Bali United Resmi Juru Kunci
Kemenangan Bali United ‘hanya’ berarti bagi Semen Padang yang ikut lolos ke babak 8 besar sebagai peringkat III terbaik.
GIANYAR, NusaBali
Menguasai laga, memiliki sejumlah peluang emas, namun lagi-lagi Bali United tak bisa memenangi laga melawan PSM Makassar di waktu normal 2x45 menit. Laga Grup B di Stadion Kapten Wayan Dipta, Minggu (29/11) sore, itu pun harus dituntaskan lewat adu penalti.
Berkat kecemerlangan kiper Mochamad Dicky, Serdadu Tridatu memetik kemenangan 4-1 di adu jago eksekutor 12 pas. Dicky yang baru berusia 18 tahun mampu dua kali mementahkan eksekutor asing PSM; Nzekou dan Escobar. PSM hanya bisa cetak gol lewat Rasyid Bakri. Sebaliknya empat Serdadu Tridatu I Made Wirahadi, Fadil Sausu, Sukarja dan Hansamu Yama sukses melaksanakan tugasnya.
Tapi kemenangan ini tak berarti apa-apa bagi Bali United di klasemen, lantaran kemenangan lewat adu penalti hanya dihargai 2 poin. Alhasil posisi Bali United tetap bertahan sebagai juru kunci dan gagal menggeser PSM.
Sebaliknya bagi PSM, kegagalan memenangi pertandingan di waktu normal sama saja dengan membuang kesempatan lolos babak 8 besar. Ya, seandainya bisa menyudahi laga di 2x45 menit, maka PSM yang akan menemani Persipura dan Mitra Kukar.
Hasil ini pun disambut gembira oleh Semen Padang yang mendapat ‘durian runtuh’. Tim asuhan Nil Maizar yang tiga laga awal menelan kekalahan adu penalti, kini melenggang ke babak 8 besar sebagai peringkat III terbaik di antara tiga grup lainnya.
Pelatih Bali United, Indra Sjafri mengakui banyak mendapat pengalaman dari turnamen ini, meskipun gagal lolos delapan besar. "Evaluasi selama satu tahun itu pasti kami lakukan, termasuk turnamen ini, dari 4 pertandingan, hanya menang dua kali lewat adu penalti," ungkap Indra Sjafri.
Indra mengakui jika dari sisi hasil akhir mengalami penurunan, setelah di Piala Presiden bisa lolos ke babak 8 besar. Tetapi, dari sisi kualitas permainan, Indra belum bisa menyimpulkan hal itu. Sedangkan soal dua pemain eks Timnas U-19 yang baru didatangkan, Hansamu Yama dan Paulo Sitanggang, disebut Indra masih berstatus pinjaman, karena mereka terikat kontrak dengan Barito Putra sampai tahun 2017. “Dari komposisi yang ada masih ada delapan posisi yang terbuka,” kata Indra.
Pasca turnaman Piala Jenderal Sudirman, Indra juga menegaskan terus mengasah ketrampilan tim asuhannya. Pasalnya sejumlah turnamen sudah siap digelar lagi, di antaranya di Kaltim dan Cilacap, termasuk merancang Bali Island Cup bulan Maret 2016.
Sebaliknya pelatih PSM Makasar, Liestiadi akan meliburkan pemainnya pasca tidak lolos babak delapan besar. Karena target untuk lolos babak delapan besar tidak terpenuhi. "Banyak peluang, terutama awal babak pertama tidak bisa dijadikan gol. Itu catatan kami di pemain depan. Dan, untuk kedua tim memang bermain terbuka, jual beli serangan, namun akhirnya tim kami kalah dalam adu penalti," terang Liestiadi.7
Bali United: Mohamad Dicky, Ricky Fajrin, Endra Permana, Agus Nova/Felicianus Yunus, Boby Satria/Hansamu Yama, Fadil Sausu, Hendra Sandy/Paulo Sitanggang, Loudry, Bayu Gatra, Lerby/Wirahadi Alsan/Sukarja.
PSM Makasar: Dimas Galih, Rendy Siregar, Ridwan/Kurniawan, Banaken Bossoken, Iqbal Samad, Syamsul, Rasyid Bakri, Nzekou, Putra Dewa/Raymond, Maldini Pali/M Rahmat, Escobar.
Komentar