Umat Buddha Diimbau Laksanakan Pujabakti Waisak 2021 di Rumah

Wadah Antar Lembaga Umat Budha Indonesia (Walubi) mengimbau umat melaksanakan pujabakti dan meditasi di rumah. Ketua Walubi Buleleng Wiharta Harijana, mengatakan perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak pada tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya, dengan tetap menerapkan prokes ketat untuk mencegah adanya klaster. Meski digelar sederhana di tengah situasi sekarang ini, namun tetap tidak mengurangi makna perayaan suci ini.

Walubi Provinsi Bali telah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan rangkaian Hari Raya Tri Suci Waisak tahun 2021. Salah satu isinya adalah mengimbau agar pujabakti dan meditasi detik-detik Waisak pada 26 Mei 2021 pukul 19.13 Wita, tidak dilaksanakan secara massal dengan menghadirkan umat dalam jumlah banyak, baik di lingkungan rumah ibadah maupun tempat umum.

“Untuk perayaan kali ini, tidak ada kegiatan bersama. Umat Buddha khususnya di Buleleng, diharapkan agar merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak di kediaman masing-masing. Terlebih, pengurus Walubi pusat dan masing-masing vihara telah menyediakan layanan zoom untuk dapat memperingati detik-detik Waisak,” tutur Wiharta Harijana, Senin (24/5) siang.

Menurut Wiharta Harijana, umat Buddha sebenarnya sangat menantikan detik-detik Waisak ini. Namun karena masih suasana Covid-19, pelaksanaan akan disiarkan melalui layanan streaming. “Kalau ada umat punya keyakinan sembahyang di vihara, bisa daftar tapi dengan protokol kesehatan, dan hanya untuk anggota sangha atau pengurus rumah ibadah,” ujar dia.

Wiharta Harijana melanjutkan, yang terpenting dalam perayaan Waisak tahun ini tidak ada kegiatan dipusatkan, untuk menghindari kerumunan sesuai dengan prokes. Untuk itu melalui perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak pada tahun ini, diharapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

“Meski di tengah situasi sekarang ini, saya harapkan masyarakat agar tetap bersyukur. Tetap beraktivitas sesuai prokes. Saya yakin, cobaan (pandemi Covid-19) ini akan segera berakhir, dan masyarakat kembali bisa beraktivitas dengan normal,” kata Wiharta Harijana. *mz