Masyarakat di Area Zona Hijau akan Dibimtek
DENPASAR,NusaBali
Memperkokoh untuk meningkatkan kepercayaan publik, masyarakat di area kawasan atau zona hijau yang dipersiapkan pemerintah untuk menerima wisman, akan mendapatkan bimbingan teknis(bimtek).
Sehingga bukan pekerja formal atau pekerja langsung pariwisata yang teredukasi prokes/CHSE, namun masyarakat sekitar juga siap.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Masyarakat Sadar Wisata(DPD MASATA)Bali I Ketut Swabawa CHA, mengatakan bimtek bertujuan memperkuat trust atau kepercayaan masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri tentang kesiapan Bali menyongsong kunjungan wisman.
“Kalau pekerja pariwisata sudah setahun lebih mendapatkan edukasi prokes/CHSE, masyarakat juga mesti teredukasi juga,” ujar Swabawa.
Dengan demikian, kesiapan prokes/CHSE menjadi menyeluruh, tidak terbatas pada pekerja pariwisata langsung. “Tidak parsial,” tandasnya.
Paling tiga hal perlu lebih diperdalam publik terkait bimtek. Pertama memahami trend kepariwisataan ke depan. Trend tersebut DTW berisiko rendah Covid-19, penerapan prokes CHSE, individual traveler – bukan mass traveler.
Yang kedua peranan masyarakat sekitar mewujudkan kepercayaan publik, bagaimana aktivitas sehari- hari di era baru. Mengedepan kearifan lokal dalam setiap aktivitas, namun selalu ketat dengan prokes/CHSE. Terus yang ketiga pelayanan prima dengan kecepatan, ketepatan, ketahanan kualitas dan multi skill dalam kerja dengan wawasaan yang terus berkembang.
“Karena memang itulah nanti trendnya,” ujar Swabawa yang juga CEO Swaha Hospitality ini.
Sebelumnya bimtek prokes /CHSE digagaskan DPD MASATA Bali, mendapat respon positif dari Kemenparkeraf. “Ini meniadi program Kemenparkeraf,” jelasnya.
Bimtek dilaksanakan pada pekan pertama Juni depan, dari tanggal 2 sampai 4 Juni di tiga green zone, Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Sebanyak 75 peserta(masyarakat) yang akan mengikuti bimtek tersebut.
Terpisah Ketua DPD MASATA Bali I Made Ramia Adnyana SE MM CHA, mengatakan 3 kawasan percontohan atau green zone harus disiapkan secara menyeluruh. “ Bukan hanya sebatas fasilitas wisata dan produknya saja,” tegas pelaku pariwisata yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bali ini. Melainkan seluruh elemen, tenaga kebersihan, pedagang, jasa transportasi dan masyarakat umum.
MASATA Bali, kata Ramia Adnyana sukses 3 green zone diharap memberi dampak ke kawasan wisata lain di Bali yang juga selalu menjadi tujuan wisata sebelumnya. Kawasan- kawasan itu meliputi Jimbaran, Tuban, Kuta, Legian, Seminyak bahkan sampai Lovina sampai Candidasa.
“Kami berharap 76 ribu pekerja pariwisata yang dirumahkan dapat kembali bekerja seiring bangkitnya pariwisata Bali,” tandas Ramia.
Ramia Adnyana mewanti, OPD maupun pemangku kepentingan terkait telah menyiapkan pola pengendalian untuk mengantisipasi bolongnya pengawasan prokes di kawasan zona hijau dan masyarakat sekitarnya. *K17
Komentar