Pesawat Batik Air Tabrak Garbarata di Bandara Ngurah Rai
Satu Mesin Rusak, 119 Penumpang dan 4 Kru Selamat Tanpa Terluka
MANGUPURA, NusaBali
Pesawat Batik Air jenis Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID 6506 menabrak jembatan penghubung ruangan tunggu dan pesawat (Garbarata) di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Sabtu (22/5) pagi.
Seluruh penumpang dan kru pesawat selamat tanpa terluka dalam musibah ini. Namun, pesawat Batik Air mengalami kerusakan mesin. Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura (AP) I Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, menerangkan musibah itu terjadi saat Pesawat Batik Air baru mendarat di Bandara Ngurah Rai, Sabtu pagi sekitar pukul 09.30 Wita. Sebelum musibah, pesawat yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cangkareng, Tangerang, Banten ini mendarat di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 09.22 Wita.
Setelah mendarat, pesawat tersebut hendak menurunkan penumpang melalui Garbarata di area Parking Stand A 38 Bandara Ngurah Rai. Namun, saat pintu pesawat hendak dibuka dan Garbarata mengarah ke pintu, Pesawat Batik Air tiba-tiba bergerak maju dengan sendirinya. Walhasil, pesawat ini menabrak Garbarata. "Insiden itu terjadi sekitar pukul 09.30 Wita atau 8 menit setelah pesawat mendarat," terang Taufan Yudhistira, Minggu (23/5).
Akibatnya, salah satu mesin pesawat sebelah kiri mengalami kerusakan, setelah bersenggolan dengan Garbarata. Beruntung, seluruh 119 penumpang dan 4 kru yang masih berada di dalam pesawat, semuanya selamat tanpa terluka sedikit pun. Mereka kemudian berhasil turun dari pesawat menuju Terminal Kedatangan Domestik Bandara Ngurah Rai.
"Pesawat mengalami kerusakan mesin dan sekarang sudah dipindahkan ke Apron. Sementara, Garbarata yang sempat disenggol pesawat masih bisa difungsikan dan beroperasi seperti biasa,” terang Taufan.
Menurut Taufan, pihak Otoritas Bandara Wilayah IV masih melakukan penyelidikan isndiden Pesawat Batik Air menabrak garbarata di Bandara Ngurah Rai ini. Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, Pesawat Batik Air dilarang terbang dan hingga saat ini masih berada di Apron A44 Bandara Ngurah Rai.
Taufan menyebutkan, petugas Otoritas Bandara Wilayah IV sudah turun melakukan investigasi. Namun, sejauh ini belum dipastikan apa penyebab pesawat bergerak maju dengan sendirinya. Meski terjadi musibah pesawat tabrak Garbarata, kata Taufan, tidak ada jadwal penerbangan yang terganggu, baik berangkat maupun yang tiba di Bandara Ngurah Rai.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, melalui siaran pers yang diterima NusaBali tadi malam, menerangkan bahwa operasional dan penanganan pesawat jenis Airbus 320-200 registrasi PK-LUV dilakukan di Bandara Ngurah Rai, Sabtu.
Menurutr Danang Mandala, Batik Air mengoperasikan pesawat tersebut untuk melayani penerbangan ID-6506 dari Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Ngurah Rai. Batik Air telah mempersiapkan secara baik pada penerbangan ID-6508 dari kebutuhan pesawat udara, awak pesawat, teknisi, dan petugas layanan darat (ground handling).
Danang Mandala menyebutkan, sebelum keberangkatan, pesawat telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh. Pesawat dinyatakan laik terbang dan beroperasi. Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan pedoman protokol kesehatan. *dar
Setelah mendarat, pesawat tersebut hendak menurunkan penumpang melalui Garbarata di area Parking Stand A 38 Bandara Ngurah Rai. Namun, saat pintu pesawat hendak dibuka dan Garbarata mengarah ke pintu, Pesawat Batik Air tiba-tiba bergerak maju dengan sendirinya. Walhasil, pesawat ini menabrak Garbarata. "Insiden itu terjadi sekitar pukul 09.30 Wita atau 8 menit setelah pesawat mendarat," terang Taufan Yudhistira, Minggu (23/5).
Akibatnya, salah satu mesin pesawat sebelah kiri mengalami kerusakan, setelah bersenggolan dengan Garbarata. Beruntung, seluruh 119 penumpang dan 4 kru yang masih berada di dalam pesawat, semuanya selamat tanpa terluka sedikit pun. Mereka kemudian berhasil turun dari pesawat menuju Terminal Kedatangan Domestik Bandara Ngurah Rai.
"Pesawat mengalami kerusakan mesin dan sekarang sudah dipindahkan ke Apron. Sementara, Garbarata yang sempat disenggol pesawat masih bisa difungsikan dan beroperasi seperti biasa,” terang Taufan.
Menurut Taufan, pihak Otoritas Bandara Wilayah IV masih melakukan penyelidikan isndiden Pesawat Batik Air menabrak garbarata di Bandara Ngurah Rai ini. Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, Pesawat Batik Air dilarang terbang dan hingga saat ini masih berada di Apron A44 Bandara Ngurah Rai.
Taufan menyebutkan, petugas Otoritas Bandara Wilayah IV sudah turun melakukan investigasi. Namun, sejauh ini belum dipastikan apa penyebab pesawat bergerak maju dengan sendirinya. Meski terjadi musibah pesawat tabrak Garbarata, kata Taufan, tidak ada jadwal penerbangan yang terganggu, baik berangkat maupun yang tiba di Bandara Ngurah Rai.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, melalui siaran pers yang diterima NusaBali tadi malam, menerangkan bahwa operasional dan penanganan pesawat jenis Airbus 320-200 registrasi PK-LUV dilakukan di Bandara Ngurah Rai, Sabtu.
Menurutr Danang Mandala, Batik Air mengoperasikan pesawat tersebut untuk melayani penerbangan ID-6506 dari Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Ngurah Rai. Batik Air telah mempersiapkan secara baik pada penerbangan ID-6508 dari kebutuhan pesawat udara, awak pesawat, teknisi, dan petugas layanan darat (ground handling).
Danang Mandala menyebutkan, sebelum keberangkatan, pesawat telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh. Pesawat dinyatakan laik terbang dan beroperasi. Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan pedoman protokol kesehatan. *dar
1
Komentar