Tabanan Tak Gegabah Gelar PTM
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Tabanan menunggu vaksinasi kepada para guru dan tenaga pendidik tuntas digelar.
TABANAN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Tabanan belum berani memutuskan pembelajaran tatap muka (PTM). Tabanan masih menunggu rampungnya vaksinasi terhadap guru. Hal ini disampaikan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Sekda Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Jumat (21/5).
Kata Susila, banyak pertimbangan yang benar-benar menjadi perhatian untuk menentukan membuka sekolah dengan sistem belajar secara langsung. Sampai saat ini, Pemkab Tabanan belum berani memastikan kapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dilaksanakan.
“Ketuntasan vaksinasi untuk para guru dan tenaga pendidik yang terpenting. Di samping itu juga melihat perkembangan kasus Covid-19 di Tabanan,” kata Susila.
Terkait dengan SKB Empat Menteri terbaru yang menganjurkan agar melakukan PTM mulai tahun ajaran baru 2021-2022, Susila menyatakan akan tetap mempertimbangkannya. Ketika kasus sudah menurun dan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik juga telah tuntas, barulah PTM dimulai.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan ini mengaku tidak mau gegabah terkait PTM ini. Jangan sampai setelah dibuka, justru akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tabanan. “Jangan sampai kasus Covid-19 yang mulai melandai ini akan naik kembali karena adanya PTM,” ujar Susila.
Begitupun kepada pihak sekolah di semua tingkatan, Susila telah meminta untuk benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Termasuk menyediakan berbagai macam fasilitas pendukung, seperti tempat cuci tangan di setiap sudut kelas.
“Intinya kita sekarang masih melihat kondisi atau perkembangan ke depannya. Astungkara sekarang sudah zona oranye, dan diharapkan ke depannya bisa zona hijau sehingga sekolah tatap muka bisa dilaksanakan,” tandas Susila.
Sebelumnya, proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Kabupaten Tabanan akan dilaksanakan secara online dan manual berbasis banjar mulai Juni 2021 mendatang. Sistem online akan dilaksanakan untuk jenjang SMP dan sistem manual berbasis banjar akan dilaksanakan jenjang SD. Sementara untuk TK/PAUD akan dibebaskan, dalam artian orangtua calon murid langsung datang ke sekolah untuk mendaftar. *des
Kata Susila, banyak pertimbangan yang benar-benar menjadi perhatian untuk menentukan membuka sekolah dengan sistem belajar secara langsung. Sampai saat ini, Pemkab Tabanan belum berani memastikan kapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dilaksanakan.
“Ketuntasan vaksinasi untuk para guru dan tenaga pendidik yang terpenting. Di samping itu juga melihat perkembangan kasus Covid-19 di Tabanan,” kata Susila.
Terkait dengan SKB Empat Menteri terbaru yang menganjurkan agar melakukan PTM mulai tahun ajaran baru 2021-2022, Susila menyatakan akan tetap mempertimbangkannya. Ketika kasus sudah menurun dan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik juga telah tuntas, barulah PTM dimulai.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan ini mengaku tidak mau gegabah terkait PTM ini. Jangan sampai setelah dibuka, justru akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tabanan. “Jangan sampai kasus Covid-19 yang mulai melandai ini akan naik kembali karena adanya PTM,” ujar Susila.
Begitupun kepada pihak sekolah di semua tingkatan, Susila telah meminta untuk benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Termasuk menyediakan berbagai macam fasilitas pendukung, seperti tempat cuci tangan di setiap sudut kelas.
“Intinya kita sekarang masih melihat kondisi atau perkembangan ke depannya. Astungkara sekarang sudah zona oranye, dan diharapkan ke depannya bisa zona hijau sehingga sekolah tatap muka bisa dilaksanakan,” tandas Susila.
Sebelumnya, proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Kabupaten Tabanan akan dilaksanakan secara online dan manual berbasis banjar mulai Juni 2021 mendatang. Sistem online akan dilaksanakan untuk jenjang SMP dan sistem manual berbasis banjar akan dilaksanakan jenjang SD. Sementara untuk TK/PAUD akan dibebaskan, dalam artian orangtua calon murid langsung datang ke sekolah untuk mendaftar. *des
Komentar