Ajang Internasional untuk Barista Terbaik
Koster Buka Grand Final Lomba Barista Kopi Bali HUT ke-48 PDIP
Pemenang Lomba Barista yang bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan, Sabtu (22/5) ini, yakni peserta asal Klungkung, Kadek Rai Kusuma Yuda.
TABANAN, NusaBali
DPD PDIP Bali tak main-main dalam menggelar Grand Final Lomba Barista Kopi Bali se Bali yang merupakan rangkaian HUT ke-48 PDIP. Pemenang lomba selain mendapat sejumlah hadiah, juga akan dikirim ke Lomba Barista tingkat internasional di Kuala Lumpur, Malaysia yang rencananya akan digelar bulan Oktober 2021 mendatang. Pemenang Lomba Barista se Bali yang bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan, Sabtu (22/5) ini, yakni peserta dari Kabupaten Klungkung, Kadek Rai Kusuma Yuda dengan skor 341.
Sementara untuk juara II diraih oleh peserta asal Kabupaten Gianyar, Made Sumardana dengan skor 333, juara III diraih peserta asal Karangasem I Kadek Gosrama Wiguna dengan skor 300. Kemudian juara harapan diraih peserta dari Gianyar, I Kadek Yudi Surya Dika dengan perolehan skor 296, serta juara favorit diraih oleh peserta asal Karangasem, I Gusti Lanang Suta Arinata dengan sekor 274.
Grand Final Lomba Barista Kopi Bali serangkaian HUT ke 45 PDIP ini kemarin dibuka Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster. Grand final ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan pentolan PDIP di Bali. Mulai dari Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), anggota DPR RI asal Dapil Bali I Made Urip, IGN Alit Kelakan, Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama, Ketua DPC PDIP Tabanan yang juga Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan seluruh Ketua DPC PDIP di Bali, termasuk Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang kini telah menjadi kader PDIP.
Peserta yang mengikuti lomba barista Kopi Bali ini berjumlah 27 orang. Masing-masing kabupaten/kota mengirim 3 peserta. Lomba yang digelar dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 21.30 Wita ini banyak menghasilkan racikan kopi yang unik dan kreatif. Mulai dari kopi dicampur daluman, kopi dicampur dengan buah lokal seperti nanas, semangka dan lain-lain. Semakin lama persaingan pun semakin ketat. Masing-masing peserta diberikan waktu 15 menit dengan sajian 2 kopi yang dilombakan.
Dari penilaian juri secara umum kreatifitas peserta sangat baik. Hanya saja juri menilai sebagian besar rasa kopi dirasa terlalu manis sehingga diminta dikurangi. Bahkan juri juga menilai dalam menggunakan mesin kopi masih ada peserta yang bingung memencet.
Koordinator Lomba Mixologi dan Barista HUT ke 48 PDIP, I Made Ramia Adnyana mengatakan peserta yang mengikuti lomba barista Kopi Bali sebanyak 27 orang. Masing-masing kabupaten/kota mengirim 3 peserta sesuai dengan pemenang dari bapak penyisihan di masing-masing kabupaten/kota sebelumnya.
"Grand final lomba barista kopi Bali digelar di Tabanan karena daerah ini penghasil kopi terbesar di Bali," tegasnya. Dikatakan, kegiatan yang digelar oleh PDIP Bali sebagai partai pelopor murni untuk mengangkat potensi sandang atau pangan di Bali bisa naik kelas. Seperti kopi, arak Bali dan lainnya. Kopi saat ini memang sedang life class, kemudian barista sendiri adalah pelaku yang sedang digandrungi anak muda.
"Selama masa pandemi sekarang, mereka berusaha membangun kedai kopi, dan coffee shop, sehingga skill yang dimiliki kita dorong menjadi lebih baik," katanya. "Setiap tahun Bali mengirim satu perwakilan hanya saja biasanya melalui asosiasi, dan kini dalam lomba yang digelar PDIP akan dirangkaikan dengan perwakilan ke internasional tersebut," bebernya. Dia menegaskan dalam lomba barista ini ada berbagai macam penilaian oleh tujuh juri. Di antaranya yang paling umum, rasa dari kopi, skill meracik, kebersihan dan lain-lain.
"Juri juga akan menilai presentasi dari peserta, termasuk pula bahan presentasi yang digunakan seperti tidak memakai plastik, dan nama menu juga menggunakan akasara Bali," terang Ramia. Sementara Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengatakan Lomba Barista Kopi Bali digelar serangkaian dengan HUT ke-48 PDIP. Selain menggelar lomba barista Kopi Bali, PDIP juga menggelar lomba cocktails berbahan dasar arak Bali yang sudah digelar di Karangasem. Kemudian nanti akan digelar grand final lomba desain endek kreatif Bali, lomba desain kreasi busana adat pakem Bali, lomba website aksara Bali dan lomba cerdas cermat susatra Bali.
"Kegiatan ini sesuai arahan DPP PDIP termasuk juga mengenalkan kebijakan Provinsi Bali berkaitan dengan memberdayakan sumber daya lokal baik pangan dan sandang," tegasnya. Menurut Koster apa yang dilakukan PDIP berkaitan dengan lomba yang digelar sebelumnya, semakin baik.
Sebab sudah sejalan dengan kebijakan Pemprov Bali, kemudian kegiatan yang digelar sangat bermanfaat kepada masyarakat. Seperti grand final lomba mixologi arak Bali pesertanya diikuti oleh anak muda yang memang sedang menggeluti kegiatan tersebut di tengah pandemi. "Untuk lomba barista ini, kita gelar di Tabanan karena Tabanan penghasil kopi terbesar di Bali," jelas politisi asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster (kedua dari kanan), Wagub Cok Ace (kiri), Made Urip (kedua dari kiri), Nyoman Adi Wiryatama (tengah) dan IGN Alit Kelakan (kanan) menikmati kopi racikan barista. -DESAK
Koster menyebutkan kegiatan yang digelar ini sesuai dengan kebijakan DPP PDIP, arahan dari Ketua DPD PDIP Bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo agar partai tampil dalam kegiatan sebagai politik pemberdayaan. Dalam rangka memberdayakan sumber daya masyarakat yang langsung memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan potensi atau kearifan lokal yang ada.
"Jadi kita tidak perlu jauh-jauh, Bali sudah dianugerahi kekayaan yang luar biasa, seperti Kopi Bali, Beras Bali, Manggis Bali, Nyuh Bali, Anjing Bali dan lain-lain. Sehingga potensi yang sudah kita miliki harus diberdayakan untuk secara langsung membangun perekonomian masyarakat," katanya saat memberikan sambutan.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, Koster mengatakan kegiatan partai sangat bagus dijalankan, dia berpikir lebih mudah memberikan program kepada kader partai daripada memberikan program kepada kepala dinas. Sebab kegiatan yang diberikan sudah langsung bisa dirasakan manfaatnya ke masyarakat artinya lebih menukik ke kepentingan ekonomi. "Jujur saja, kalau partai saya ngomong satu, itu sudah selesai tiga, empat sudah lebih maju, mudah saya menggerakkan. Lain lagi kepada dinas kasih tugas lima, tujuh tidak selesai. Alasannya ya klasik, keuangan di APBD lah," keluhnya.
Untuk itu dia pun meminta kepada kader partai dalam berkegiatan harus berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat agar perekonomian masyarakat stabil di tengah pandemi ini.
"Jadi kegiatan yang dilakukan PDIP ini tidak hanya membangun identitas partai tetapi turut membantu persoalan masyarakat dan kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengucapkan terimakasih kepada DPD PDIP Bali yang sudah menggelar grand final barista Kopi Bali di Tabanan. Seperti diketahui sesuai dengan data Tabanan memiliki kebun kopi seluas 12.000 hektare dengan hasil kopi basah per tahun 5.500 ton. Daerah penghasil terbesar adalah Kecamatan Pupuan dengan jenis kopi robusta.
"Dengan kondisi tersebut saya meminta kepada Gubernur Bali atau Ketua DPD PDIP Bali untuk memperhatikan daerah penghasil kopi terbanyak ini," tegas Bupati Tabanan ini. Sanjaya berharap dengan adanya lomba barista ini, semua peserta mampu menciptakan cita rasa kopi yang unik. Sebab selain Tabanan daerah lain seperti Bangli, Gianyar, Badung juga penghasil kopi terbaik. "Saya berharap kopi lokal Bali nantinya dapat bersaing di kancah internasional. Karena kita di Bali khususnya Pupuan telah memiliki kopi robusta yang rasanya tak kalah enak dengan kopi luar negeri," katanya. 7 des
1
Komentar