Yayasan Sadhu Kerti Samyoga Gelar Pawintenan Massal
SINGARAJA, NusaBali
Yayasan Sadhu Kerti Samyoga Buleleng bekerjasama dengan Ida Pandita Mpu Satya Dwijananda dari Kasaiwan Satya Mandala, Kelurahan Banjar Paketan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, menggelar pawintenan massal.
Sebanyak 32 orang peserta Pawintenan Saraswati difasilitasi upacara pembersihan diri, bertepatan dengan Purnama Sadha pada Buda Paing Krulut, Rabu (26/5) pagi.
Pembina Yayasan Sadhu Kerti Samyoga dr Ketut Putra Sedana, mengatakan Pawintenan Saraswasti massal yang dilaksanakan merupakan salah satu program yayasan membantu umat Hindu. Kegiatan sosial berupa upacara manusia yadnya ini diharapkan dapat menjawab masalah keumatan, salah satunya biaya upakara yang mahal. “Kegiatan ini untuk meringankan biaya yang menjadi beban umat kita, tanpa mengurangi esensi dari yadnya itu sendiri,” jelas Putra Sedana yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng.
Putra Sedana yang juga dokter spesialis kandungan, menjelaskan Yayasan Sadha Kerti Samyoga di bawah binaannya ingin memberikan pemahaman dan penguatan tatwa kepada umat. “Persoalan umat lain yang sering muncul, terkadang melaksanakan upacara tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Nah tatwa ini yang kami ingin tekankan bersama Ida nak lingsir juga untuk membentengi umat,” imbuh dia.
Menurut Putra Sedana yang juga Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng ini, dengan kuatnya tatwa yang dimiliki umat, etika dan upacara yang menjadi tiga kerangka umat Hindu di Bali akan berjalan selaras dengan sendirinya. Dia mengatakan ke depannya Yayasan Sadhu Kerti Samyoga akan lebih intens memberikan bantuan berupa keringanan biaya upakara dan juga edukasi pemahaman tatwa Hindu Bali. “Harapan kami masyarakat Hindu Bali menjadi lebih kuat, lebih yakin, dan percaya diri terus melestarikan warisan leluhur yang adi luhung,” tegas dia.
Ida Pandita Mpu Satya Dwijananda dari Kasaiwan Satya Mandala mengatakan tujuan Pawintenan Saraswati yang dilakukan untuk meningkatkan kesucian diri. Kerjasama dengan Yayasan Sadhu Kerti Samyoga untuk membantu masyarakat memperoleh dan melakukan yadnya seminimal mungkin. “Kami sebagai sulinggih membantu dengan banten yang sederhana, tanpa mengurangi makna. Tugas sulinggih juga membuat masyarakat paham tentang yadnya yang mereka lakukan. Hanya saja dalam kondisi saat ini urusan utama masyarakat adalah masalah isi perut dulu, sehingga yadnya perlu dibantu dulu biar semua terpenuhi,” ujar Ida Pandita Mpu Satya Dwijananda.
Pawintenan massal dengan jumlah peserta 32 orang memang dibatasi sesuai dengan prokes Covid-19. Penyucian diri melalui upacara pawintenan ini sejalan dengan pelaksanaan prokes Covid-19 ini. Pembersihan secara lahir dan batin, pun diharapkan dapat terhindar dari Covid-19. *k23
1
Komentar