Penyu Hijau dan Sisik Dilepasliarkan
Pulih Setelah 6 Tahun Dikarantina
GIANYAR, NusaBali
Seekor Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan seekor Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) dilepasliarkan di Pantai Cucukan Gianyar, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Minggu (23/5) sore.
Satwa dilindungi ini diangkut menggunakan perahu ke tengah laut oleh petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan Pengelola Objek Wisata/ Lembaga Konservasi Bali Safari and Marine Park di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.
Kasubag Tata Usaha BKSDA Bali, Prawono Meruanto dua penyu ini merupakan hasil sitaan terhadap perburuan liar yang dikarantina di Bali Safari sejak tahun 2015 silam. Selama 6 tahun, dua penyu ini mendapatkan perawatan khusus hingga dinyatakan pulih dan layak untuk dikembalikan ke alam. Pelepasliaran ini bertepatan dengan Hari Penyu Sedunia (World Turtle Day). "Dua penyu ini hasil sitaan kepolisian kehutanan bersama BKSDA Bali," jelasnya.
Prawono Meruanto menjelaskan, kondisi penyu saat disita kurang sehat dan tidak stabil. Kini setelah dilepasliarkan, Prabono mengajak masyarakat bisa ikut memelihara satwa penyu. Dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia, lima diantara berkembang biak di Indonesia. "Mari bersama BKSDA Bali mengamankan seluruh pesisir Bali yang menjadi tempat berkembangbiak penyu salah satunya di Pantai cucukan," ucapnya.
Salah satu tim medis Bali Safari, drh Syahrial Kurnia Bimantaka didampingi Operasional Manager Bali Safari, Ketut Suardana menyampaikan sebelum dilepasliarkan dua jenis penyu tersebut melewati serangkaian proses, monitoring dan berdiskusi dengan BKSDA.
drh Syahrial menjelaskan sebagai lembaga konservasi terbesar di Bali yang fokus pada konservasi satwa liar, Bali Safari selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. BKSDA Bali merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Syahrial menyampaikan BKSDA Bali menjadi partner lembaga konservasi dalam kegiatan konservasi satwa seperti penyelamatan dan perlindungan satwa, serta pendampingan kegiatan konservasi. BKSDA menitipkan penyu di Bali Safari yang diperoleh dari hasil sitaan perburuan liar di tahun 2015. Selama dititipkan di Bali Safari, penyu tersebut dipersiapkan agar dapat dilepasliarkan kembali ke lautan lepas.
"Setiap harinya penyu tersebut diberikan pakan alami secara rutin dan normal seperti rumput laut dan ikan sarden, kolamnya juga diberikan arus sehingga penyu dapat berlatih seperti berada di perairan laut, kondisinya pun selalu dipantau oleh keeper (perawat satwa), dokter hewan dan asisten curator," jelasnya.*nvi
1
Komentar