nusabali

Indonesia Janjikan Perlawanan Luar Biasa

  • www.nusabali.com-indonesia-janjikan-perlawanan-luar-biasa

Tibalah saat-saat yang paling menentukan bagi tim nasional Indonesia di turnamen sepakbola antar negara se-ASEAN ‘Piala AFF 2016’.

BANGKOK, NusaBali
Sabtu (17/12) malam ini, Indonesia akan melakoni duel final seri II melawan tuan rumah Thailand untuk memastikan siapa yang paling berhak atas gelar jawara. Indonesia cukup memforsir hasil imbang untuk mengukir sejarah buat kali pertama menuarai Piala AFF yang telah diperebutkan sejak 1996. Indonesia janjikan perlawanan luar biasa terhadap Thailand.

Tarung krusial Thailand vs Indonesia akan digelar di Stadion Rajamangala Bangkok, Sabtu malam ini pukul 20.00 Wita. Indonesia bertamu ke negeri Gajah Putih dengan modal kemenangan tipis 2-1 atas Thailand dalm laga final seri I tiga hari sebelumnya, Rabu (14/12), di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Skuad Merah Putih asuhan pelatih Alfred Riedl sendiri baru tiba di Bangkok, Thailand, Kamis (15/12) sore. Boaz Solossa cs langsung terbang ke Bangkok hanya sehari pasca kemenangan mengesankan di Bogor. Mereka sudah sempat menjalani latihan dan sekaligus menjajal tempat pertandingan di Stadion Rajamangala Bangkok, Jumat (16/12) sore.

Sebagai tuan rumah, Thailand lebih dijagokan akan memenangkan duel final leg II Piala AFF 2016 melawan Indonesia, Sabtu malam ini. Selain memiliki materi pemain cukup bagus dengan kemampuan teknik-taktis mumpuni, skuad asuhan Kia-tisuk Senamuang juga akan didukung puluhan ribu suprter fanatiknya. Thailand yang berstatus juara bertahan Piala AFF 2016, cukup memforsir kemenangan tipis 1-0 atau 3-1 atas Indonesia, untuk memastikan kembali jadi kampiun. Sebaliknya, Indonesia cukup memaksakan hasil imbang untuk jadi juara.

Pelatih Indonesia, Alfred Riedl, mengakui Thailand sebagai tim terbaik di Asia Tenggara. Namun, pelatih asal Austria ini berjanji pasukan Garuda akan memberi perlawanan luar biasa terhadap tuan rumah Thailand. Dia memastikan Boaz Solossa cs tidak akan kalah ngotot.

"Laga besok (malam ini) akan jadi pertandingan sulit lainnya untuk kami. Dan, kami memang unggul 2-1 (di final leg I), tapi tak diragukan lagi bahwa Thailand merupakan tim paling kuat di Asia Tenggara," tandas Riedl dilansir detikcom dalam sesi jumpa pers di Hotel Grand Emerald Bangkok, Jumat siang.

"Target kami adalah agar bisa melakoni laga yang luar biasa selama 90 menit dan memberi perlawanan kepada Thailand," lanjut pelatih yang sebelumnya juga sukses membawa Indonesia ke final Piala AFF 2010, namun gagal juara setelah diu-ngguli Malaysia dengan agregat 4-2 (kalah 0-3 di leg I, hanya menang 2-1 pada leg II) ini.

Indonesia memang harus berjuang ekstra keras menghadapi Thailand malam ini. Apalagi, winger kanan Andik Vermansyah harus absen karena dibekap cedera saat duel sebelumnya melawan thailand di Bogor. Padahal, Andik selama ini menjadi mo-tor serangan dari sayap kanan.

Sejauh ini, belum dipastikan, siapa yang akan menggantikan posisi Andik di sayap kanan. Namun, kemungkinan besar posisinya akan diisi Sulham Zamrun. Indonesia juga masih punya satu bintang di lini tengah, yang belakangan jarang dimain-kan sebagai starter. Dia adalah Evan Dimas Pramono, mantan kapten tim nasional U-19.

Evan Dimas sendiri mengaku siap main, jika dipercaya pelatih Alfdred Riedl. "Kalau saya sih tidak masalah. Kalau dimainkan saya siap, kalau tidak ya tidak apa-apa. Buat saya, yang nomor satu Indonesia menang dan besok final bisa menjadi juara," ujar Evan Dimas di Bangkik, Jumat kemarin.

Sedangkan posisi ujung tombak tetap akan ditempati striker sekaligus kapten Boaz Solossa, dilapis Rizky Pora dari sayap kiri. Sementara Stefano Lilipaly akan menjadi motor lini tengah bersama Bayu Pradana dan Manahati Lestusen. Sebaliknya, kiper Kurnia Meiga akan dikawal kwartet defender Benny Wahyudi, Fachruddin Aryanto, Hansamu Yama Pranata, Abduh Lestaluhu.

Defender Hansamu Yama Pranata merupakan pencetak gol penentu kemenangan 2-1 atas Thailand saat final seri I di Bogor, melalui tandukan kerasnya memanfaatkan bola lambung hasil sepak pojok di menit ke-71. Sedangkan winger Rizky Pora adalah pencetak gol pembuka kemenangan ke gawang Thailang pada menit ke-66.

Sebelum Rizky bikin gol, Thailand sempat unggul dulu 1-0 melalui mahabintang sekaligus kapten Teerasil Dangda di menit ke-36. Teerasil Dangda merupakan pemain paling berbahaya di tim Thailand. Dialah yang bikin hat-trick (cetak 3 gol) ke gawang Kurnia Meiga saat Thailand pecundangi Indonesia 4-2 dalam laga penyisihan grup di Manila, 19 November 2016 lalu. Saat ini, Dangda menjadi top scorer sementara Piala AFF 2016 dengan 6 gol. Dia mengungguli Boaz Solossa, yang baru mengemas 3 gol---termasuk 1 gol ke gawang Thailand saat Indonesia kalah 2-4 di babak penyisihan.

Sementara itu, Thailand menyatakan mereka sudah melupakan kekalahan 1-2 dari Indonesia di final seri I. Thailand siap bangkit membungkam Indonesia dalam final seri II malam ini dan sekaligus mempertahankan gelar juara. Pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang, menyatakan tim besutannya tidak mempunyai beban, kendati wajib menang.

Menurut Senamuang, kekalahan 1-2 dari Indonesia di Bogor sudah dianggap sebagai masa lalu. Teerasil Dangda cs sudah sangat siap untuk membalik keadaan di Bangkok. "Indonesia memang mempunyai keuntungan dari pertandingan terakhir, tapi kami sudah siap untuk laga besok (malam ini). Targetnya jelas untuk menjadi juara," kata Senbamuang dalam sesi jumpa pers sebelum pertandingan di Hotel Grand Emerald Bangkok, Jumat kemarin. "Kami harus melupakan laga sebelumnya. Di laga besok, target kami adalah untuk memetik kemenangan," katanya.

Bagi Thailand, jika sukses membalik keadaan malam ini, berarti mereka akan mempertajam serkor sebagai satu-satunya negara yang mampu 5 kali menjuarai turnamen Piala AFF sejak digulirkan tahun 1996. Sebelumnya, Thailand sudah 4 kali juara, yakni Piala AFF 1996, 2000, 2002, dan 2014.

Sebaliknya, Indonesia mengincar sejarah untuk kali pertama menjuarai Piala AFF. Sebelumnya, Indonesia sudah sempat empat kali tembus babak final, namun selalu gagal menjadi juara, yakni pada Piala AFF 2000, 2002, 2004, dan 2010. Perlu dicatat, dari 4 laga final itu, 2 kali di antaranya Indonesia dipecundangi Thailand, yaknu Piala AFF 2000 dan Piala AFF 2002.

Dalam final Piala AFF 2000, Indonesia gagal jawara setelah dihajar Thailand secara telak 4-1. Sedangkan di final Piala AFF 2002, Indonesia gagal jawara karena dihajar Thailand 4-2 lewat drama adu penalti, setelah skor imbang 2-2 hingga pe-rpanjangan waktu 2x15 menit. Kekalahan kala itu ditandai gagalnya eksekusi penalti Sugiantoro dan Sandy Firmansyah.

Sementara dalam Piala AFF 2004, Indonesia gagalk jadi jawara setelah diungguli Singapura dengan agregat 4-3 melalui dua kali duel final. Kalah telahj 1-3 dalam final leg I di depan publik sendiri, Indonesia hanya menang tipis 2-1 saat gantian bertamu ke Singapura.

Terakhir, dalam piala AFF 2010, Indonesia yang saat itu juga ditukangi pelatih Alfred Riedl, gagal jadi jawara karena dipecundangi Malaysia dengan agregat gol 4-2. Masalahnya, Irfan Bacdin cs kalah telak 0-3 saat final leg I di Kuala Lumpur, kemudian hanya menang tipis 2-1 saat gantian menjamu Malaysia dalam final leg II. Padahal, Indonesia semula amat difavoritkan juara, setelah sebelumnya sempat menghajar Malaysia 5-1 dan Thailand 2-1 di babak penyisihan. * nar

Komentar