Zona Denfest Digeser ke Lapangan Puputan
Pembebasan kawasan Jalan Gajah Mada dari zona Denfest, mengingat kawasan tersebut sebagai akses lalu lintas yang cukup vital.
DENPASAR, NusaBali
Agenda Denpasar Festival (Denfest) tahun 2016 ini memasuki gelaran ke-9 yang akan berlangsung pada 28-31 Desember ini. Banyak yang berubah pada pelaksanaan Denfest tahun ini, salah satunya zona festival yang bergeser dipusatkan di Lapangan Gusti Ngurah Made Agung (Lapangan Puputan Badung). Jalan Gajah Mada yang sebelum-sebelumnya full dimanfaatkan untuk zona kuliner dan UMKM, kini hanya dimanfaatkan sebagian kecil saja. Yakni di sebelah utara kantor Walikota Denpasar sebagai zona kuliner.
Menurut Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Denpasar Made Saryawan, pembebasan kawasan Jalan Gajah Mada dari zona Denfest, mengingat kawasan tersebut sebagai akses lalu lintas yang cukup vital. "Kegiatan Denfest kali ini akan lebih sedikit menutup Jalan Gajah Mada bila dibandingkan tahun lalu. Aktivitas di jalan mulai dikurangi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kekroditan arus lalin di seputaran pusat kota," ujarnya, Jumat (16/12) kemarin.
Lebih lanjut dijelaskan, tempat VIP yang sebelumnya ditempatkan di depan Bank BPD Bali, kini akan dipindah ke Lapangan Puputan Badung. "Panggung utama yang sebelumnya ditempatkan di sebelah Patung Catur Muka, juga akan berada di Lapangan Puputan. Konsep panggung yang ditata nanti akan mulai dari panggung selatan, tengah dan utara di sebelah titik nol kilometer. Artinya, semua berada di areal Lapangan Puputan," jelasnya.
Panggung utama akan berada di tengah-tengah, kemudian di utara merupakan panggung kreatif untuk pentas anak-anak. Sedangkan untuk di dekat Patung Catur Muka kemungkinan akan dirancang untuk fashion show saja.
Dikatakan, untuk jumlah stand yang akan disediakan sebanyak 80 unit, baik untuk UKM maupun kuliner. Kawasan yang akan digunakan, selain di Lapangan Puputan, juga berada di Jalan Veteran, dan depan Museum Bali. "Kawasan Jalan Veteran yang sebelumnya untuk pelaku usaha jenis kain, kini akan menjadi kawasan kuliner heritage. Sedangkan untuk kuliner kreatif akan berada di Jalan Gajah Mada (trotoar Kantor Wali Kota), dan untuk stand UKM akan ditempat di depan Museum Bali," ujarnya.
Beberapa perubahan pada gelaran Denfest tahun ini, diakui Saryawan berkaitan erat dengan anggaran. "Karena adanya perubahan anggaran, kemungkinan pendanaan tahun ini akan berkurang dari sebelumnya. Hal ini berakibat pada pengurangan durasi pementasan seperti halnya pada parade, begitupula ada perubahan pada pembagian zona-zona yang tidak lagi seperti tahun sebelumnya," katanya.
Saryawan belum merinci berapa total anggaran untuk Denfest 2016 akan dihabiskan. Namun ia menyebutkan, melongok pada kegiatan Denfest sebelumnya, dana yang dihabiskan untuk acara ‘Melepas Matahari’ dan ‘Menyambut Tahun Baru’, Pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan dana sebesar Rp 2,5 miliar.
Meski demikian, Saryawan memastikan Denfest tetap akan berjalan, dan menjadi prioritas kegiatan even tahunan. Bahkan untuk kali ini, Pemerintah Kota Denpasar meminta dukungan Kementerian Pariwisata ikut mempromosikan Denpasar festival secara nasional maupun internasional. * nvi
Menurut Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Denpasar Made Saryawan, pembebasan kawasan Jalan Gajah Mada dari zona Denfest, mengingat kawasan tersebut sebagai akses lalu lintas yang cukup vital. "Kegiatan Denfest kali ini akan lebih sedikit menutup Jalan Gajah Mada bila dibandingkan tahun lalu. Aktivitas di jalan mulai dikurangi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kekroditan arus lalin di seputaran pusat kota," ujarnya, Jumat (16/12) kemarin.
Lebih lanjut dijelaskan, tempat VIP yang sebelumnya ditempatkan di depan Bank BPD Bali, kini akan dipindah ke Lapangan Puputan Badung. "Panggung utama yang sebelumnya ditempatkan di sebelah Patung Catur Muka, juga akan berada di Lapangan Puputan. Konsep panggung yang ditata nanti akan mulai dari panggung selatan, tengah dan utara di sebelah titik nol kilometer. Artinya, semua berada di areal Lapangan Puputan," jelasnya.
Panggung utama akan berada di tengah-tengah, kemudian di utara merupakan panggung kreatif untuk pentas anak-anak. Sedangkan untuk di dekat Patung Catur Muka kemungkinan akan dirancang untuk fashion show saja.
Dikatakan, untuk jumlah stand yang akan disediakan sebanyak 80 unit, baik untuk UKM maupun kuliner. Kawasan yang akan digunakan, selain di Lapangan Puputan, juga berada di Jalan Veteran, dan depan Museum Bali. "Kawasan Jalan Veteran yang sebelumnya untuk pelaku usaha jenis kain, kini akan menjadi kawasan kuliner heritage. Sedangkan untuk kuliner kreatif akan berada di Jalan Gajah Mada (trotoar Kantor Wali Kota), dan untuk stand UKM akan ditempat di depan Museum Bali," ujarnya.
Beberapa perubahan pada gelaran Denfest tahun ini, diakui Saryawan berkaitan erat dengan anggaran. "Karena adanya perubahan anggaran, kemungkinan pendanaan tahun ini akan berkurang dari sebelumnya. Hal ini berakibat pada pengurangan durasi pementasan seperti halnya pada parade, begitupula ada perubahan pada pembagian zona-zona yang tidak lagi seperti tahun sebelumnya," katanya.
Saryawan belum merinci berapa total anggaran untuk Denfest 2016 akan dihabiskan. Namun ia menyebutkan, melongok pada kegiatan Denfest sebelumnya, dana yang dihabiskan untuk acara ‘Melepas Matahari’ dan ‘Menyambut Tahun Baru’, Pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan dana sebesar Rp 2,5 miliar.
Meski demikian, Saryawan memastikan Denfest tetap akan berjalan, dan menjadi prioritas kegiatan even tahunan. Bahkan untuk kali ini, Pemerintah Kota Denpasar meminta dukungan Kementerian Pariwisata ikut mempromosikan Denpasar festival secara nasional maupun internasional. * nvi
Komentar