Petinju Bali Tantang Kekuatan Tim Pelatnas
DENPASAR, NusaBali
Untuk mengasah kemampuan terbaik, sebanyak enam Petinju Bali akan menantang petinju pelatnas SEA Games Vietnam di Batam.
Dari enam petinju Bali itu, empat diantaranya peraih tiket PON Papua. Sedangkan sisanya petinju pelapis untuk mewakili Bali di ajang nasional.
"Kami sengaja mencari lawan yang levelnya ada di atas petinju kita. Kami ingin mengetahui sejauhmana para petinju Bali mampu meladeni petinju Pelatnas. Hal itu jauh akan bermanfaat ke depannya," ucap Ketua Umum Pengprov Pertina Bali Made Muliawan Arya, Senin (24/5).
Menurut Muliawan Arya, keenam petinju Bali itu, yakni Krispinus Mariano Wonda atau Ipin di kelas 46 kg, Alexsander Y Malesi kelas 52 kg, Julio Bria kelas 56 kg, Yulius Babu Eha atau yang biasa disapa Bayu kelas 60 kg, Jekri Riwu kelas 64 kg, dan Ndawa Kanjepi petinju junior kelas 52 kg.
"Dari enam petinju yang kami bawa, empat petinju PON dan dia petinju potensial masa depan Bali. Artinya mereka yang junior juga tetap kami berikan kesempatan," kata Muliawan Arya, yang biasa disapa De Gajah itu.
Menurutnya, dua petinju di luar tim PON Bali, yakni Alexsander Y Malesi kelas 52 kg, dan Ndawa Kanjepi petinju junior kelas 52 kg. Sedangkan empat petinju lagi berstatus petinju PON. Kini tim tinju Bali itu sudah bertolak ke Batam, dan akan kembali 30 Mei.
"Kami akan sparing disana untuk melihat perkembangan dari hasil latihan selama ini. Dan ujicoba diatas ring memang sangat dibutuhkan," terang De Gadjah.
Dia berharap keenam petinju Bali tersebut dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Karena nanti akan ada evaluasi dari Yulianus Leo Bunga sebagai pelatih Kepala dan asisten pelatih I Gusti Agung Satrya Wiguna atau Gung De. Sehingga ada modal yang cukup menjelang turun di PON Papua, yang kurang emppat bulan lagi. Jadi program try out harus dimaksimalkan betul oleh petinju Bali.
"Hikmah positif akan dapatkan kita disana. Teknik, strategi dan taktik lawan. Itu harus kita dapat curi disana. Sehingga tampil di ajang PON akan lebih siap lagi," papar De Gadjah. *dek
Komentar