Event ini jadi ajang pelestarian budaya layang-layang, sehingga permainan tradisional ini tidak tergerus oleh zaman globalisasi dan digitalisasi.
DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace membuka pameran UMKM Layang-Layang Expo 2021 yang digelar di The Segara Sea Side Bar, Pantai Segara Ayu, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (21/5) siang. Wagub Cok Ace mengapresiasi ide kreatif penggagas pameran UMKM layang-layang yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini, untuk mendorong bangkitnya pariwisata Bali, dan menjaga tradisi dan budaya ini di era globalisasi.
Menurut Cok Ace, layang-layang adalah permainan tradisional yang sudah merakyat di Bali. "Selain membantu UMKM layang-layang dalam menggeliatkan perekonomiannya, juga sebagai pelestarian budaya layang-layang, sehingga permainan tradisional ini tidak tergerus oleh jaman globalisasi dan digitalisasi," ujar Cok Ace.
Selain itu, menurut mantan Bupati Gianyar ini kegiatan kemarin juga menjadi momentum yang baik bagi dunia pariwisata untuk mulai bangkit dari keterpurukan. Guru besar ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar ini berharap, event semacam ini dijadikan momentum untuk menunjukkan pada dunia, Bali makin makin pulih.
"Ini menunjukkan bahwa Bali telah siap memasuki tatanan kehidupan era baru dengan menerapkan protokol kesehatan pada berbagai sektor, termasuk pariwisata," ujar Cok Ace. Wagub Cok Ace berharap, ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan di objek wisata dan sarana akomodasi terus diunggah di media sosial sehingga dunia luar tahu bahwa Bali sangat konsen terhadap penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Mari kita tunjukkan pada dunia luar bahwa Bali dengan pesona keindahan alamnya siap menerima wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Panglingsir Puri Ubud ini. Lebih dari itu, kegiatan yang juga dipromosikan keluar daerah Bali ini dapat menarik minat masyarakat untuk membeli layang-layang dari para UMKM Bali. "Sehingga ada pemasukan ekonomi bagi para undagi tersebut," tegas seniman multitalenta ini.
Sementara I Kadek Suprapta Meranggi selaku penggagas acara menyampaikan, gebyar layang-layang khas Bali bertemakan ‘Celepuk’ ini digelar serangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei. "Kali ini kegiatan kita pusatkan di Pantai Segara Sanur dimeriahkan dengan pameran dari UMKM, yang diisi oleh 43 UMKM sebagai peserta," ujar Suprapta Meranggi kepada awak media.
Mereka yang jadi peserta adalah yang sudah mendaftar dan memiliki kaitan dengan layang-layang. Mulai dari penjual mutik (pisau), penjual tali layangan, penjual hiasan layangan, penjual kain layangan dan lain-lain, yang kemudian dikemas ke dalam UMKM Layang-layang EXPO 2021. "Kegiatan ini juga sebagai salah satu cara mempromosikan kekayaan alam Bali, karena setiap produksi baju, topi, slayer dan sejumlah produksi UMKM Bali dilengkapi dengan barcode yang dapat digunakan untuk scaning, kemudian dapat dilihat sejumlah kegiatan warga Bali dan kekayaan alam Bali," beber Suprapta Meranggi.
Acara UMKM Layang-layang Expo 2021 ini akan dilangsungkan selama dua hari, yaitu tanggal 21-22 mei. "Selain pameran, juga akan diisi talkshow dari para narasumber. Acara outdoor ini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," pungkas Suprapta Meranggi. *nat
Menurut Cok Ace, layang-layang adalah permainan tradisional yang sudah merakyat di Bali. "Selain membantu UMKM layang-layang dalam menggeliatkan perekonomiannya, juga sebagai pelestarian budaya layang-layang, sehingga permainan tradisional ini tidak tergerus oleh jaman globalisasi dan digitalisasi," ujar Cok Ace.
Selain itu, menurut mantan Bupati Gianyar ini kegiatan kemarin juga menjadi momentum yang baik bagi dunia pariwisata untuk mulai bangkit dari keterpurukan. Guru besar ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar ini berharap, event semacam ini dijadikan momentum untuk menunjukkan pada dunia, Bali makin makin pulih.
"Ini menunjukkan bahwa Bali telah siap memasuki tatanan kehidupan era baru dengan menerapkan protokol kesehatan pada berbagai sektor, termasuk pariwisata," ujar Cok Ace. Wagub Cok Ace berharap, ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan di objek wisata dan sarana akomodasi terus diunggah di media sosial sehingga dunia luar tahu bahwa Bali sangat konsen terhadap penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Mari kita tunjukkan pada dunia luar bahwa Bali dengan pesona keindahan alamnya siap menerima wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Panglingsir Puri Ubud ini. Lebih dari itu, kegiatan yang juga dipromosikan keluar daerah Bali ini dapat menarik minat masyarakat untuk membeli layang-layang dari para UMKM Bali. "Sehingga ada pemasukan ekonomi bagi para undagi tersebut," tegas seniman multitalenta ini.
Sementara I Kadek Suprapta Meranggi selaku penggagas acara menyampaikan, gebyar layang-layang khas Bali bertemakan ‘Celepuk’ ini digelar serangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei. "Kali ini kegiatan kita pusatkan di Pantai Segara Sanur dimeriahkan dengan pameran dari UMKM, yang diisi oleh 43 UMKM sebagai peserta," ujar Suprapta Meranggi kepada awak media.
Mereka yang jadi peserta adalah yang sudah mendaftar dan memiliki kaitan dengan layang-layang. Mulai dari penjual mutik (pisau), penjual tali layangan, penjual hiasan layangan, penjual kain layangan dan lain-lain, yang kemudian dikemas ke dalam UMKM Layang-layang EXPO 2021. "Kegiatan ini juga sebagai salah satu cara mempromosikan kekayaan alam Bali, karena setiap produksi baju, topi, slayer dan sejumlah produksi UMKM Bali dilengkapi dengan barcode yang dapat digunakan untuk scaning, kemudian dapat dilihat sejumlah kegiatan warga Bali dan kekayaan alam Bali," beber Suprapta Meranggi.
Acara UMKM Layang-layang Expo 2021 ini akan dilangsungkan selama dua hari, yaitu tanggal 21-22 mei. "Selain pameran, juga akan diisi talkshow dari para narasumber. Acara outdoor ini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," pungkas Suprapta Meranggi. *nat
1
Komentar