Pandemi, Persembahyangan Dibatasi Hanya 40 Persen dari Kapasitas
Rangkaian Waisak di Vihara Buddha Dharma Bali
MANGUPURA, NusaBali
Vihara Buddha Dharma Bali, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (26/5), tetap menggelar ibadah dan perayaan Hari Raya Waisak 2565 BE/2021.
Namun, ada yang berbeda pada perayaan kali ini, pasalnya persembahyangan di Vihara dibatasi, yakni hanya 40 persen dari kapasitas keseluruhan. Hal ini dilakukan sesuai anjuran pemerintah untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Biksu Vihara Buddha Dharma Bali Bhadra Vardhana, mengatakan dalam rangakaian Hari Raya Tri Suci Waisak, melakukan berbagai pembatasan di Vihara. Dari kapasitas Vihara yang biasanya dihadiri ratusan orang saat moment puncak Waisak, kini hanya boleh dihadiri 40 persen umat saja. Pun saat di dalam Vihara, umat harus patuh dengan protokol kesehatan (prokes) mulai dari jarak aman, menggunakan masker, serta mencuci tangan. “Kalau sebelum pandemi Covid-19, umat biasanya sampai ratusan. Tapi, kali ini kami kurangi 60 persennya. Jadi, yang diperbolehkannya mengikuti hari raya di Vihara hanya 40 persen saja,” ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya pembatasan umat saat pandemi ini, tidak mengurangi makna Hari Raya Waisak itu sendiri. Hal ini juga sesuai dengan tema yang diangkat pada Waisak kali ini, yakni ‘Eling dan Waspada Membangun Kepedulian Sosial’. “Sesuai tema kita, tentu berharap besar kita agar segera bebas dari Corona,” harap Biksu Bahadra Vardhana.
Masih menurut Biksu Bahadra Vardhana, bagian dari tema dan berdasarkan ajaran Buddha, agar umat selalu terinspirasi untuk mengikuti jejak guru agung yang mengajarkan cinta kasih dan tidak melakukan hal buruk kepada orang lain. Kalau pun belum mampu memberikan manfaat kepada sesama atau orang lain, setidaknya tidak merugikan orang lain.
“Harapannya, di moment Waisak ini, ke depan semua umat untuk selalu menebar kebaikan kepada semua orang,” kata Biksu Bahadra Vardhana. *dar
Komentar